Bisnis, JAKARTA – Pembangunan LRT Jabodebek telah memasuki tahap akhir menjelang operasi komersial atau commercial operation date (COD) pada 12 Juli 2023. Progres pekerjaan proyek tersebut telah mencapai lebih dari 90 persen.
Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan bahwa progres pengerjaan LRT Jabodebek sudah mencapai 92,34 persen hingga 4 Mei 2023.
Kuswardojo menuturkan bahwa secara keseluruhan, pekerjaan yang terkait operasional kereta telah rampung. Saat ini pihaknya tengah merampungkan tahap penyelesaian pada bangunan-bangunan stasiun dan pemasangan beberapa alat di depo kereta.
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti“Secara keseluruhan, semua sarana prasarana operasional yang berkaitan dengan operasional kereta sudah siap,” kata Kuswardojo saat dihubungi bisnis, Kamis (11/5/2023).
Kuswardojo mengatakan bahwa operasi komersial LRT Jabodebek ditargetkan pada 12 Juli 2023 mendatang. Sejauh ini pihaknya belum berencana untuk mengubah target operasional tersebut.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa integrasi antara LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Halim akan diresmikan pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Baca juga: Kejar Target LRT Jabodebek Beroperasi Kuartal III/2023
Dia menerangkan bahwa LRT Jabodebek nantinya juga akan membuka masa uji coba (trial run) untuk masyarakat. Masyarakat yang berminat menjajal moda transportasi ini, tambah Kuswardojo, nantinya dapat mendaftarkan diri melalui pengumuman yang akan disebarkan pada media sosial LRT Jabodebek.
Dia menuturkan bahwa trial run untuk masyarakat ini kemungkinan akan dilakukan pada Juni atau awal Juli mendatang. Meski demikian, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan uji coba tersebut akan dilaksanakan setelah masa COD.
Menanti Keputusan Tarif LRT
Sementara itu, LRT Jabodebek masih menanti keputusan resmi dari pemerintah terkait besaran tarif jelang masa operasi komersial.
“Sampai saat ini kami masih menunggu adanya surat keputusan yang mengatur besaran tarif ini [LRT Jabodebek],” kata Kuswardojo.
Baca juga: Menjala Investor Proyek MRT Balaraja-Cikarang
Sebelumnya, pihak LRT Jabodebek sempat menyebutkan putusan tarif akan diumumkan pada April 2023. Namun, hingga pertengahan Mei pengumuman terkait tarif ini tak kunjung datang.
Padahal, pengumuman besaran tarif angkutan orang dengan moda kereta api seharusnya sudah diumumkan 3 bulan sebelum diberlakukan. Ketentuan tersebut tertuang dalam pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 28/2012 tentang Pedoman Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Adapun, pihak LRT Jabodebek juga telah mengusulkan tarif dengan kisaran Rp15.000-Rp25.000. Kuswardojo menyebutkan, besaran tarif tersebut berpotensi lebih rendah mengingat adanya skema public service obligation (PSO) atau subsidi yang akan diberikan untuk moda transportasi massal.
“Kami harap besaran tarif yang diusulkan itu bisa lebih murah lagi karena akan ada subsidi,” imbuhnya. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)