Indika Energy Lepas Saham MBSS Demi Pacu Diversifikasi Usaha

INDY akan terus mengkaji portofolio bisnisnya dan mengutamakan aspek berkelanjutan, serta akan fokus melakukan diversifikasi di luar sektor intinya di bidang energi dan pertambangan.

9 Agt 2021 - 14.52
A-
A+
Indika Energy Lepas Saham MBSS Demi Pacu Diversifikasi Usaha

Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid. - Istimewa

Bisnis, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. memantapkan langkah untuk mendiversifikasi bisnisnya pada tahun ini. Perlahan namun pasti, emiten energi dan pertambangan itu telah memilah-milih portofolio bisnisnya.

Perusahaan berkode INDY itu pun akhirnya memutuskan untuk melego saham anak usaha di sektor pengangkutan batu bara, yaitu PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS).  Per Juni 2021, susunan pemegang saham MBSS yakni PT Indika Energi Infrastructure 51 persen, UBS AG Singapore S/A China Navigation 25,68 persen, Lo Kheng Hong 6,11 persen, dan masyarakat 17,2 persen.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menyampaikan pada 6 Agustus 2021, INDY melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI) bersama-sama dengan The China Navigation Co. Pte. Ltd. (CNCo), bertindak sebagai penjual, telah menandatangani suatu Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT Galley Adhika Arnawama (GAA) sebagai pembeli.

"Pejanjian jual beli bersyarat (CSPA) sehubungan dengan rencana penjualan seluruh saham penjual di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) kepada GAA," papar Adi dalam laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (9/8/2021).

Aktivitas PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS). Istimewa

Berdasarkan CSPA tersebut, IEI bermaksud untuk menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51 persen dari modal disetor MBSS. Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS yaitu setara dengan US$81 juta. Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari Rencana Transaksi adalah sejumlah US$41,31 juta atau sekitar Rp598,99 miliar (kurs Rp14.500 per dolar AS).

Setelah Rencana Transaksi selesai dilaksanakan, MBSS tidak lagi menjadi anak perusahaan INDY dan tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan Indilka Energy. Meski begitu, pelaksanaan rencana transaksi tidak berdampak material terhadap kegiatan usaha INDY.

Pasalnya, MBSS bukanlah sumber utama pendapatan INDY. Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan pendapatan US$ 1,28 miliar pada semester I/2021. Nilai tersebut meningkat 14,1 persen dari US$ 1,12 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan terutama berasal dari PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat kenaikan harga jual rata-rata batu bara sebesar 21,9 persen dari US$ 39,8 menjadi US$ 48,6 per ton pada semester pertama 2021. Kideco juga mencatat kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 8,5 persen dari 16,6 juta ton menjadi 18,1 juta ton sepanjang 6 bulan 2021.

Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 6,4 juta ton atau 35 persen diantaranya untuk pasar domestik, jauh melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara sebesar 25 persen. Sedangkan volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 11,7 juta ton dengan negara tujuan China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Peningkatan pendapatan juga dikontribusikan oleh PT Petrosea Tbk. yang mencatat kenaikan 9,9 persen berkat meningkatnya kinerja di bidang kontrak pertambangan. Demikian pula perusahaan tambang batu bara PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) sebesar 75,1 persen karena kenaikan volume penjualan batu bara dari 0,6 juta ton menjadi 0,9 juta ton sepanjang semester pertama 2021.

MUTU juga mencatat kenaikan harga jual rata-rata batu bara sebesar 30,4% dari US$ 63,1 menjadi US$ 82,3 per ton pada 6M 2021. Sedangkan perusahaan lainnya seperti perusahaan transportasi dan logistik laut MBSS, dan perusahaan logistik terintegrasi PT Interport Mandiri Utama (Interport) juga berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan perseroan.

Secara detail, kontribusi pendapatan INDY sepanjang paruh pertama tahun ini dapat dilihat dalam infografis berikut ini:

 

Kurangi Bisnis Batu Bara

Adapun rencana divestasi MBSS merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mengurangi eksposur di sektor batu bara. Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy menjelaskan, penjualan kepemilikan saham di MBSS merupakan bagian dari strategi INDY sebagai perusahaan energi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi.

“Transaksi ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2021 dengan pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana diatur di dalam CSPA,” ujar Azis dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin (9/8/2021).

Ia menuturkan, divestasi MBSS merupakan salah satu langkah Indika Energy dalam mengurangi eksposur di bisnis batu bara dan menambah portfolio investasi non-batubara. Hal ini seiring dengan target perusahaan untuk mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025.

Azis menjelaskan, MBSS adalah perusahaan pelayaran energi yang dilengkapi dengan fasilitas dan armada yang lengkap dan prima, dan telah bergabung dalam Indika Energy Group selama 10 tahun terakhir. MBSS juga dikelola oleh manajemen yang profesional dan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang baik, termasuk di tahun 2021.

“Meski demikian, penjualan saham Indika Energy di MBSS menjadi langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara,” jelasnya.

Menurut Azis, INDY akan terus mengkaji portofolio bisnisnya dan mengutamakan aspek berkelanjutan, serta akan fokus melakukan diversifikasi di luar sektor intinya di bidang energi dan pertambangan. Hal ini selaras dengan tujuan Indika Energy untuk memberi energi pada Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan.

“Ke depannya, Indika Energy akan mengembangkan bisnis yang sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan menuju netral karbon pada tahun 2050,” tutupnya.

 

 

Salah satu bisnis energi berkelanjutan yang dikembangkan perseroan yaitu bisnis energi berbasis tenaga surya. Langkah tersebut telah dimulai dari lingkungan operasional perusahaan.

“Anak usaha kami, Kideco Jaya Agung telah memulai transisi energi dengan menggunakan tenaga surya dari sebelumnya menggunakan energi fosil,” jelasnya dalam sesi media gathering, Rabu (4/8/2021).

Ia menuturkan, penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kideco mulai dilakukan pada tahun ini dengan kapasitas 400 kilowatt peak (KWP). Ke depannya, INDY juga akan mempersiapkan penggunaan PLTS dengan kapasitas 1,5 megawatt peak (MWP) untuk perkantoran dan kegiatan di sekitar wilayah operasinya.

Aziz mengatakan, INDY juga telah menyiapkan dana investasi sebesar US$500 juta selama lima tahun ke depan untuk mengembangkan sektor bisnis energi terbarukan. Sementara itu, Direktur INDY Purbaja Pantja menambahkan, pihaknya juga telah membentuk joint venture (JV) dengan Fourth Partner Energy bernama Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).

EMITS akan difokuskan untuk menggarap bisnis panel surya (solar panel) baik untuk segmen industri maupun komersial. Selain itu, EMITS juga ditargetkan dapat masuk ke sektor penjualan panel surya yang berkaitan dengan PLN

“Kami menargetkan dapat beroperasi dengan kapasitas sebesar 500 megawatt peak (MWP) dalam 5 tahun ke depan,” katanya. Ia melanjutkan, perusahaan juga akan masuk ke bisnis kendaraan listrik melalui anak usaha yang telah dibentuk, yakni PT Electra Mobilitas Indonesia.

Sebelumnya, dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan INDY Adi Pramono menyampaikan pada 5 April 2021, INDY bersama anak perusahaannya, PT Indika Energy Infrastructure, mendirikan perusahaan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI).

Maksud, tujuan, serta kegiatan usaha EMI mencakup perdagangan besar suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya; perdagangan besar berbagai suku cadang, komponen, aksesoris mobil; serta melakukan jasa konsultasi manajemen.

"Total modal yang disalurkan ke EMI mencapai Rp40 miliar," paparnya.

(Hafiyyan, Lorenzo Anugrah Mahardhika & Rinaldi Mohammad Azka)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.