Berkah Bunga Murah PNM Pascapembentukan Holding Ultramikro

Biaya bunga murah bagi PNM menjadi berkah pembentukan holding ultramikro. Simak penjelasannya.

Denis Riantiza Meilanova & Aziz Rahardyan

1 Des 2021 - 23.33
A-
A+
Berkah Bunga Murah PNM Pascapembentukan Holding Ultramikro

Biaya bunga murah bagi PNM menjadi berkah pembentukan holding ultramikro. (Antara)

Bisnis, JAKARTA— Pembentukan holding ultramikro ternyata membawa berkah berupa biaya bunga murah bagi penggalangan dana PT Permodalan Nasional Madani (Persero).    

Sekadar informasi, PNM dan PT Pegadaian telah resmi menjadi bagian Holding UMi setelah negara mengalihkan kepemilikan saham di kedua entitas tersebut dengan jumlah senilai Rp54,7 triliun kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada kisaran September 2021.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan bahwa salah satu berkah yang akan diperoleh pihaknya atas sinergi ini bakal tampak pada penerbitan surat utang terbaru terbitan PNM yang rencananya ditawarkan pada akhir tahun 2021.

"Holding Ultramikro ini otomatis membuat rating PNM makin bagus. Coba bandingkan sendiri [cost of fund] obligasi konvensional terbaru kami nanti di akhir tahun dengan yang sebelum-sebelumnya. Kami lihat minat investor juga masih tinggi karena sudah oversubscribed sampai tiga kali," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/12/2021).

Hal ini turut tergambar dari publikasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) setelah Holding UMi diresmikan, di mana peringkat PNM seketika naik menjadi "idAA" dengan outlook stabil dari sebelumnya "idA+" dengan prospek positif.

Adapun, hal ini berpengaruh besar buat efektivitas operasional PNM, karena sumber pendanaan lewat pasar modal berupa penerbitan obligasi dan sukuk sudah menjadi andalan PNM sejak lama.

Sebagai gambaran, sepanjang 2020 pendanaan dari pasar modal mengambil porsi 59 persen dari total pendanaan PNM, sementara pinjaman dari perbankan porsinya 28 persen, dan sisanya modal langsung dari anggaran pemerintah sebesar 13 persen.

"Selain itu, sinergi ini juga membuat jangkauan kami semakin luas, karena keadaan ekonomi yang masih seperti ini justru membuat PNM harus lebih gencar memberi kesempatan buat sebanyak mungkin pelaku usaha mikro, ultramikro, dan subsisten. Proyeksi di akhir tahun nanti PNM punya 11 juta nasabah," tambahnya.

Sekadar informasi, dalam ikut mensukseskan Holding UMi, PNM akan menjadi mitra strategis BRI sebagai sumber nasabah-nasabah produktif terkurasi yang telah naik kelas, atau telah membutuhkan pinjaman dengan nilai lebih besar untuk mengembangkan usaha.

Pasalnya, PNM bukan hanya ditugaskan untuk melakukan pembiayaan saja, tetapi juga memberikan modal intelektual dan modal sosial kepada para nasabah yang merupakan kaum ibu pelaku usaha mikro dan ultramikro lewat pembiayaan berkelompok (group lending).

Pembiayaan PNM sampai Oktober 2021 telah mencapai Rp39,69 triliun, naik 108,9 persen secara tahunan. Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) menyumbang Rp37,17 triliun atau naik 114,1 persen secara tahunan, sementara Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp2,52 triliun atau naik 54,6 persen.

Hal ini didorong oleh kenaikan jumlah nasabah Mekaar sebesar 47,5 persen secara tahunan ke 10,6 juta, sementara nasabah ULaMM naik 111,4 persen tahunan ke 160.822 nasabah, serta penambahan kantor-kantor cabang baru PNM dari 3.334 cabang pada 2020 menjadi 3.675 cabang pada 2021 uang menjangkau 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.

INISIATIF

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan melalui insiatif kolokasi Sentra Layanan Ultramikro, holding melakukan sharing resource, baik jaringan fisik, human capital, maupun produk-produk ketiga entitas yang bisa diselaraskan. Integrasi ini dapat memperluas jangkauan layanan pembiayaan ke segmen pelaku usaha ultramikro.

Melalui inisiatif ini dia menyebut indikator pertumbuhan di PNM sebesar 10 persen bisa menjadi 11-12 persen setelah pembentukan holding. Hal itu juga diharapkan terjadi pada Pegadaian dan BRI.

"Bicara jangkauan, ada data menarik dari piloting integrasi ultramikro. Di inisiatif co-location ada akselerasi angka yang luar biasa. Kalau tiga entitas me-roll out ini, maka ada potensi tambahan pertumbuhan 10 persen," ujar Supari dalam webinar Economic Outlook 2021, Senin (22/11/2021).

Adapun, saat ini, telah terdapat 150 kantor co-location Sentra Layanan Ultramikro yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain layanan kantor bersama, dalam integrasi ekosistem UMi ini, BRI juga telah meluncurkan aplikasi UMi Corner. Aplikasi ini merupakan platform terintegrasi yang memungkinkan nasabah mendapatkan berbagai layanan keuangan dari BRI, Pegadaian dan PNM dari satu tenaga pemasar yang bertugas di lapangan. Integrasi melalui UMi Corner ini juga mendorong kedalaman inklusi layanan dari anggota holding.

"Saat integrasi UMi Corner ini, integrasi human capital terutama relationship manager, ada kenaikan signifikan di tabungan emas pegadaian, bahkan sampai 40 kali lipat dari business as usual," kata Supari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Duwi Setiya Ariyant*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.