BNI Fokus Kembangkan Bank Digital di 2022

BNI memastikan akan menjadikan pengembangan bank digital sebagai fokus utama strategi pengembangan bisnisnya pada tahun depan.

Rika Anggraeni & Dionisio Damara

22 Nov 2021 - 18.15
A-
A+
BNI Fokus Kembangkan Bank Digital di 2022

Mobile Banking BNI/Istimewa

Bisnis, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menjadikan langkah ekspansi anorganik melalui akuisisi bank baru untuk dijadikan bank digital sebagai fokus strategi 2022 mendatang guna memanfaatkan peluang pertumbuhan di industri perbankan digital.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa salah satu fokus perseroan yang telah dibangun pada 2021 ialah meningkatkan kapabilitas anak perusahaan, termasuk rencana menyelesaikan akuisisi bank.

Bank pelat merah dengan kode saham BBNI itu akan menyelesaikan akuisisi bank untuk transfer menjadi bank digital pada 2022.

“Karena ini memang salah satu rencana kita, di mana ada segmen yang belum kita bisa tap dan mau enggak mau kami harus bangun suatu bank digital untuk bisa melengkapi portofolio kita ke depan,” kata Royke dalam acara virtual Economic Outlook 2022, Senin (22/11).

Selain itu, Royke menyatakan bahwa perseroan juga akan menjajaki potensi lain untuk dikembangkan dalam memperkuat peranan BNI sebagai bank yang memiliki kapasitas global sesuai dengan amanah pemegang saham.

Secara terpisah, Direktur IT & Operasi Bank BNI Y.B Hariantono mengatakan bahwa perseroan telah berada di posisi cukup serius dalam menyiapkan bank digital. Segmen yang bakal disasar oleh BNI juga sudah ditentukan, meski saat ini belum diungkapkan.

Seperti diketahui, BBNI menggulirkan rencana mengambil alih bank yang masuk dalam klasifikasi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 untuk dikembangkan sebagai bank digital, sesuai dengan perkembangan terkini di bisnis perbankan.

Hariantono menuturkan bahwa dalam proses pembentukan bank digital, BNI telah menyiapkan kombinasi stakeholder yang mempunyai kekuatan tersendiri untuk menjalankan perusahaan tersebut nantinya. Namun, nama-nama itu masih disimpan rapat oleh perseroan.

“Secara umum bisa saya sampaikan bahwa seperti itu kondisinya saat ini, dan tentunya saya tidak bisa sebut nama atau apa pun,” kata Hariantono dalam webinar yang diselenggarakan Bisnis Indonesia dan Mambu, Kamis (28/10).

Hariantono mengatakan bahwa dalam konteks pengembangan bank digital secara penuh dibutuhkan kemampuan untuk pengembangan produk sekaligus platform teknologi yang digunakan.

“Ini untuk siapa? kita harus bicara spesifik segmen yang memang mau digarap oleh bank digital. Ini karena ada satu perusahaan baru, entitas bisnis baru, jadi harus jelas entitasnya menyasar segmen yang mana karena setiap segmen harus dilayani dengan cara berbeda-beda,” ujarnya.

Dia juga menyatakan bahwa dalam pengembangan bank digital baru, diperlukan kemampuan dan infrastruktur teknologi yang kuat guna membangun kapabilitas dalam melayani konsumen sesuai dengan segmentasi pasar.

Hariantono menambahkan bahwa untuk menjalankan entitas baru dibutuhkan kapabilitas teknologi mumpuni. Menurutnya, hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh perusahaan konvensional.

“Jadi, kami harus mempunyai partner yang memang juga kuat di situ [kapabilitas teknologi]. Makanya, ini adalah suatu persyaratan kami dalam membentuk entitas yang baru,” ungkapnya.

FUNDAMENTAL KUAT

Dalam pemberitaan sebelumnya, Royke menyatakan bahwa bank digital yang akan diadopsi oleh perseroan dipastikan memiliki fundamental kuat. Dia pun memastikan BNI tidak akan membakar uang dalam kesempatan tersebut.

“Kami tidak akan burn money pada kesempatan ini, tapi kami akan tunjukan bahwa kami sangat kuat di dalam bisnis modelnya,” ujarnya.

Royke percaya dengan memiliki anak perusahaan bank digital akan membawa BNI ke tingkat layanan perbankan yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan return on asset (ROA) perseroan.

Saat ini, katanya, perseroan memiliki rasio kecukupan modal yang kuat sehingga dapat leluasa dalam menjalankan ekspansi. “Rencana akuisisi bank tidak akan berdampak signifikan terhadap permodalan BNI," katanya.

Dia menjabarkan rencana akuisisi bank akan mencakup sejumlah pihak, yaitu pihak yang punya ekosistem, pemilik bank, dan partner baru di bidang teknologi, serta BNI sebagai entitas yang akan menjadi pemegang kendali yang sudah berpengalaman di bisnis bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.