Blinken Tegaskan Keinginan AS Agar Indo-Pasifik Tetap Terbuka

Terkait Indo-Pasifik Blinken menyebutkan keinginan AS agar kawasan itu tetap terbuka dan bebas untuk siapa pun. AS tampaknya ingin mengirim pesan yang jelas soal keinginannya memainkan peran penting dan berkelanjutan di Indo-Pasifik.

Saeno

14 Des 2021 - 15.43
A-
A+
Blinken Tegaskan Keinginan AS Agar Indo-Pasifik Tetap Terbuka

Menlu AS Antony Blinken saat menyampaikan pidato di UI/Youtube-U.S. Department of State

Bisnis, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony J. Blinken memastikan distribusi vaksin ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, tidak dilatari alasan politis. Di sisi lain, terkait Indo-Pasifik Blinken menyebutkan keinginan AS agar kawasan itu tetap terbuka dan bebas untuk siapa pun.

Demikian disampaikan Blinken saat menyampaikan pidato di Universitas Indonesia, Selasa (14/12/2021).

Menurut Blinken Indo-Pasifik harus bebas untuk kepentingan masa depan baik bagi masyarakat maupun negara.

Kebebasan, ujar Blinken, menjadi hal mendasar demi tercapainya Indo-Pasifik yang terbuka bagi siapa pun, baik untk level individu, negara, maupun internasional. Terkait posisi Asean, Blinken menyebutkan soal independensi dan sentralitas Asean.

Menyangkut bantuan vaksin dari AS ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, seperti dikutip Antara, Blinken menyebutkan hal itu didasarkan atas kebutuhan, bukan alasan politik.  

“Kami memberikan bantuan ini tidak dipungut biaya dan tidak ada maksud di balik itu. Melalui COVAX, kami memastikan bahwa vaksin dan alat kesehatan lainnya terdistribusi merata berdasarkan kebutuhan, bukan politik,” kata Blinken dalam pidatonya di Universitas Indonesia yang dipantau secara daring dalam webinar the 9th US-Indonesia Investment Summit.

Blinken menyebutkan AS telah mendistribusikan 300 juta dosis vaksin ke seluruh dunia. Sebanyak 100 juta di antaranya didistribusikan ke wilayah Indo-Pasifik dan 25 juta dosis sudah didatangkan ke Indonesia.

Pada akhir 2022 AS akan mendonasikan lebih dari 1,2 miliar dosis ke seluruh dunia.

“Kami menyediakan lebih dari 2,8 miliar dolar AS sebagai bantuan tambahan untuk wilayah Indo-Pasifik, termasuk 77 juta dolar AS (Rp1,1 miliar) ke Indonesia, mulai dari alat pelindung diri, dan oksigen untuk rumah sakit,” katanya.

Blinken mengatakan AS juga menjalin kerja sama untuk pembiayaan, baik untuk memproduksi, mendistribusikan, serta menyuntikkan vaksin sebanyak dan secepat mungkin guna mengakhiri pandemi.

India, lanjut Blinken, telah berkomitmen untuk memproduksi lima miliar dosis tambahan hingga akhir 2020.

Sementara itu, Korea Selatan dan Thailand tengah mengejar produksi mereka dan mendorong sektor swasta untuk terlibat.

“Bulan lalu, kami telah meluncurkan global Covid core yang merupakan koalisi dari perusahaan terkemuka yang akan menyediakan ahli, alat dan kemampuan untuk mendukung logistik vaksin di negara-negara berkembang,” katanya.

Blinken menjelaskan program tersebut dapat menjangkau vaksinasi hingga ke pelosok daerah.

“Ini penting untuk dilakukan karena banyak dari mereka yang tidak mendapatkan vaksin karena distribusi vaksin tidak sampai ke sana,” katanya.

Sementara vaksinasi tengah digencarkan, Blinken mengatakan pihaknya juga berfokus pada peningkatan sistem kesehatan di wilayah Indo-Pasifik.

Dia mengatakan AS telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menguatkan sistem kesehatan di wilayah itu selama berpuluh tahun. Sementara itu, di wilayah Asean AS telah berinvestasi lebih dari 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp50,2 triliun) selama 20 tahun terakhir.

Sebelumnya, Deputi Asisten Presiden AS dan Koordinator untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan kunjungan Blinken ke Indonesia, yang akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Malaysia dan Thailand, menegaskan komitmen kerja sama AS yang lebih kuat dengan negara-negara di kawasan.

“Dia [Blinken] akan meluncurkan elemen-elemen dari strategi Indo-Pasifik yang akan meningkatkan peran AS di Asia Tenggara,” ujar Campbell dalam pembukaan The 9th US-Indonesia Investment Summit yang berlangsung secara virtual pada Senin.

Menegaskan bahwa strategi kerja sama Indo-Pasifik harus bersifat terbuka dan optimistis, Campbell menjelaskan bahwa AS berupaya untuk terlibat dalam agenda kerja sama yang lebih luas mulai dari penanganan penyakit, keamanan, kebebasan navigasi, hingga peningkatan perdagangan dan investasi.

Menurut dia, AS ingin mengirim pesan yang jelas untuk memainkan peran penting dan berkelanjutan di Indo-Pasifik, dengan bidang kerja sama yang lebih luas.

“Jadi ini bukan keterlibatan yang akan menawarkan pendekatan militer, tujuan kami adalah untuk melakukan pendekatan yang lebih beragam dan seimbang,” kata Campbell.

Di seluruh Indo-Pasifik, ujar dia, AS berupaya melakukan diplomasi mendasar dan pendekatan tingkat tinggi oleh banyak anggota pemerintahan, termasuk di antaranya oleh Menlu Blinken.

Dalam kunjungannya, Blinken juga akan membahas rencana kunjungan para pemimpin Asean ke Washington guna mendiskusikan isu-isu yang menjadi perhatian bersama serta kerja sama ke depan antara AS dengan Asean.

Di Jakarta, Blinken juga menindaklanjuti pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden RI Joko Widodo yang telah dilakukan beberapa kali.

“Jika bicara tentang negara yang paling penting untuk mengukur hasil [kerja sama] kami, maka kemitraan dengan Indonesia dianggap sangat penting,” tutur Campbell seperti ditulis Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.