Rupiah Berpotensi Menguat Setelah Kekhawatiran Omicron Mereda

Meski begitu, pelaku pasar masih berhati-hati terhadap dampak dari Omicron dan kebijakan penguncian wilayah sejumlah negara di Eropa.

Febrina Ratna Iskana

29 Nov 2021 - 09.41
A-
A+
Rupiah Berpotensi Menguat Setelah Kekhawatiran Omicron Mereda

Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi menguat pada perdagangan awal pekan ini. Meskipun rupiah masih bergerak melemah 2 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.360 per dolar AS pada Senin (29/11/2021). 

Optimisme terhadap mata uang garuda tak lepas dari redanya kekhwatiran pelaku pasar terhadap varian baru virus corona, Omicron. Menurut pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, varian tersebut tak lebih berbahaya dari varian virus corona yang telah muncul sebelumnya. 

"Sejumlah penelitian melihat bahwa varian ini, walaupun tingkat penularannya tinggi, tapi hanya menimbulkan gejala ringan," Ariston seperti dilansir dari Antara pada Senin (29/11/2021).

Selain rupiah, nilai tukar regional terlihat menguat atau rebound terhadap dolar AS. Tapi di sisi lain, pasar juga masih berhati-hati melihat perkembangan kasus Covid-19 dan lonjakan kasus di Eropa yang memicu lockdown.

Dari dalam negeri, Ariston menyebut pasar masih memperhatikan kelanjutan revisi UU Cipta Kerja yang dikhawatirkan menimbulkan ketidakpastian di dunia usaha. "Rupiah masih mendapatkan sentimen negatif dari peristiwa ini," ujar Ariston.

Di sisi lain, Indonesia masih mampu mengendalikan pandemi hingga saat ini. Hal itu tercermin dari jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (28/11) kemarin mencapai 264 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1 kasus sehingga totalnya mencapai 143.808 kasus. Sementara itu, untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 275 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 8.214 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 138,53 juta orang dan vaksin dosis kedua 94,34 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Dengan seluruh sentimen tersebut, Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke arah Rp14.300 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke area Rp14.360 per dolar AS.

Pada Jumat (256/11) lalu, rupiah ditutup melemah 70 poin atau 0,49 persen ke posisi Rp14.358 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.288 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.