WHO Sebut Risiko Global Akibat Virus Omicron Sangat Tinggi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan risiko global yang ditimbulkan varian baru corona yang dinamakan Omicron, yang pertama ditemukan di Afrika Selatan pekan lalu, sangatlah tinggi.

Redaksi

30 Nov 2021 - 00.21
A-
A+
WHO Sebut Risiko Global Akibat Virus Omicron Sangat Tinggi

Ilustrasi/Antara-Reuters

Bisnis, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia bahwa virus corona varian Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko global yang "sangat tinggi" dari lonjakan infeksi yang dapat memiliki "konsekuensi parah" di beberapa wilayah.

"Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensialnya pada lintasan pandemi. Risiko global secara keseluruhan terkait dengan varian baru, dinilai sangat tinggi," kata WHO pada Senin (29/11/2021.

Badan PBB itu mendesak 194 negara anggotanya untuk mempercepat vaksinasi kelompok prioritas tinggi dan mengantisipasi peningkatan jumlah kasus, memastikan rencana mitigasi tersedia untuk mempertahankan layanan kesehatan penting.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kematian terkait varian Omicron, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai kemampuan Omicron bertahan dari perlindungan vaksin dan infeksi sebelumnya.

"Meningkatnya kasus, terlepas dari perubahan tingkat keparahan, dapat menimbulkan tuntutan besar pada sistem perawatan kesehatan dan dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Dampaknya pada populasi yang rentan akan sangat besar, terutama di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah," kata WHO sebagaimana dilansir Antara yang mengutip Reuters.

WHO, dalam panduan terbarunya, menegaskan kembali bahwa negara-negara harus menggunakan "pendekatan berbasis risiko untuk menyesuaikan langkah-langkah perjalanan internasional secara tepat waktu".

“Munculnya beberapa mutasi lonjakan protein dalam domain pengikatan reseptor menunjukkan bahwa Omicron sepertinya memiliki kemungkinan tinggi untuk lolos dari kekebalan dari perlindungan yang dimediasi antibodi. Namun, potensi untuk menghindar dari kekebalan yang dimediasi sel lebih sulit diprediksi,” demikian antara lain isi panduan WHO.

"Secara keseluruhan, ada ketidakpastian yang cukup tinggi dalam menentukan besarnya potensi Omicron melawan kekebalan."

Lebih banyak data diharapkan terkumpul dalam beberapa pekan mendatang. "Kasus dan infeksi Covid-19 diperkirakan terjadi pada orang yang divaksin, meskipun dalam proporsi yang kecil dan dapat diprediksi," ungkap WHO.

Varian ini pertama kali dilaporkan ke WHO pada 24 November dari Afrika Selatan, di mana infeksi telah meningkat tajam. Sejak itu, varian tersebut menyebar ke seluruh dunia, di mana kasus-kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark, dan Australia, bahkan mendorong lebih banyak negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan dan berusaha menutup diri.

Jepang pada Senin mengumumkan rencana untuk menutup perbatasannya bagi pelaku perjalanan asing, menyusul tindakan serupa oleh Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.