Free

Kondisi Terakhir 8 Hari Gunung Meletus dan Tsunami Tonga Berlalu

Telah 8 hari berlalu sejak letusan gunung bawah laut dan tsunami menghantam Tonga, negara mungil di Samudera Pasifik. Bantuan internasional pun telah berdatangan.

Redaksi

23 Jan 2022 - 23.35
A-
A+
Kondisi Terakhir 8 Hari Gunung Meletus dan Tsunami Tonga Berlalu

Tsunami menghantam Tonga pada 15 Januari 2022./Twitter

Bisnis, JAKARTA – Tonga adalah negara kerajaan mungil dengan populasi 104.494 orang dan kini dipimpin Raja Tupou VI. Negara kepulauan ini terdiri dari 176 pulau, 36 di antaranya tidak berpenghuni. Pulau utama Tongatapu menjadi rumah bagi ibu kota Tonga, Nuku'alofa.

Pada awal tahun ini, dunia dikejutkan oleh bencana alam dahsyat yang menimpa Tonga. Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang berjarak hanya 65 km dari Nuku'alofa meletus pada 15 Januari pukul 17.10 waktu setempat (11.00 WIB) dan memicu tsunami.

Gunung itu, sebagaimana diceritakan Antara, kerap kali meletus dalam beberapa dekade terakhir. Namun, letusan pada Sabtu itu sangat dahsyat sehingga suara dentumannya terdengar hingga ke Selandia Baru yang berjarak 2.383 km dari gunung tersebut.

Citra-citra satelit menangkap erupsi vulkanik ketika letusan gunung tersebut mengembuskan gumpalan asap ke udara sekitar 19,3 km di atas permukaan laut. Langit di atas Tonga seketika gelap terselimuti abu.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan kekuatan letusan gunung itu diperkirakan setara dengan 5 hingga 10 megaton bom TNT, atau lebih dari 500 kali kekuatan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Pakar vulkanologi Selandia Baru Shane Cronin mengatakan data awal menunjukkan erupsi tersebut adalah yang terbesar sejak letusan Gunung Pinatubo di Filipina 30 tahun lalu.

Letusan dahsyat dan tsunami di Tonga menimbulkan banyak kerusakan dan kerugian bagi banyak pihak, terutama warga setempat. Kerusakan paling parah dilaporkan di sepanjang pantai barat Tongatapu, dengan banyak kapal dan perahu dikabarkan telah terdampar ke daratan. Tongatapu memiliki banyak resor wisata di tepi laut Nuku'alofa.

Ledakan gunung bawah laut di Tonga terekam satelit National Oceanic and Atmospheric Administration./BBC

Di Pulau Atata, sekitar 8 km barat laut Nuku'alofa dan bisa ditempuh dalam 30 menit dengan perahu, hampir seluruhnya luluh lantak akibat tsunami.

Di Pulau Fonoifua, hanya dua rumah yang tersisa, sedangkan di Pulau Mango, satu desa hancur. Resor pantai Ha'atafu di Semenanjung Hihifo, 21 km arah barat Nuku'alofa, juga hancur total.

Pulau Atata dan Mango terletak sekitar 50 km hingga 70 km dari Ggunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, masing-masing memiliki penduduk 100 dan 50 orang.

KERUSAKAN STRUKTUR

Citra satelit yang diunggah Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menunjukkan adanya kerusakan sejumlah struktur di pulau Nomuka. Angkatan Laut Tonga turut melaporkan kerusakan parah di pulau Ha'apai yang terhantam gelombang setinggi 5 meter sampai 10 meter.

Pemerintah Tonga memastikan ada tiga korban jiwa dalam bencana erupsi dan tsunami: seorang perempuan 65 tahun di Pulau Mango, seorang laki-laki 49 tahun di Pulau Nomuka, dan seorang warga negara Inggris. Sejumlah orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sekitar 84.000 orang atau lebih dari 80% populasi Tonga terkena imbas dari bencana tersebut dan kelangkaan bahan bakar pun tak terhindarkan.

Kabel telekomunikasi bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan belahan dunia lain juga rusak dan kemungkinan baru bisa dipulihkan dalam sebulan atau lebih, menurut Tonga Cable Ltd, operator telekomunikasi Digicel mengatakan jaringan domestik berada dalam keadaan aktif dan saat ini pihaknya memusatkan upaya untuk memperbaiki sambungan internasional.

Negara nun jauh di Amerika Selatan, Peru, juga terkena dampaknya. Minyak dari kapal tanker di kilang La Pampilla tumpah ke laut, diduga akibat gelombang besar yang disebabkan oleh erupsi gunung di Tonga.

Pemerintah Peru mengatakan tumpahan minyak membahayakan kehidupan flora dan fauna di zona lindung dalam area seluas 18.000 km persegi di sekitar pulau dan wilayah penangkapan ikan. Menurut informasi, sekitar 6.000 barel minyak telah mencemari perairan.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan ada enam WNI di Tonga yang telah menjalin kontak dengan perwakilan RI di Wellington dan mereka selamat.

Tiga dari mereka bekerja sebagai anak buah kapal (ABK), satu adalah penghubung KBRI Wellington, sedangkan dua lainnya belum dipastikan profesinya.

KBRI Wellington menyampaikan imbauan kewaspadaan kepada seluruh WNI yang berada di wilayah akreditasinya. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak di Selandia Baru dan Tonga untuk mengetahui kondisi para WNI di Tonga.

BANTUAN BERDATANGAN

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Tonga telah meminta bantuan darurat dan PBB terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang negara tersebut.

Dilansir dari Xinhua, United Nations Children's Fund (Unicef) juga mengirimkan bantuan peralatan mencuci, peralatan rekreasi, jeriken, ember, dan barang kebutuhan lain ke Tonga pada Jumat.

Australia dan Selandia Baru juga telah mengirimkan pesawat pemantau untuk menilai kerusakan dan melihat situasi di pulau-pulau terluar Tonga, yang jalur komunikasinya mati total.

Penerbangan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada Kamis (20/01/2022) dengan pasokan air yang sangat diperlukan untuk sanitasi dan kebersihan serta tempat berlindung, peralatan komunikasi, dan generator listrik.


Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan sumbangan uang tunai US$1 juta (Rp13,34 miliar) dari Australia untuk Tonga perlu diikuti dengan dukungan yang lebih substansial untuk pemulihan di negara tersebut. Ia menambahkan bahwa Selandia Baru dan Fiji juga bekerja sama dengan Tonga untuk menangani situasi pascabencana.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan angkatan udara negara itu telah mengirim pesawat C-130 Hercules dari Auckland. Menurutnya, pengiriman bantuan akan dilakukan tanpa kontak fisik karena dalam suasana pandemi Covid-19.

Seperti dilansir Xinhua, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao mengatakan Organisasi Palang Merah China memberikan bantuan darurat kemanusiaan ke Tonga dalam bentuk uang tunai US$100.000 (sekitar Rp1,43 miliar).

Kapal angkatan laut tambahan dari Australia, Selandia Baru, dan Inggris juga sedang dalam perjalanan menuju Tonga untuk mengirimkan bantuan.

Dua penerbangan bantuan kemanusiaan dari Jepang dan Selandia Baru tiba pada Sabtu, setelah dua penerbangan dari Australia mendarat pada Jumat malam.

Australia dan Selandia Baru sedang mengoordinasikan upaya bantuan internasional dengan dukungan dari Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Fiji, dan Papua Nugini.

Pemerintah Tonga mengatakan "sangat berterima kasih kepada masyarakat internasional" atas bantuann mereka, termasuk dana US$8 juta dolar AS (Rp114 miliar) dari Bank Dunia dan US$10 juta (Rp143,4 miliar) dari Bank Pembangunan Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.