Mafia Tanah Gelapkan Aset Ibu Nirina Zubir, 3 PPAT Terlibat?

Enam sertifikat tanah milik ibunda Nirina Zubir disebut-sebut digelapkan pasangan RK dan EN. Dari enam sertifikat tersebut, dua di antaranya sudah dijual bahkan di atas tanah tersebut telah didirikan bangunan oleh pembeli.

Redaksi

17 Nov 2021 - 19.57
A-
A+
Mafia Tanah Gelapkan Aset Ibu Nirina Zubir, 3 PPAT Terlibat?

Ilustrasi - Sertifikat tanah./Antara

Bisnis, SOLO - Keluarga artis Nirina Zubir menjadi korban mafia tanah. Aset tanah milik ibunda Nirina Zubir itu digelapkan sekelompok orang. Asisten rumah tangga dan 3 Notaris/PPAT diduga terlibat.

Ibunda artis Nirina Zubir diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan oleh asisten rumah tangga (ART) berinisial RK dan suaminya, EN.

Enam sertifikat tanah milik ibunda Nirina Zubir disebut-sebut digelapkan pasangan RK dan EN. Dari enam sertifikat tersebut, dua di antaranya sudah dijual bahkan di atas tanah tersebut telah didirikan bangunan oleh pembeli.

"Sisanya empat tanah dengan bangunan yang sedang diagunkan. Kurang lebih 17 miliar dari keenam bidang tanah tersebut,” ujar salah satu kakak Nirina, Rabu (17/11/2021).

Sementara itu, menurut Nirina, kasus bermula saat sang ibu meminta ART-nya mengurus surat-surat tanah miliknya. Bukannya dibantu, ART tersebut justru mengganti seluruh nama kepemilikan dan memaksa ibu Nirina mengaku bahwa surat tersebut hilang.

Nirina Zubir/Instagram

"Jadi tahun 2017, ibu saya bilang bahwa aset-asetnya itu berkasnya hilang. Setelah saya tanya, katanya sudah ada yang urus, R ini yang urus," kata saudara Nirina dalam konferensi pers.

Saat surat tersebut diurus oleh saudara Nirina, RK tidak bisa membuktikan notaris yang ditunjuknya untuk mengurus kehilangan surat.

RK dan EN disebut Nirina tidak bekerja sendiri, ada tiga pejabat pembuat akta tanah (PPAT) yang diduga ikut terlibat.

“Ada lima orang, 3 sudah ditahan, RK dan suaminya, karena surat-surat tanah ibu saya diganti atas nama dia dan suaminya, notaris F dari wilayah Tangerang. Dua lagi yang sedang dipanggil untuk BAP,” ujar Nirina.

Pihak Nirina Zubir merasa yakin ada aktor intelektual di balik kasus ini. Mereka yakin ada kumpulan orang-orang yang terdiri dari pelaku, aktor intelektual, juga pendukung.

“Sudah jelas ini suatu sindikat yang sudah biasa untuk menggelapkan sertifikat, sudah biasa,” ujar kakak Nirina seperti dikutip Tempo.co.

Kasus penggelapan ini telah dilaporkan pihak keluarga Nirina Zubir ke Polda Metro Jaya pada Juni 2021 dengan nomor LP/B/2844/VI/SPKT PMJ.

Diduga Manfaatkan Kelengahan Keluarga

RK bekerja sejak 2009 mengurusi ibunda Nirina. Diduga selama mengurus ibunda Nirina, RK mempelajari kelemahan keluarga Nirina, yaitu waktu bersama keluarga.

“Dia berada di keluarga ibu saya sejak 2009, untuk berada di sekitar ibu saya, hidup dari ibu saya, tempat tinggal diberikan. Dia bukan siapa-siapa, ibu saya memiliki hati yang besar menampung dia, datang dari daerah karena tidak diterima oleh keluarga tirinya,” ujar Nirina.

Nirina menduga kelengahan keluarga dimanfaatkan RK. 

“Kakak saya satu di Bali, satu di Malang dan tiga di Jakarta, semuanya dengan kesibukan masing-masing,” kata Nirina.

Diperkirakan kelengahan itu lah yang dimanfaatkan RK untuk mengambil alih semua surat-surat penting milik ibunda Nirina. Bahkan, ibunda Nirina diminta untuk menjawab hilang jika anak-anaknya bertanya kemana surat-surat itu.

“Pernah, 2017 saya tanya, mama sudah berumur surat-surat penting kalau bisa dikasih ke anak-anak, supaya disimpan. Mama saya diam aja, katanya hilang. Semua surat penting hilang, katanya jangan bikin mama rumit, sudah diurus,” ujar kakak Nirina memberi keterangan.

Semua itu akhirnya terkuak ketika RK tidak bisa membuktikan notaris yang ditunjuknya untuk mengurus kehilangan surat.

RK dan suaminya, EN, diduga Nirina tidak bekerja sendiri, ada tiga pejabat pembuat akta tanah (PPAT) yang ikut terlibat.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan di Bisnis.com, Ibunda Nirina Zubir yakni Cut Indria Marzuki meninggal dunia pada Senin (11/11/2019) malam, dalam keadaan tertidur di rumah duka kawasan Srengseng, Jakarta Barat. 

Nirina, yang akrab dipanggil Na, menyebutkan ibunya tidak memiliki sakit berat. Almarhumah Ibunda Nirina Zubir meninggal di usia 69 tahun. Jenazah Ibunda Nirina Zubir dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Selasa (12/11/2019). (Restu Wahyuning Asih, Ria Theresia Situmorang, Nancy Junita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.