WISATA : Berlibur & Terhibur

Siapa yang menolak pesona pantai Kuta di Bali? Atau siapa yang enggan diajak menikmati keindahan Raja Ampat di Papua, menyusuri Jalan Malioboro di Yogyakarta, atau diving melihat ikan dan terumbu karang di Bunaken? n

Indyah Sutriningrum

24 Okt 2021 - 08.40
A-
A+
WISATA : Berlibur  & Terhibur

Ilustrasi/indonesia.travel.jpg

Siapa yang menolak pesona pantai Kuta di Bali? Atau siapa yang enggan diajak menikmati keindahan Raja Ampat di Papua, menyusuri Jalan Malioboro di Yogyakarta, atau diving melihat ikan dan terumbu karang di Bunaken?

Rasanya tidak ada. Berwisata ke tempat-tempat tersebut dapat dipastikan akan masuk daftar tujuan yang paling ingin dikunjungi, baik sendiri, bersama teman, atau keluarga.

Rekreasi kini bukanlah kebutuhan pokok yang kesekian. Bahkan bagi kaum milenial rekreasi atau wisata bisa menjadi kebutuhan utama. Berbagai kemudahan dan informasi suatu tempat wisata menjadi salah satu daya tarik untuk berkunjung ke tempat wisata, terutama yang sedang viral. Memiliki experience di tempat yang ingin dikunjungi dan sedang viral menjadi kepuasan yang luar biasa.

Di sisi lain, pariwisata pun merupakan suatu ekosistem perekonomian yang sangat besar. Multiplier effect-nya juga besar. Dalam satu kegiatan wisata akan dibutuhkan berbagai kegiatan bisnis, tempat tujuan wisata, transportasi, penginapan, makanan, oleh-oleh dan lainnya. Suatu rantai yang sangat besar.

Daerah tujuan wisata, Indonesia adalah surganya. Wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, nyaris tidak ada satu tempat pun yang tidak bisa dijadikan spot wisata. Baik itu wilayah darat, laut dan udara.

Selain tempat tujuan wisata yang beraneka ragam, wisatawan juga dimanjakan dengan beragam pilihan transportasi, kuliner, dan lainnya, sehingga bertraveling. Aneka kemudahan juga didapat saat berwisata.

Memang sampai saat Bali masih menjadi destinasi wisata favorit di Tanah Air. Padahal masih banyak tempat tujuan wisata yang tidak kalah menarik dari Bali. Oleh karena itu pemerintah menetapkan daerah tujuan wisata lain yang akan dikembangkan agar setara dengan Bali, yang disebut dengan Super Prioritas.

Daerah tujuan wisata tersebut antara lain Danau Toba di Sumatra Utara. Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Untuk mencapai Danau Toba, telah dibangun akses Bandara Silangit sehingga mempercepat waktu perjalanan wisatawan yang ingin mengunjungi daerah ini.

Selain Danau Toba, ada pula Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat , Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Di Labuhan Bajo terdapat Pulau Komodo sebagai habitat asli komodo, hewan purba satu-satunya di dunia, dan Likupang di Sulawesi Utara yang merupakan wisata bahari dengan pantai dan panorama bawah laut yang indah.

Selain itu Indonesia juga memiliki Derawan di Kalimantan Timur, Wakatobi di Sulawesi Tengah, Kepulauan Seribu, dan lain-lain. Bahkan berbagai kota di Tanah Air pun terus berinovasi menciptakan tempat wisata baru, baik yang mengolah alam untuk juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata ataupun mengembangkan wisata baru dengan memanfaakan kemajuan teknologi.

Aneka wahana ini dikenal dengan theme park, dibangun berdasarkan tema tertentu, biasanya digabungkan dengan permainan yang menarik ataupun menegangkan, tempat edukasi, tetapi dengan tetap mengutamakan keselamatan. Indonesia memiliki Dunia Fantasi, Trans Studio, dan Jatim Park, dan berbagai wahana tema lainnya.

Di tengah bergairahnya pariwisata, datangnya pandemi Covid-19 meluluhlantakkan dunia pariwisata, baik yang berskala besar, sampai kecil, termasuk berbagai bisnis yang terkait dengan sektor ini. Sudah lebih dari satu setengah tahun dunia pariwisata berjibaku menghadapi Covid-19.

Berbagai tempat wisata yang megah dan ramai pengunjung tiba-tiba sepi. Demi membatasi penyebaran Covid-19 yang sangat menular, hampir semua tempat wisata ditutup. Akibatnya sektor pariwisata mati suri. Imbasnya perekonomian warga pun terganggu.

Satu setengah tahun berjuang melawan pandemi, secara bertahap tempat wisata mulai dibuka kembali. Kendati penularan Covid menujukkan tren menurun, dan dibarengi dengan vaksinasi sampai ke seluruh pelosok Indonesia, semua pemangku kepentingan tetap harus berhati-hati. Kita tetap harus mengantisipasi jangan sampai Covid-19 kembali menyebar.

Untuk itu, pelaku pariwisata harus mendapatkan sertifikasi CHSE  (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) agar bisa kembali beroperasi. Penerapan CSHE dimaksudkan untuk untuk menjaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

CHSE yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi acuan bagi pelaku bisnis pariwisata untuk membuka kembali fasilitasnya. Demikian juga bagi wisatawan, dengan sertifikat CHSE di tempat wisata yang dituju, akan memberikan keyakinan mereka aman bererkreasi.

Penerapan CHSE dan protokol kesehatan yang ketat menjad kata kunci bahwa pariwisata akan siap memasuki babak baru. Wisatawan akan merasa yakin bahwa tempat rekreasinya aman dikunjungi, dan pelaku bisnis optimistis pariwisata bangkit lagi. Dan pada akhirnya ekonomi bergairah kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.