Kekhawatiran Terhadap Omicron Surut, Rupiah Akhirnya Unjuk Gigi

Rupiah menjadi mata uang yang paling perkasa di Asia di tengah melemahnya dolar AS.

Ika Fatma Ramadhansari

7 Des 2021 - 16.36
A-
A+
Kekhawatiran Terhadap Omicron Surut, Rupiah Akhirnya Unjuk Gigi

Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis - Abdullah Azzam

Bisnis, JAKARTA - Rupiah akhirnya punya tenaga untuk bangkit dari keterpurukan. Setelah dua pekan terus melemah, mata uang garuda akhirnya bisa unjuk gigi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Hal itu tercermin dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditutup menguat pada perdagangan Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip dari Bisnis.com, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,44 persen atau 64 poin ke posisi Rp14.378 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS terpantau melemah 0,10 persen ke level 96,23 pada pukul 15.10 WIB. Melemahnya greenback turut menjadi pemicu naiknya mayoritas mata uang di Asia.

Seperti mata uang baht Thailand naik 0,44 persen, won Korea Selatan naik 0,27, dolar Singapura naik 0,18 persen terhadap dolar AS. Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS melemah setelah meredanya kekhawatiran terhadap Omicron. 

Selain itu, Deputi Gubernur Bank of England Ben Broadbent mengatakan bahwa inflasi di Inggris dapat "dengan nyaman melebihi" 5 persen pada April 2022 dan bahwa pasar tenaga kerja yang ketat berisiko menjadi sumber inflasi yang lebih persisten.

Ibrahim mengungkapkan bahwa investor sekarang melihat ke minggu berikutnya, ketika Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, dan Bank of England akan menurunkan keputusan kebijakan Desember mereka dalam waktu 24 jam. Tak heran jika dolar As masih tetap berada pada level tinggi meskipun terkoreksi. 

Dari dalam negeri, para pelaku pasar merespon positif keputusan pemerintah membatalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan mayarakat (PPKM) level 3 saat momen Natal dan Tahun Baru 2022. “Meskipun penanganan Covid-19 relatif terkendali, namun semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan,” jelas Ibrahim  dalam riset hariannya, Selasa (7/12/2021).

Meski PPKM level 3 dibatalkan pada akhir tahun, pemerintah memutuskan untuk menetapkan kebijakan yang lebih proporsional yakni tetap mengikuti asesmen situasi pandemi yang berlaku saat ini dengan tambahan beberapa pengetatan. 

Berdasarkan sentimen tersebut, Ibrahim pun memprediksi pergerakan rupiah esok hari, Selasa (7/12/2021) akan ditutup menguat. “Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.350 - Rp14.430,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.