Jalur Pendakian ke Gunung Merbabu, Bujangga Manik Pernah ke Sini

Gunung Merbabu adalah gunung api bertipe Strato. Secara administratif Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, serta Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara,

Saeno

6 Des 2021 - 13.10
A-
A+
Jalur Pendakian ke Gunung Merbabu, Bujangga Manik Pernah ke Sini

Ilustrasi - Warga melintas di sekitar gerbang jalan tol Salatiga yang berlatar belakang Gunung Merbabu di Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (8/6)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis, JAKARTA - Di saat Gunung Semeru meletus, Gunung Merbabu tiba-tiba menjadi berita. Hal itu bukan karena Gunung Merbabu juga meletus, melainkan akibat pendaki ilegal asal Ukraina tersasar saat turun dari Gunung tersebut.

Mykola, 60, bersama dua rekan senegaranya Alec dan Dean nekad mendaki ke Gunung Merbabu melalu jalur tidak resmi. Dalam pendakian ilegal tersebut ketiganya dia membawa bekal yang memadai, hanya air minum dan ponsel yang dilengkapi GPS.

Tim SAR akhirnya menemukan Mykola di Blok Tulangan dalam kondisi kedinginan Minggu (5/12/2021) dini hari. Dia terlihat duduk sambil menyelimutkan daun kering ke badannya.

Merbabu Gunung Api Bertipe Strato

Dikutip dari Wikipedia,  Gunung Merbabu adalah gunung api bertipe Strato. Secara administratif Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, serta Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara,

Naskah-naskah masa pra-Islam menyebut Gunung Merbabu sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi Bujangga Manik pada abad ke-15.

Bujangga Manik alias Prabu Jaya Pakuan adalah seorang resi Hindu dari Kerajaan Sunda. Dia lebih suka menjalani hidup sebagai seorang resi, walaupun sebenarnya seorang kesatria dari keraton Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, yang bertempat di wilayah yang sekarang menjadi Kota Bogor).

Bujangga Manik mengelilingi Tanah Jawa dan Bali. Perjalanannya tercatat dalam naskah kuno yang ditulis pada daun nipah, dalam puisi naratif berupa lirik yang terdiri dari delapan suku kata. Nashkah Bujangga Manik disimpan di Perpustakaan Bodley di Universitas Oxford sejak tahun 1627.

Naskah Bujangga Manik seluruhnya terdiri atas 29 lembar daun nipah, masing-masing berisi sekitar 56 baris kalimat yang terdiri atas 8 suku kata.

Merbabu Sang Gunung Abu

Berdasar asal-usul katanya "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda.

Gunung Merbabu pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.

Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Jalur Pendakian Gunung Merbabu

Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Meski medannya tidak terlalu berat, pendaki harus memperhatikan potensi bahaya akibat udara dingin, kabut tebal, hutan lebat yang homogen (hutan tumbuhan runjung), yang tidak cukup mendukung sarana bertahan hidup atau survival). Di Gunung Merbabu juga tidak ada sumber air. Penghormatan terhadap tradisi warga setempat juga perlu menjadi pertimbangan.

Berikut beberapa jalur pendakian resmi ke Gunung Merbabu:

Jalur Kopeng Thekelan

Untuk mencapai jalur ini, Anda bisa  kota menuju Salatiga, dilanjutkan menuju Kopeng. Bisa juga Anda menuju Magelang, lantas lanjut ke Kopeng. Dari kopeng terdapat banyak jalur menuju puncak Merbabu, tetapi lebih baik melewati desa Thekelan.

Di Desa Thekelan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.  terdapat pos yang dapat memberikan informasi maupun berbagai bantuan yang diperlukan. Pos Tekelan dapat ditempuh melalui bumi perkemahan Umbul Songo. Pos Thekelan menyediakan tempat untuk tidur, terutama bila tidak membawa tenda. Dapat juga berkemah di Pos Pending karena di tiga tempat ini kita bisa memperoleh air bersih.

Masyarakat di sekitar Merbabu mayoritas beragama Budha[] sehingga akan kita temui beberapa Vihara di sekitar Kopeng, Salatiga. Penduduk sering melakukan meditasi atau bertapa dan banyak tempat-tempat menuju puncak yang dikeramatkan. Pantangan bagi pendaki untuk tidak buang air di Watu Gubug dan sekitar Kawah. Pendaki juga tidak diperkenankan mengenakan pakaian warna merah dan hijau.

Jalur Wekas

Untuk menuju ke Desa Wekas kita harus naik mobil Jurusan Kopeng - Magelang turun di Kaponan, yakni sekitar 9 Km dari Kopeng, tepatnya di depan gapura Desa Wekas. Dari Kaponan pendaki berjalan kaki melewati jalanan berbatu sejauh sekitar 3 Km menuju pos Pendakian.

Jalur ini sangat populer dikalangan para remaja dan pecinta Alam kota Magelang, karena lebih dekat dan banyak terdapat sumber air, sehingga banyak remaja yang suka berkemah di Pos II terutama pada hari libur.

Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar membentang.

Jalur Kopeng Cunthel

Desa Cuntel dapat ditempuh dari kota Salatiga menggunakan mini bus jurusan Salatiga Magelang turun di areal wisata Kopeng, tepatnya di Bumi perkemahan Umbul Songo. Perjalanan dimulai dengan berjalan kaki menyusuri Jalan setapak berbatu yang agak lebar sejauh 2,5 km, di sebelah kiri adalah Bumi Perkemahan Umbul Songo. Setelah melewati Umbul Songo berbelok ke arah kiri, di sebelah kiri adalah hutan pinus setelah berjalan kira-kira 500 meter di sebelah kiri ada jalan setapak ke arah hutan pinus, jalur ini menuju ke desa Thekelan.

Untuk menuju ke Desa Cuntel berjalan terus mengikuti jalan berbatu hingga ujung. Banyak tanda penunjuk arah baik di sekitar desa maupun di jalur pendakian. Di Basecamp Desa Cuntel yang berada di tengah perkampungan, pendaki dapat beristirahat dan mengisi persediaan air. Pendaki juga dapat membeli berbagai barang-barang kenangan berupa stiker maupun kaos.

Jalur Selo

Jalur pendakian Merbabu melalui Selo menawarkan pemandangan indah dengan sabana yang menghampar. Akses ke lokasi setelah sampai di Boyolali, lanjutkan ke Selo. Karena bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya penumpang hanya sampai Pasar Cepogo. Dari pasar Cepogo ganti bus kecil menuju Selo.

Jalur Suwanting

Jalur Suwanting pernah dibuka pada tahun 1990 dan 1998, tetapi setelah tahun 1998 ditutup untuk pendakian dan baru awal tahun 2015 kembali dibuka.

Jalur pendakian ini terletak di Dusun Suwanting Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang jaraknya sekitar 5 km dari Gardu pandang Ketep Pass.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.