Oktober 2022, Proyek Hotel Bintang 4 & 5 di Labuan Bajo Disetop

Pembangunan hotel bintang 4 dan 5 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, baal dihentikan mulai Oktober tahun depan. Fokus pembangunan hospitality ke hotel bintang 3 dan hmestay.

Redaksi

10 Des 2021 - 06.33
A-
A+
Oktober 2022, Proyek Hotel Bintang 4 & 5 di Labuan Bajo Disetop

Keindahan Labuan Bajo saat Matahari terbenam./Antara

Bisnis, JAKARTA – Pembangunan hotel bintang 4 hingga bintang 5 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dihentikan mulai Oktober tahun depan, kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina.

"Sekarang ini sudah ada moratorium bahwa tahun depan (2022) pembangunan hotel bintang 4 maupun bintang 5 dihentikan mulai Oktober 2022. Aspek hospitality di Labuan Bajo akan fokus pada hotel bintang 3 dan homestay," ungkapnya sebagaimana dilansir Antara.

Dengan kebijakan itu, kata Shana, diharapkan usaha masyarakat setempat di sektor pariwisata seperti rumah penginapan atau hotel kecil bisa tumbuh untuk meningkatkan perekonomian. "Jadi, masyarakat bisa menikmati kue dari pengembangan pariwisata di Labuan Bajo."

Lebih lanjut Shana Fatina mengatakan Labuan Bajo sedang dikembangkan pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas yang memiliki wisata unggulan Taman Nasional Komodo.

Dia menyebutkan pembangunan tersebut seperti water front city, kawasan Puncak Waringin, wisata Batu Cermin, maupun fasilitas baru di Pulau Rinca. Upaya ini merupakan bagian dari menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang berkualitas premium, berkelanjutan, dan berkelas dunia.

Shana menambahkan pengembangan Labuan Bajo terus didorong juga untuk menyambut kegiatan besar yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan Asean Summit 2023. "Labuan Bajo terus didandani sehingga lebih siap untuk menjadi destinasi wisata premium berkelas dunia.”

DEVISA RP8 TRILIUN

Sebelumnya Shana menyebutkan bahwa BPOLBF menargetkan pariwisata Labuan Bajo dapat menyumbang peningkatan devisa sebesar Rp8 triliun setiap tahun hingga 2024.

"Pengembangan Labuan Bajo bukan hanya untuk Manggarai Barat saja, tapi juga dapat memberikan peningkatan devisa," ujarnya.

Dia mengatakan pariwisata sebagai tema besar harus mendorong ekonomi sektor lain di NTT seperti perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, sehingga semua produk bisa terserap atas nama pariwisata, tidak hanya Labuan Bajo, tapi membuka akses ke nasional dan internasional.

Selain peningkatan devisa, BPOLBF menargetkan kontribusi pariwisata Labuan Bajo terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) pada 2024 mencapai Rp32 triliun dan kontribusi 10.000 lapangan kerja.

BPOLBF juga menargetkan 500.000 kunjungan wisatawan mancanegara per tahun dan 1 juta kunjungan wisatawan Nusantara per tahun.

Shana berharap Labuan Bajo harus dikenal tidak sebatas pada keunikan Komodo di dalam Taman Nasional Komodo, melainkan eksotisme lainnya.

Labuan Bajo juga memiliki pemandangan matahari terbenam gugusan Pulau Flores, kampung wisata, perairan biru jernih, budaya tari dan kesenian, arsitektur vernakular, kuliner otentik, dan destinasi ekowisata premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.