Lompatan Saham Lapis Dua di Tengah Pelemahan IHSG

Kinerja positif saham-saham lapis kedua terjadi seiring dengan pelemahan IHSG. Itu lantaran saham lapis kedua kerap menjadi alternatif saat IHSG terkonsolidasi.

25 Jun 2021 - 08.01
A-
A+
Lompatan Saham Lapis Dua di Tengah Pelemahan IHSG

Minat investor terhadap saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah terus meningkat. Terutama saham sektor teknologi, bank digital, dan aneka industri. 

Hal itu pun berpeluang mendorong laju IDX SMC Composite. Sejak awal tahun, indeks IDX SMC Composte yang mewadahi 358 saham small medium caps menguat 8,56%. Sedangkan IHSG hanya naik tipis 0,55% ke levell 6.012,26 hingga perdagangan Kamis (24/6/2021).

Laju IDX SMC Composite pun berbanding terbalik dengan indeks LQ45 dan IDX30 yang menaungi saham-saham berkapitalisasi jumbo. Kedua indeks saham itu justru terkoreksi dengan masing-masing turun 8,56% dan 9,29% sejak awal tahun.

Adapun pergerakan IDX SMC Composite yang cemerlang ditopang oleh lonjakan 22 saham yang mengalami kenaikkan lebih dari 100% sepanjang 2021. Salah satunya saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang melesat hingga 13.947% dari harga initial public offering (IPO) pada 6 Januari 2021 di level Rp 420 per saham menjadi Rp 59.000. 

Emiten lainnya di sektor teknologi yang menghuni IDX SMC Composite dan mampu meraih cuan yang tinggi ialah PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH). Saham kedua emiten tersebut masing-masing meningkat 653,52% dan 310%.

Ada  juga saham bank digital yang mampu terbang sejak awal tahun. Salah satunya PT Bank Harda International Tbk (BBHI) yang berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Saham perusahaan tersebut melompat hingga 666,51%. 

Tak ketinggalan saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) yang melonjak hingga 664,49%. Disusul saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) yang menghasilkan return 504% year to date (ytd). 

Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kinerja positif saham-saham lapis kedua terjadi seiring dengan pelemahan IHSG. Itu lantaran saham lapis kedua kerap menjadi alternatif saat IHSG terkonsolidasi.

Selain itu, saham-saham pada lapisan ini tidak memerlukan sentimen khusus untuk menguat. Hal tersebut berbeda dengan saham-saham utama atau yang berkapitalisasi pasar besar. “Dalam jangka pendek, indeks SMC Composite masih memiliki peluang penguatan lebih lanjut, tetapi sifatnya hanya temporer,” kata William. (Ana Noviani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.