KTT KE-43 Asean; RI Optimalkan Konektivitas Digital Asean

Saat ini Indonesia menjadi pemain utama ekonomi digital Asean dengan menyumbang sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital di kawasan.

Jaffry Prabu Prakoso

5 Okt 2023 - 15.50
A-
A+
KTT KE-43 Asean; RI Optimalkan Konektivitas Digital Asean

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. /Dok. Kemenkominfo

Bisnis, JAKARTA – Indonesia yang memimpin Asean pada 2023 berada di garis depan untuk mengoptimalkan konektivitas digital di kawasan yang tengah mengalami gelombang digitalisasi dengan potensi ekonomi sektor e-commerce mencapai US$130 miliar. 

Dengan pengguna internet mencapai 460 juta – dengan tambahan 100 juta pengguna dalam tiga tahun terakhir – kawasan ini memposisikan dirinya sebagai pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital. Asean juga diproyeksikan menjadi salah satu ekonomi digital regional dengan pertumbuhan tercepat. 

Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan, sebagai Ketua Asean 2023, Indonesia memegang peran penting dalam mengoptimalkan konektivitas digital untuk seluruh negara Asean. 

Baca juga: Memperkuat Ketahanan Pangan Hingga Energi Bersih Asean-Australia

“Seiring tren dan potensi digitalisasi, Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi agenda transformasi digital nasional, termasuk memperkuat konektivitas digital, khususnya melalui Keketuaan Asean tahun 2023,” ujarnya dalam Seminar Konektivitas Digital Asean untuk Memperkuat Epicentrum of Growth untuk Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lemhannas belum lama ini. 

Saat ini Indonesia menjadi pemain utama ekonomi digital Asean dengan menyumbang sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital di kawasan. 

Dalam Keketuaan Asean 2023, Kementerian Kominfo mengawal dua capaian prioritas ekonomi di bawah Pilar Ekonomi ASEAN, yaitu Asean Framework on Logistics for Digital Economy Supply Chain Rural Area dan Regulatory Pilot Space to Facilitate Cross Border Digital Data Flow to Enable Self-Driving Car in Asean. 

Sementara, dalam pilar Sosial Budaya Asean, Kementerian Kominfo mengawal Guideline Development on Management of Government Information for Combating Fake News and Disinformation in the Media. 

Keketuaan Indonesia dalam Asean 2023, menjadi momentum untuk menjawab tantangan kesenjangan digital di kawasan Asia Tenggara. Menteri Budi menjelaskan sebagai Ketua Asean di sektor digital, Indonesia mengusung isu-isu terkini dalam pencapaian Komunitas Digital Asean 2040. 




“Kami mengangkat isu kesenjangan digital dengan mengedepankan program pemerintah seperti Palapa Ring, dan program pengembangan SDM digital, serta, isu pelindungan data pribadi sesuai dengan UU PDP [Pelindungan Data Pribadi],” ujarnya. 

Menurutnya, perundingan ASEAN saat ini memberikan perhatian terhadap beberapa framework agreements antara lain Asean Framework on Personal Data Protection, Asean International Mobile Roaming, dan Asean Digital Data Governance Framework. 

Selain peluncuran beberapa kerangka kerja tersebut, Asean telah mencanangkan beberapa program pengembangan talenta digital yang diselenggarakan setiap tahunnya. 

Beberapa di antaranya adalah Asean Cyber-Kids Camp sejak 2009, Asean ICT Innovation Award sejak 2011, Asean Makers Hackathon sejak 2017, dan Asean Japan Cyber SEA Game sejak 2018. 

“Penting bagi kita untuk benar-benar melakukan apa yang dapat dilakukan di seluruh kawasan Asean dengan berinvestasi lebih banyak pada infrastruktur digital, ini benar-benar momentum bahwa ekonomi digital dapat menambah kontribusi yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Asean,” ungkapnya mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asean, Kao Kim Hourn. 

Baca juga: East Ventures Optimistis Visi Asia Tenggara yang Terintegrasi

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba mengatakan Indonesia mengajak negara Asean mengembangkan ekosistem digital untuk kepentingan semua negara anggota agar menjadi contoh di tingkat global. 

Sebagai Ketua Asean Telecommunication Regulators’ Council (ATRC) ke-19, Mira Tayyiba menyatakan kawasan Asean kini menjadi sebuah ekosistem inovasi. Penerapan kota pintar hingga teknologi pertanian mutakhir untuk memberdayakan petani menjadi bukti nyata sektor digital menggerakan pertumbuhan kawasan. 

“Dengan memelihara lingkungan yang kondusif bagi perusahaan rintisan, berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, serta memperkuat infrastruktur digital, adoposi sektor digital membuka jalan pertumbuhan berkelanjutan yang tidak meninggalkan siapa pun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rayful Mudassir

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.