Penerbangan Internasional Dibuka, Maskapai Asing Lebih Untung

Dengan pembukaan penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, maskapai asing akan melayani transit penumpang dari mana pun untuk ditransfer ke penerbangan menuju Bali.

Anitana Widya Puspa & Rahmi Yati

14 Okt 2021 - 22.16
A-
A+
Penerbangan Internasional Dibuka, Maskapai Asing Lebih Untung

Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (8/10/2018)./Antara

Bisnis, JAKARTA – Pembukaan penerbangan internasional di Bali dipandang akan lebih menguntungkan maskapai asing ketimbang maskapai nasional.

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan pembukaan penerbangan internasional ke Bali merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu maskapai asing, apalagi sejumlah negara kini tidak mempersyaratkan penduduknya karantina saat kembali dari Indonesia.

Sebelum penerbangan internasional ke Bali dibuka mulai hari ini, para pelaku perjalanan internasional harus mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang yang sudah dibuka sejak 17 September. Para pelaku perjalanan itu baru melanjutkan perjalanan ke Bali setelah selesai menjalani karantina.

Dengan pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, maskapai asing akan melayani transit penumpang dari mana pun untuk ditransfer ke penerbangan menuju Bali.

“Untuk maskapai Indonesia, [pasar] mereka hanya terbatas di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur, dan pada awal-awal juga hanya akan menerbangkan wisatawan dari negara itu-itu saja,” ujarnya, Kamis (14/10/2021).

Gerry berharap proses permohonan visa yang lama saat ini hanya berlangsung jangka pendek. Dengan demikian, efek pembukaan perjalanan internasional bisa maksimal.

Pada hari pertama pembukaan penerbangan internasional ke Bali, belum ada satu pun maskapai asing yang mendarat di Bandara Ngurah Rai. VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan sebelumnya mengatakan, dalam proses pelaksanaan penerbangan, biasanya maskapai membutuhkan 2-3 bulan untuk persiapan, mulai dari membuka penjualan tiket, serta persiapan armada, kru, dan perizinan.

Memanfaatkan kekosongan penerbangan langsung maskapai asing, maskapai nasional Airasia Indonesia menerbangi kembali rute Jakarta-Denpasar mulai hari ini setelah berhenti sementara selama 3 bulan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat dan Level 4.

Airasia dengan nomor penerbangan QZ 7520 lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.50 WIB dan mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar pada pukul 09.45 WITA. 

“Kami sangat bersemangat dapat menyapa dan melayani kembali pelanggan setia kami di udara dan hal ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan antusiasme yang luar biasa dari segala pihak,” kata
Direktur Utama PT Airasia Indonesia Tbk. Veranita Yosephine, Kamis (14/10/2021).

Dia berharap penerbangan itu dapat menjadi awal mula pemulihan industri pariwisata Indonesia, khususnya Bali yang menjadi salah satu destinasi penting Airasia. Setelah Bali, Airasia berencana mengaktifkan kembali rute-rute lainnya secara bertahap.

Pelaku perjalanan internasional dari 19 negara mulai hari ini dapat masuk lewat Bandara Ngurah Rai dan Bandara Hang Nadim Batam. Belasan negara itu mencakup Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia. Ngurah Rai dan Hang Nadim menyusul Bandara Soetta dan Bandara Sam Ratulangi Manado yang sudah dibuka lebih dulu pertengahan bulan lalu.

Sementara itu, di Batam, Perum Damri ikut memanfaatkan kesempatan dari pembukaan penerbangan internasional di Bandara Hang Nadim. Damri siap mengantar wisatawan mancanegara maupun WNI ke hotel tempat karantina.

Kepala Divisi Sekretariat Perum Damri Sidik Pramono mengatakan Damri akan mengoperasikan dua unit bus dari Hang Nadim menuju beberapa hotel karantina yang terdapat di Nagoya. Damri juga tengah mempertimbangkan penambahan jumlah kendaraan untuk meningkatkan frekuensi perjalanan. 

"Tarif yang dikenakan dari Bandara Internasional Hang Nadim sebesar Rp35.000 dengan jam keberangkatan menyesuaikan demand penumpang," kata Sidik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.