Tender Ulang Tol Getaci Gara-Gara Konsorsium Jasa Marga Bubar

Kementerian PUPR menggelar tender ulang proyek Tol Getaci setelah konsorsium Jasa Marga batal menggarap proyek tersebut.

Jaffry Prabu Prakoso

18 Jan 2023 - 14.22
A-
A+
Tender Ulang Tol Getaci Gara-Gara Konsorsium Jasa Marga Bubar

Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) /dok. Kementerian PUPR

Bisnis, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar tender ulang proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan tender ulang pengusahaan Jalan Tol Getaci karena telah terjadi default pada kontrak yang telah ditetapkan sebelumnya. 

"Getaci kita akan lelang ulang karena kemaren tidak financial close, [mulai] dari awal, tapi kita sudah mulai proses lelang di BPJT," kata Hedy di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2023).


Proyek pintu keluar (exit tol) KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/1/2023). Bisnis/Rachman
 

Hedy menjelaskan bahwa konsorsium Jasa Marga telat untuk memberikan financial close sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Dengan proses lelang ulang tersebut, pengerjaan konstruksi Jalan Tol Getaci akan menjadi mundur dari jadwal.

Kendati demikian, Kementerian PUPR tetap melanjutkan proses pembebasan lahan Tahap I yang akan dilakukan hingga Garut.

"Pembebasan lahan oleh kita. Kita target sudah sampai Garut. Tetapi kalau ini sudah maju, kita lanjutkan sampai Tasikmalaya. Konstruksi setelah ada investornya. [Target konstruksi] tahun ini," jelasnya.

Hedy mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR tetap menargetkan pembangunan tahap 1 Tol Getaci dapat rampung sesuai target awal yaitu pada 2024.

Baca juga: Fakta Proyek Jalan Tol Terpanjang Indonesia, Getaci Belah Gunung

"Mungkin kekejar [2024], jadi kalau jalan tol itu kan sulit tepatnya karena masalahnya banyak, seperti tanah dan lain-lain," ujarnya.

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium di pengusahaan Jalan Tol Getaci, atau disebut sebagai jalur bebas hambatan terpanjang di Indonesia. 

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan bahwa masa restrukturisasi yang tengah dilakukan dan likuiditas perseroan yang terbatas menjadi alasan utama mundur dari pembangunan jalan tol tersebut.  

Novianto mengungkapkan bahwa status saat ini dalam tahap persiapan dan koordinasi proses pull out dengan pihak-pihak terkait

"Pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan. Namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan," paparnya.

Baca juga: Tarif Baru Dongkrak Margin Emiten Tol

Dalam lelang proyek pembangunan Tol Getaci sebelumnya, konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group keluar sebagai pemenang.

Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, Waskita Karya 20 persen, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.

Jalan Tol Getaci akan melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.

Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi, yakni Seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara—Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya–Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan–Cilacap (34,35 km).


Proyek pintu keluar (exit tol) KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/1/2023). Bisnis/Rachman

Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Pembangunan tahap pertama Gedebage–Tasikmalaya rencananya akan selesai pada 2024. Sementara itu, untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya–Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang–Cileunyi (Padaleunyi). Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km. (Muhammad Ridwan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.