Dolar AS Melemah, Harga Emas Menguat

Harga emas pada perdagangan hari ini menguat, tertopang dolar AS yang melemah. Simak penjelasannya.

Hadijah Alaydrus

7 Des 2021 - 17.56
A-
A+
Dolar AS Melemah, Harga Emas Menguat

Harga emas pada perdagangan hari ini menguat, tertopang dolar AS yang melemah. (Antara)

Bisnis, JAKARTA— Emas kembali menguat pada perdagangan hari ini yang didorong oleh koreksi dolar Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Markets Insider, Selasa (7/12/2021) pukul 17:36 WIB, harga emas mencapai US$1.780,3 per troy ounce atau naik 0,11 persen. Harga logam mulia sempat menyentuh level tertingginya yakni US$1.784,5 per troy ounce setelah dibuka pada US$1.779,2 per troy ounce.

Tim Analis Monex Investindo Futures dalam laporannya menyebut bahwa harga emas pada perdagangan hari ini menguat tipis dan belum mampu menembus US$1.800 per troy ounce. Adapun, harga emas diperkirakan bergerak pada rentang US$1.775 per troy ounce hingga US$1.765 per troy ounce pada level support. Lalu, pada level resistance, harga emas diprediksi bergerak pada rentang US$1.785 per troy ounce hingga US$1.795 per troy ounce.

Kendati menguat, perjalanan harga emas tak akan mudah. Dikutip dari Antara, David Meger, Direktur Perdagangan Logam Berjangka di High Ridge Futures menyebut bahwa terdapat gelombang pelaku pasar yang menilai kondisi ke depan lebih mudah dan lebih sulit bagi emas. Dengan demikian, pergerakan harga emas tak leluasa.

Pasalnya, pasar terbagi menjadi dua kubu yakni yang mengantisipasi pelaksanaan pengurangan pembelian obligasi pemerintah AS yang lebih cepat. Kubu lainnya yakni mereka yang meyakini permintaan aset aman atau safe haven terjaga akibat kekhawatiran naiknya inflasi.

"Emas akan tetap berada dalam lingkungan perdagangan yang berombak.”

Investor saat ini tengah fokus pada data harga konsumen AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data harga konsumen pada Jumat (10/12/2021) akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang strategi kebijakan Federal Reserve AS.

Federal Reserve akan mengadakan pertemuan moneter pada 14 dan 15 Desember. Pedagang sedang menunggu untuk melihat bagaimana Fed akan menyesuaikan kebijakan suku bunganya terhadap inflasi.

Logam mulia selain emas, perak untuk pengiriman Maret turun 21,8 sen atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada US$22,263 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$10,2 atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada US$936,40 per ounce.

KURANGI MODAL

Sejumlah pengelola kekayaan menyatakan mengurangi aliran modalnya ke emas, seperti yang dikutip dari Kitco. Berdasarkan Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (Commodity Futures Trading Commission/CFTC), imbal hasil spekulatif emas turun ke level rendah dalam sebulan akibat harga tak mampu melampaui US$1.800 per troy ounce.

Berdasarkan laporan pada akhir November, pengelola keuangan mengurangi aliran modalnya untuk jangka panjang sebesar 14.804 kontrak ke 137.469 dan turun 1.550 kontrak jangka pendek menjadi 45.384.

Adapun kontrak untuk emas kini berada pada level 92.085 kontrak atau turun 12,5 persen secara mingguan. Pasar emas saat ini cenderung volatil karena masih berkutat pada rentang US$1.700 per troy ounce.

Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen menyebut bahwa emas gagal menarik perhatian bernada bullish akibat kenaikan inflasi menaikkan ekspektasi bahwa tahun depan bank sentral menaikkan suku bunga acuan secara agresif.

Selain itu, pasar mengkhawatirkan pengetatan suku bunga acuan pada Juni tetapi mereka melihat potensi kenaikan suku bunga acuan empat kali pada tahun depan, mengacu pada CME FedWatch.

Kendati demikian, masih ada kalangan analis yang tak menyerah pada emas. Analis komoditas dari TD Securities menyebut ekspektasi pasar terkait dengan kenaikan suku bunga acuan tahun depan begitu berlebihan yang bisa saja positif bagi harga emas.

Dia menyebut harga emas bisa menyentuh US$1.795 per troy ounce.

“Dengan percepatan taper dan lebih dari tiga kali kenaikan suku bunga acuan pada 2022, keseimbangan antara risiko bagi posisi emas bergeser ke kenaikan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Duwi Setiya Ariyant*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.