Omicron Masuk Turki, Penderita Boleh Rawat Jalan

Enam warga Turki yang terpapar Omicron tidak harus menjalani perawatan intensif dan boleh rawat jalan. Mereka dilaporkan hanya mengalami gejala ringan.

Saeno & Nancy Junita

12 Des 2021 - 10.45
A-
A+
Omicron Masuk Turki, Penderita Boleh Rawat Jalan

Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2/Antara

Bisnis, ISTANBUL - Turki menambah daftar negara yang melaporkan warganya terinfeksi virun Covid-19 varion Omicron. Kabar baiknya, enam warga Turki yang terpapar Omicron tidak harus menjalani perawatan intensif dan boleh rawat jalan.

Dua pekan lalu sebagai antisipasi pencegahan varian baru Omicron pemerintah Turki menutup perbatasannya bagi penumpang yang berasal dari Afrika Selatan, Botswana, Mozambik, Namibia dan Zimbabwe.

Temuan enam kasus pertama virus Corona varian Omicron di Turki disaampaikan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca seperti dikutip penyiar TRT Haber, Sabtu (11/12/2021), seperti dikutip Antara.

Lima kasus tercatat di kota barat Izmir dan satunya lagi di kota terbesar Istanbul, demikian laporan Kantor Berita Anadolu mengutip menkes.

"Enam kasus ini tidak membutuhkan rawat inap. Gejalanya sangat ringan. Mereka menjalani pelayanan rawat jalan dan tidak ada masalah," kata Koca.

Pada Sabtu otoritas melaporkan tambahan 19.255 kasus dan 191 kematian terkait Covid-19.

Jumlah kasus harian Covid-19 turun dari puncaknya sekitar 30.000 kasus pada Oktober.

Sebelumnya, pada Jumat (10/12/2021) sebanyak 62 negara telah melaporkan kasus varian Omicron. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mencatat kasus virus Corona varian Omicron tersebut dialami 2.382 orang.

Dikutip dari laman ecdc.europa.eu, Sabtu (11/12/2021), kasus varian Omicron di kawasan Uni Eropa bertambah 180, sehingga total 582 kasus yang tersebar di 21 negara .

Kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan Austria (17), Belgia (30), Kroasia (3), Ceko (5), Denmark (154), Estonia (15), Finlandia (9), Prancis (59), Jerman (28), Yunani (3), Islandia (20), Irlandia (6), Italia (13), Latvia (5), Liechtenstein (1), Belanda (36), Norwegia (109), Portugal (37), Rumania (2), Spanyol (14) dan Swedia (16).

Tidak ada penambahan negara di kawasan Uni Eropa yang melaporkan kasus Omicron. Meskipun kasus yang dilaporkan awalnya terkait dengan perjalanan, peningkatan jumlah kasus sekarang dilaporkan di  wilayah UE/EEA, termasuk sebagai bagian dari klaster.

Analisis awal dari data yang dilaporkan ke The European Surveillance System (TESSy) menunjukkan bahwa kasus impor atau terkait perjalanan menyumbang 22 (13 persen) kasus, sementara 121 (70 persen) dari kasus yang dilaporkan diperoleh secara lokal, termasuk 78 ( 45 persen) kasus yang dijadikan sampel sebagai bagian dari investigasi wabah lokal.

Negara-negara UE/EEA yang melaporkan kasus tanpa hubungan epidemiologis perjalanan ke luar. UE/EEA termasuk Belgia, Denmark, Finlandia, Spanyol, dan Islandia. Ini menunjukkan bahwa penularan komunitas yang tidak terdeteksi dapat berlangsung di UE/EEA.

Semua kasus yang ada tanpa gejala atau ringan. Sejauh ini, belum ada kematian terkait Omicron yang dilaporkan. Negara di luar UE/EEA telah melaporkan 1.800 kasus Omicron di 41 negara adalah:

  • Argentina, Australia, Bermuda (Inggris Raya), Botswana, Brasil, Kanada, Chili,
  • Kuba, Daerah Administratif Khusus Hong Kong, Fiji, Ghana, India, Israel,
  • Jepang, Yordania, Kuwait, Lebanon, Malawi , Malaysia, Maladewa, Meksiko,
  • Namibia, Nepal, Nigeria, Rusia, Arab Saudi, Senegal, Sierra Leone, Singapura,
  • Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Swiss, Thailand, Tunisia, Uganda, Uni
  • Emirat Arab, Inggris Raya, United Amerika Serikat, Zambia dan Zimbabwe.

Secara keseluruhan, ada 2.382 kasus terkonfirmasi yang dilaporkan secara global oleh 62 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.