Emisi Karbon, AS Kemungkinan Terapkan Pajak Karbon US$20 per Ton

Pengenaan pajak karbon didukung para ekonom karena dinilai sebagai pendekatan langsung untuk mengatasi perubahan iklim, mulai dari sektor minyak dan gas hingga baja dan semen.

Nindya Aldila

7 Nov 2021 - 13.42
A-
A+
Emisi Karbon, AS Kemungkinan Terapkan Pajak Karbon US$20 per Ton

Polusi udara di kawasan industri Michigan AS seperti diabadikan dalam foto di wwdmag.com. Amerika Serikat menetapkan biaya emisi karbon dioksida paling sedikit US$20 per ton./Tangkapan layar

Bisnis, JAKARTA - Amerika Serikat kemungkinan akan menetapkan biaya emisi karbon dioksida paling sedikit US$20 per ton dan akan meningkat secara bertahap. Pendapatan dari biaya ini akan dikembalikan kepada konsumen atau akan diberikan untuk membantu para pekerja di sektor bahan bakar fosil yang terdampak oleh transisi energi.

Gedung Putih dan 49 senator telah menyatakan dukungannya terhadap pengenaan pajak karbon sebesar US$20 per ton sebagai bagian dari undang-undang belanja Presiden Joe Biden.

"Kami sudah punya 49 dari 50 suara. DPR telah memastikan kepada kami bahwa mereka juga akan meloloskannya dan Gedung Putih juga telah meyakinkan kami bahwa Presiden akan menandatangani kebijakan ini," ujar Senator AS Sheldon Whitehouse, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (6/11/2021).

Namun, Gedung Putih masih melakukan pendekatan terkait satu suara penolakan terhadap pajak karbon dari Senator Jeo Manchin, anggota Demokrat dari West Virginia.

DPR AS pada Jumat menunda pemungutan suara atas paket anggaran US$1,75 triliun Biden yang menyangkut perluasan manfaat sosial, langkah-langkah iklim dan kenaikan pajak, yang kemudian akan dibawa ke Senat.

Pengenaan pajak karbon didukung para ekonom karena dinilai sebagai pendekatan langsung untuk mengatasi perubahan iklim, mulai dari sektor minyak dan gas hingga baja dan semen.

Dengan demikian, investasi swasta ke teknologi pengurangan emisi juga semakin menarik. Selain itu, inisiatif ini akan mendukung pemenuhan janji Biden pada Perjanjian Paris yang mempertaruhkan pengurangan separuh gas rumah kaca AS hingga 2030.

Penekanan terhadap harga karbon akan menarik dukungan dunia bisnis, termasuk perusahaan minyak dan kelompok perdagangan utama mereka. Namun, pendukung industri umumnya menginginkan pajak karbon yang dikenakan sebagai pengganti regulasi terkait gas rumah kaca yang sudah berlaku.

Hingga saat ini, Demokrat telah berupaya menyempurnakan rencana tersebut seperti pengecualian bahan bakar tanpa timbal, meskipun produk minyak bumi lainnya termasuk diesel tidak akan dapat menghindari kebijakan ini.

"Sudah ada negosiasi selama berbulan-bulan dengan Gedung Putih untuk mencapai [kesepakatan] yang mereka inginkan," kata Whitehouse.

Senator Lisa Murkowski, Republican dari Alaska, mengatakan jika regulasi pajak karbon diterapkan hanya didukung oleh Demokrat, tidak akan bertahan lama dari perubahan politik di masa depan pada Kongres dan Gedung Putih.

"Jika akan ada biaya karbon sebagai kebijakan transformasional, itu hanya akan terwujud jika [didukung] bipartisan," katanya dalam acara Dewan Atlantik di KTT iklim. (Hadijah Alaydrus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.