Bisnis, JAKARTA – Masyarakat menaruh harapan besar pada apa pun yang disebut-sebut dapat menurunkan risiko tertular Covid-19. Belakangan, kalung air purifier menjadi tren dan diklaim menurunkan risiko tertular Covid-19. Benarkah demikian?
Dikutip dari akun Instagram dokter Adam Prabata @adamprabata, Selasa (23/11/2021), hingga kini belum ada studi yang menunjukkan kalung air purifier mampu menurunkan risiko tertular Covid-19.
Sejauh ini, menurut Adam, air purifier dengan HEPA filter yang diletakkan di ruang tertutup sesuai CADR, terbukti bermanfaat menurunkan risiko penularan Covid-19.
“Air purifier dengan kriteria itu direkomendasikan CDC untuk menurunkan risiko penularan Covid-19 via airborne,” ujar Adam.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat waspada dengan kalung air purifier yang mampu menghasilkan ozon. Adam menjelaskan ada kalung purifier ionizer tertentu yang berpotensi memproduksi ozon dalam kadar yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Menghirup ozon dalam kadar tertentu dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan berbahaya bagi kesehatan secara umum,” ujarnya.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah e-commerce, kalung air purifier dijual dengan harga bervariasi, seperti Rp190.000, Rp375.000, Rp500.000, dan Rp599.900.