Fortescue Bakal Produksi Hidrogen & Amonia Hijau di Kaltara 

Fortescue akan melakukan studi lebih lanjut dengan tujuan untuk mengembangkan fasilitas pemrosesan industri yang berpotensi menghasilkan 650.000 ton hidrogen hijau untuk dikonversi menjadi 3,7 juta ton amonia hijau per tahun.

Zufrizal

10 Des 2021 - 06.11
A-
A+
 Fortescue Bakal Produksi Hidrogen & Amonia Hijau di Kaltara 

Sungai Kayan di Kalimantan Utara.-Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Fortescue Future Industries dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengeksplorasi dan mempelajari potensi energi terbarukan dan proyek hidrogen hijau. 

Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Fortescue Future Industries (FFI) dan Pemprov Kaltara yang ditandatangani pada 12 Juli 2021.

FFI mengusulkan untuk memproduksi hidrogen hijau dan amonia hijau di Kalimantan Utara untuk keperluan domestik dan pasar ekspor. 

Proyek-proyek potensial yang akan dipelajari lebih lanjut dalam perjanjian kerja sama akan memanfaatkan energi terbarukan dan akan dibangun di Provinsi Kalimantan Utara. 

Proyek-proyek yang diusulkan akan memberi manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kalimantan Utara dan direncanakan dengan standar keberlanjutan sosial dan lingkungan tertinggi. FFI setuju untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja lokal dan memanfaatkan barang dan jasa lokal.

Chief Executive Officer FFI, Julie Shuttleworth A.M. mengatakan bahwa FFI mendukung upaya Indonesia untuk mendekarbonisasi ekonominya.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemprov dan masyarakat setempat untuk membantu menempatkan Kalimantan Utara di garis depan dalam pengembangan sumber daya terbarukan yang akan menggerakkan produksi hidrogen hijau dan amonia hijau,” kata Shuttleworth melalui siaran pers, Kamis (9/12/2021).

Berdasarkan studi pendahuluan FFI yang dilakukan awal tahun ini, pada 2022 FFI akan melakukan studi lebih lanjut dengan tujuan untuk mengembangkan fasilitas pemrosesan industri yang berpotensi menghasilkan sekitar 650.000 ton hidrogen hijau untuk dikonversi menjadi 3,7 juta ton amonia hijau per tahun.

Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang berharap agar perjanjian kerja sama ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Kaltara Suriansyah mengatakan bahwa pembangunan perlu memperhatikan aspek lingkungan dan sosial secara matang. 

“Kita harus memastikan bahwa rencana pembangunan hijau Kalimantan Utara berkontribusi pada solusi permanen–yang juga mengatasi risiko buruk perubahan iklim.”

FMG Fortescue Metals Group logo

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan bahwa Australia dan Indonesia telah bersepakat untuk bekerja sama memerangi perubahan iklim, termasuk dengan mendorong investasi dalam proyek energi hijau. 

“Rencana FFI untuk memanfaatkan kekuatan energi hijau di Kalimantan Utara menunjukkan minat yang meningkat dari perusahaan Australia untuk berinvestasi di Indonesia.”

Investasi Rp180 Triliun

Sebelumnya diberitakan Fortescue Future Industries Pty. Ltd., anak usaha Fortescue Metals Group, akan berinvestasi Rp180 triliun, di antaranya untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Insyaallah tahun ini investor dari Australia akan membangun PLTA, nilainya lebih kurang Rp180 triliun,” kata Gubernur Zainal di Tarakan seperti dikutip dari Antara, pada Kamis (21/5/2021).

Investasi itu terutama bertujuan membangun PLTA Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan selain juga akan masuk ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Bulungan.

Zainal memperkirakan megaproyek itu akan merekrut lebih kurang 7.000 tenaga kerja sehingga menjawab masalah pengangguran di Kaltara.

Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan menuturkan investasi hijau perlu didorong untuk mengoptimalkan keberlangsungan lingkungan selain juga tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, pemerintah sudah mengungkap rencana pembangunan proyek kawasan industri hijau terintegrasi berbasis tenaga air yang akan dibangun di Kaltara.

Kawasan industri yang luasnya mencapai 12.500 hektare itu bahkan menjadi salah satu kawasan industri hijau terbesar di dunia. “Kita punya potensi yang bisa menghasilkan energi, tapi dulu kita tidak punya kebijakan itu. Sekarang kita punya kebijakan itu.”

Yansen berharap investor yang masuk bisa serius dan memiliki komitmen. Jangan hanya untuk mendapatkan kesempatan atau mendapatkan izin. “Izin itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Tentu dengan cara progres pekerjaan harus jelas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.