Free

Pendaki Ukraina di Gunung Merbabu Ditemukan, Untung Pakai GPS

Mykola dan dua rekannya nekad mendaki hanya berbekal air minum. Pada jalur antara Pal HM 25 sampai Pal HM 22 ini ada sebuah persimpanga yang seharusnya terlihat jelas. Jalur yang benar adalah berbelok ke kanan dengan rute agak menurun. Mykola memasang GPS diponselnya.

Redaksi

6 Des 2021 - 12.23
A-
A+
Pendaki Ukraina di Gunung Merbabu Ditemukan, Untung Pakai GPS

Mykola, warga Ukraina berusia 60 tahun, sempat tersesat saat turun dari pendakian ilegal ke Gunung Merbabu bersama dua teman senegaranya./Solopos-Istimewa

Bisnis, BOYOLALI - Tiga warga Ukraina yang mendaki Gunung Merbabu, salah satunya sempat dinyatakan hilang, ternyata naik ke gunung tersebut dengan modal nekad. Dean, Alex, dan Mykola mendaki ke Gunung Merbabu hanya dengan bermodalkan air putih. Dari tiga pendaki itu, Mykola sempat tersesat di Gunung Merbabu. Beruntung teknologi GPS mengantarnya ke lokasi yang aman.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, memastikan ketiga WNA asal Ukraina itu bukanlah pendaki profesional. Mereka mendaki tanpa perbekalan yang memadai. Bahkan, mereka hanya membawa air minum.

Junita menjelaskan jalur pendakian Gunung Merbabu via jalur Selo masih ditutup kecuali jalur Suwanting dan Thekelan. Pembukaan jalur pendakian harus berdasarkan rekomendasi bupati dan Satgas Covid-19.

Tak hanya itu, untuk mendaki di semua jalur pendakian, warga harus mendaftarkan diri secara online. Sistem booking online mengacu pada kuota yang tersedia di setiap jalur. Apabila kuota penuh, seseorang tidak bisa mendaftar lagi.

“Pengunjung yang datang langsung sekarang tidak kami layani,” ujar dia.

Junita mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum mendaki. Bawa perbekalan dan kondisi fisik yang baik. Untuk mengetahui kondisi Merbabu, pendaki bisa mengamati lebih dahulu melalui media sosial.

“Apalagi ini musim sangat ekstrem. Jangan sampai mendaki malah berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan,” imbau Junita.

Sebelum ditemukan dalam kondisi selamat di Blok Tulangan di lereng Gunung Merbabu, pendaki warga negara asing (WNA) asal Ukraina mengalami kedinginan. Untuk menghangatkan badannya, dia menyelimuti dirinya dengan daun kering.

Proses evakuasi WNA dari lereng Gunung Merbabu tersebut melibatkan Tim SAR Rajawali dan Masyarakat Peduli Api Taman Nasional Merbabu dengan total 11 orang. Tim ini dibagi menjadi dua kelompok.

Tim SAR menduga WNA bernama Mykola tersesat di Blok Tulangan. Namun, pada rencana awal, rute pencarian hanya berada di kawasan sampai Pal HM 25. Sebab, Blok Tulangan merupakan hutan yang rapat dan berbahaya.

“Tim SAR lalu memutuskan mencari ke Blok Tulangan. Mykola ditemukan dalam kondisi kedinginan. Ia terlihat duduk. Untuk menghangatkan diri, dia menyelimutkan daun kering ke badannya,” kata Junita Parjanti, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/12/2021).

Sebelumnya, seorang WNA asal Ukraina yang tersesat di Gunung Merbabu ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu (5/12/2021) dini hari. Dia awalnya mendaki Gunung Merbabu bersama dua teman senegaranya pada Sabtu (4/12/2021) pagi.

Ketiga WNA ini yakni Dean, Alex, dan Mykola. Mereka mendaki Merbabu melalui jalur Selo. Keberadaan mereka diketahui oleh petugas Resort Selo Sabtu pagi. Saat tiba di kantor, petugas melihat ada dua sepeda motor terparkir.

Petugas memeriksa rekaman closed circuit television (CCTV) dan menemukan ketiganya tiba di Resort Selo sekitar pukul 5.45 pagi. Kemudian, 10 menit berikutnya mereka mulai mendaki di jalur pendakian yang sebetulnya masih ditutup ini.

“Mendaki lewat Selo tidak sesuai prosedur. Mereka naik sampai puncak Kenteng Songo. Terus turun,” kata Junita Parjanti kepada Solopos.com.

Junita menjelaskan saat perjalanan turun, Dean dan Alex berjalan di depan. Sedangkan, Mykola yang sudah berusia 60 tahun berjalan di belakang. Ketiganya turun bersama meski berjalan berjauhan.

Saat ketiganya melewati Pal HM 25 sampai Pal HM 22, Mykola tertinggal sekitar 200 meter. Saat Dean dan Alex tiba di Pal HM 22, Mykola tak terlihat. Mereka menunggu Mykola hingga 40 menit namun tak juga terlihat.

Mykola tampaknya mengatur ponselnya memakai GPS sebagai panduan. Kondisi hujan deras yang terjadi saat itu menghambat jalannya.

Pada jalur antara Pal HM 25 sampai Pal HM 22 ini ada sebuah persimpang yang seharusnya terlihat jelas. Jalur yang benar adalah berbelok ke kanan dengan rute agak menurun. Sedangkan, ke kiri merupakan jalur penelitian menuju blok tulangan.

“Saat itu, dia ragu mau ambil ke kanan. Akhirnya pilih jalan arah satunya [ke kiri]. Saking lebatnya hujan, jarak pandang hanya satu meter. Pandangannya tak jelas akhirnya mengambil jalan yang salah ini terus. Makin ke timur ke arah Ampel. Namanya blok tulangan. Ini hutan Taman Nasional Merbabu paling rapat,” ujar Junita.

Dean dan Alex tiba di Resort Selo sekitar pukul 17.00. Mereka melapor kepada petugas bahwa masih ada satu temannya di atas. Petugas pun mulai menyiapkan tim evakuasi. Namun, hujan deras membuat evakuasi ini tertunda. Tim baru berangkat pada pukul 20.00. (Cahyadi Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.