Digitalisasi di Pelabuhan Tanjung Emas Pangkas Biaya Logistik

Inovasi layanan digitalisasi yang dilakukan operator pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah akan dapat membantu menurunkan biaya logistik karena pengguna jasa sudah jelas jadwal kapan mereka harus bergerak atau datang.

Ibeth Nurbaiti

9 Sep 2022 - 10.00
A-
A+
Digitalisasi di Pelabuhan Tanjung Emas Pangkas Biaya Logistik

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) menargetkan pertumbuhan volume bongkar muat kontainer hingga satu juta twentyfoot equivalent units (TEUs) dalam 2-3 tahun ke depan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, Semarang—Digitalisasi sejumlah layanan yang akan diterapkan secara menyeluruh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah diyakini akan menurunkan beban biaya logistik pascamergernya PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Langkah operator yang terus mengembangkan inovasi layanan demi mengefisiensikan layanan  sehingga dapat memangkas biaya logistik ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas.

“Contohnya, dengan pelayanan booking sistem secara online. Yang saya dengar selama ini akan diberlakukan ke terminal peti kemas,” kata Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Weku Frederick Karuntu kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2022, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Setahun Merger Pelindo, Aspek Kelembagaan Jadi Rumit

Dengan inovasi tersebut, imbuhnya, tentunya akan mempermudah para pengguna jasa melakukan kegiatan bertransaksi dan menentukan jadwal operasional. Setidaknya, pengguna jasa dapat menentukan sendiri jadwal kedatangannya. Dengan begitu, mereka juga bisa menghindari terjadi penumpukan di pelabuhan.

“Kami sebagai regulator harus meng-approve sistem yang kami nilai akhirnya akan mempermudah pelayanan, tetapi kalau kami lihat sistem tersebut mempersulit, ya kami setop dulu,” ujarnya.

Weku optimistis inovasi layanan yang dilakukan operator pelabuhan akan dapat membantu menurunkan biaya logistik karena pengguna jasa sudah jelas jadwal kapan mereka harus bergerak atau datang.


Dengan adanya digitalisasi sejumlah layanan, khususnya seperti booking sistem, pengguna jasa bisa mengetahui kapan akan masuk di dermaga, serta ketersediaan tempat penumpukan mana yang siap digunakan untuk menurunkan muatannya sementara, dan lainnya.

“Nah, kami sangat mendukung. Namun, memang layanan ini dari informasi yang kami dapat dari pengelola pelabuhan itu belum sepenuhnya diterapkan, tetapi sudah dicanangkan,” tuturnya. 

Untuk diketahui, pascamerger Pelindo pada 1 Oktober 2021 lalu, Pelabuhan Tanjung Emas yang berlokasi di Semarang ini memang terus berupaya meningkatkan layanan, khususnya dalam rangka menurunkan beban biaya logistik.

Baca juga: Efisiensi BBM Terminal Petikemas Surabaya lewat Elektrifikasi

General Manager Pelabuhan Tanjung Emas Hardianto mengatakan penurunan biaya logistik merupakan salah satu tujuan dari merger Pelindo, mengingat hingga kini beban biaya logistik masih cukup tinggi di Indonesia.

“Yang utamanya saat ini sedang digagas adalah untuk pelayanan kapal. Bagaimana bisa menciptakan pelayanan kapal yang efektif dan bisa memangkas biaya untuk kedatangan dan keluar masuk kapal,” katanya.

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) menargetkan pertumbuhan volume bongkar muat kontainer hingga satu juta twentyfoot equivalent units (TEUs) dalam 2-3 tahun ke depan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti


Dia menuturkan bahwa saat ini Pelabuhan Tanjung Emas bersama pelabuhan lainnya dari Sabang sampai Merauke tengah menggagas proses bisnis yang menyamakan satu sistem atau aplikasi pelayanan kapal. 

Namun begitu, dia belum menyampaikan secara detail proses bisnis yang dimaksud karena hal tersebut perlu waktu dan masih terus berproses hingga kini. Apalagi, merger yang dicanangkan beberapa tahun belakangan baru terwujud tahun lalu.

“Cara bisa memangkas cost logistik yang bisa kami lakukan adalah berkaitan dengan kegiatan kepelabuhanan yang ada dikendali kami, contohnya keluar masuk kapal,” ujarnya.

Baca juga: Pelabuhan Patimban Bersiap Memperkokoh Ekspor Mobil Indonesia

Adapun, Hardianto mencontohkan, pada saat kapal mau sandar di pelabuhan, pihaknya akan segera menyiapkan dermaga, sumber daya manusia (SDM) beserta peralatan yang dibutuhkan. Pun pada proses bongkar muat.

“Jadi ketika kapal datang, SDM seperti tenaga pandu sudah menunggu di luar, lengkap dengan sarana bantu yang akan digunakan untuk membantu penyandaran kapal. Semua itu kami siapkan dari awal sehingga kita bisa mengurangi port stay kapal di tambatan. Itu yang kami coba lakukan untuk mempercepat layanan,” kata Hardianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.