Pengembangan Wisata Arab Saudi, Alkohol jadi Isu Panas

Di tengah upaya menekan perubahan iklim dan target menekan emisi karbon sampai nol persen, Saudi harus mencari sumber pemasukan baru selain minyak. Pariwisata menjadi salah satu alternatif. Bikini dan minuman alkohol dianggap sebagai daya tarik, Akankah Saudi melegalkannya?

Saeno

29 Okt 2021 - 13.55
A-
A+
Pengembangan Wisata Arab Saudi, Alkohol jadi Isu Panas

Ilustrasi - Minuman beralkohol./Antara

Bisnis, JAKARTA - Izin mengkonsumsi minuman beralkohol dianggap sebagai daya tarik yang bisa mengundang wisatawan mengunjungi objek pariwisata. Di tengah upaya mencari sumber pendapatan baru selain produksi minyaknya,  Saudi melirik bisnis pariwisata sebagai sumber pendapatan baru. 

Pertanyaannya, bagaimana pemerintah Saudi akan menggelar bisnis pariwisata: melarang atau mengizinkan kehadiran minuman beralkohol.

Seperti dikutip Tempo.co dari  harian Telegraph, 2 Agustus 2017, Arab Saudi  meluncurkan proyek pariwisata internasional yang dikenal sebagai 'Proyek Laut Merah'. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak wisatawan.

Demi menarik wisatawan asing, pemerintah Saudi mempertimbangkan untuk mengizinkan minuman beralkohol disediakan di kawasan wisata ini.

Hal itu, diumumkan Ketua Dana Investasi Publik, Wakil Putera Mahkota Mohammed Salman Abdulaziz Al Saud pada Senin, 31 Agustus 2017.

Dia mengatakan, proyek dilaksanakan dengan kerja sama sebuah perusahaan hotel terbesar dunia dan ketika siap, kelak bakal menjadi salah satu lokasi wisata yang memiliki keindahan alam.

Resort akan dibangun antara kota Amlaj dan Al-Jawh dengan memiliki 50 pulau alami di Laut Merah, hanya beberapa kilometer dari gunung berapi aktif di daerah Harat Alrahat.

Seperti dilansir Telegraph pada 1 Agustus 2017, Kerajaan Saudi juga telah bersiap  untuk mengendurkan hukum yang ketat seperti melarang minum alkohol, untuk menarik lebih banyak wisatawan Barat.

Pembangunan tahap awal diharapkan rampung pada kuartal ketiga 2019 dan fase pertama pembangunan dijadwalkan selesai pada kuartal akhir 2022.

Proyek itu adalah sejalan dengan rencana pengembangan ekonomi Arab Saudi di bawah Wawasan 2030, yang mencantumkan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi yang paling penting.

Heboh Izin Alkohol

Terkait izin penjualan minuman beralkohol, Saudi sempat digempar surat edaran yang mengesankan dari otoritas terkait. Surat itu berupa izin penjualan minuman beralkohol di hotel dan restoran.

Kabar bahwa Saudi akan mengizinkan penjualan minuman beralkohol itu lantas menimbulkan kehebohan tersendiri. Sementara itu, seperti ditulis gulfnews.com, 3 Februari 2019, otoritas Arab Saudi membantah laporan bahwa mereka akan mengizinkan hotel dan restoran menyajikan minuman beralkohol. Pemerintah Saudi saat itu menegaskan isu i zin alkohol  sebagai "kebohongan yang dibuat-buat".

Sebelumnya, beredar salinan surat yang diduga dikaitkan dengan Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan mengklaim bahwa hotel, restoran, dan kafe lokal dan internasional telah diberitahu bahwa mereka dapat menyajikan minuman beralkohol kepada pelanggan dewasa di area khusus.

Surat palsu yang beredar selama akhir pekan itu mengklaim bahwa persetujuan untuk menyajikan minuman beralkohol didasarkan pada keputusan yang diumumkan sebulan sebelumnya oleh Otoritas Hiburan Umum untuk mengeluarkan izin ke kafe dan restoran untuk menyelenggarakan pertunjukan musik langsung dan acara stand up komedi .

"Pemalsuan itu sangat terang-terangan dan siapa pun dapat menemukannya dengan mudah," kata sumber kepada situs berita Saudi Sabq.

“Gelar menteri dalam negeri adalah contoh nyata bahwa surat itu palsu.” ujar situs berita tersebut.

Wakil Pemimpin Redaksi Sabq Abdullah Al Beqawi memposting bahwa surat palsu itu bertujuan untuk merugikan Arab Saudi.

“Surat tentang mengizinkan restoran dan kafe menawarkan alkohol adalah palsu. Pihak-pihak yang bermusuhan mengarang desas-desus semacam itu dengan tujuan menghina negara dan membangkitkan opini publik,” tulisnya di akun Twitter-nya.

Di sisi lain, Otoritas Hiburan Umum telah meluncurkan program ambisius yang bertujuan untuk mengubah Arab Saudi menjadi salah satu dari 10 tujuan hiburan internasional teratas.

“Untuk mencapai tujuan seperti itu, GEA telah menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan lebih dari 100 mitra lokal dan internasional,” kata Ketua GEA Turki Al Shaikh pada Januari.

Namun, dia bersikeras bahwa acara tersebut akan disajikan dengan cara yang menghormati nilai-nilai lokal.

“Tradisi dan budaya kita akan dihormati. Agama kami jelas dan kami akan memegang teguh nilai-nilai Islam kami,” katanya.

Kini, dua tahun setelah isu itu muncul, kembali beredar kabar bahwa Saudi akan mengizinkan kehadiran minuman beralkohol. Disebutkan bahwa izin tersebut akan berlaku terbatas, hanya di kota baru yang akan dibangun pemerintah bersama pihak pengembang perhotelan.

Meski belum ada keterangan resmi dari pemerintah Saudi, beredar kabar bahwa pihak Saudi tidak mengesampingkan kemungkinan untuk mengizinkan kehadiran alkohol di kota futuristik yang sedang dibangun tersebut.

Sementara itu, pihak pengembang menyebutkan, pariwisata dibangun untuk memberikan atraktivitas bagi wisatawan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.