Reli IHSG Berlanjut, Asing Borong Saham Hingga Rp2,58 Triliun

Investor asing melakukan aksi beli besar-besaran di pasar hari ini, Kamis (9/12), dan mendorong IHSG hingga naik 0,61 persen.

Annisa Kurniasari Saumi, Lorenzo Anugrah Mahardhika & Pandu Gumilar

9 Des 2021 - 15.48
A-
A+
Reli IHSG Berlanjut, Asing Borong Saham Hingga Rp2,58 Triliun

Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis, JAKARTA — Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil kembali menghijau hari ini, Kamis (9/12) dan menjadikannya sebagai penguatan di hari keempat secara berturut-turut pekan ini. Aksi beli investor asing yang masif menjadi salah satu pendorongnya.

IHSG tercatat menguat 40,13 poin atau 0,61 persen hari ini ke level 6.643,93. Level penutupan ini sekaligus menjadi level tertinggi IHSG hari ini. Sejumlah investor tampaknya melakukan penawaran besar di momen preclosing dan mendorong harga ditutup di level yang tinggi.

IHSG sempat melemah ke titik terendah di level 6.602,88, tetapi segera meningkat kembali. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat naik menjadi Rp8.355,8 triliun, dengan sebanyak 304 saham hijau, 227 saham melemah, dan 146 saham stagnan.

Adapun, investor asing mencatatkan net foreign buy atau aksi beli bersih sebesar Rp2,56 triliun. Aksi beli terutama pada saham PT Astra International Tbk. (ASII) hingga Rp58,3 miliar yang menyebabkan sahamnya naik 3,45 persen atau 200 poin ke level Rp6.000.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga diborong asing hingga Rp54 miliar, membuat sahamnya naik 2,8 persen ke level Rp7.350. Asing juga membeli saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) sebanyak Rp10,2 miliar membuat sahamnya naik 0,94 persen menjadi Rp1.610.

Di sisi lain, aksi jual bersih terjadi pada saham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dilepas asing Rp131,1 miliar dan membuat sahamnya turun 1,01 persen ke harga Rp7.350.

Selain itu, asing juga melakukan jual bersih terhadap saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebanyak Rp54,5 miliar, yang membuat sahamnya turun 0,48 persen atau turun 20 poin ke harga Rp4.190.

Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) juga diobral asing dengan nilai Rp43,8 miliar, dengan saham yang stagnan di harga Rp8.025.

Sementara, top gainers dipimpin oleh PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) yang naik 34 persen atau 17 poin ke level Rp67. Selanjutnya, ada saham PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE) yang naik 22,64 persen ke Rp130, dan saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) yang naik 19,61 persen ke harga Rp244.

Saham lain yang menguat di antaranya, DGIK, BHIT, PURA, dan KBAG yang masing-masing naik 19,51 persen, 14,29 persen, 11,43 persen, dan 6,25 persen.

Top loser dipimpin oleh PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS) yang melemah 6,94 persen atau 12 poin ke harga Rp161. Di belakangnya, ada saham PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) yang turun 6,74 persen dan saham PT Tanah Laut Tbk. (INDX) yang turun 6,57 persen.

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak menguat sejalan dengan bursa regional Asia yang berada di jalur tren menguat.

Pelaku pasar dan investor tampaknya bergairah kembali melakukan investasi di aset keuangan seiring adanya laporan orang yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan hanya menunjukkan gejala ringan.

"Tentunya ini mengurangi kekhawatiran akan wabah varian tersebut," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis (9/12).

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.502 - 6.636 melihat pola gerak IHSG saat ini masih lebih bersifat konsolidatif.

“Hingga saat ini IHSG terlihat belum mampu menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik,” tulisnya dalam riset harian, Kamis (9/12).

Menurut William, minimnya sentimen yang diakibatkan oleh perlambatan ekonomi Indonesia menyebabkan potensi pelemahan masih lebih besar dibanding dengan keinginan naiknya, sehingga IHSG masih akan bergerak dalam rentang terbatas hingga beberapa waktu mendatang.

Sebelumnya, Martha Christina, Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa setelah reli pada bulan November, IHSG akan mengalami konsolidasi pada bulan Desember. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Selain itu, IHSG juga sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high pada bulan lalu pada level 6.754. Hal ini membuat valuasi saham-saham turut mengalami kenaikan.

“IHSG sepertinya akan cenderung bergerak terbatas pada bulan ini,” katanya dalam acara Mirae Asset Media Day, Kamis (9/12).

Pada bulan ini, Martha memprediksi target IHSG berada di level 6.591. Level support ditentukan pada kisaran 6.394 hingga 6.480. Sementara, level resistance berada di rentang 6.618 hingga 6.687.

Salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada bulan ini adalah kebijakan tapering the Fed. Pelaku pasar tengah menunggu keputusan percepatan program pengurangan pembelian aset dari bank sentral AS tersebut.

Sentimen window dressing dari pelaku pasar juga akan mempengaruhi dinamika pasar pada Desember 2021. Pelaku pasar bersiap memanfaatkan momentum sentimen ini yang umumnya terjadi pada akhir tahun.

 

BISNIS-27

Sementara itu, sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat hari ini. Indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dan Bursa Efek Indonesia tersebut mengakhiri lajunya di level 519,32. Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan dengan naik 0,75 persen atau 3,88 poin.

Sepanjang perdagangan indeks Bisnis-27 bergerak di rentang 514 hingga ke level 519. Dari 27 anggota konstituen yang ada dalam indeks Bisnis-27, terpantau 11 saham menguat, 11 saham melemah, dan 5 saham stagnan.

Penguatan indeks Bisnis-27 pada hari ini dipimpin oleh SCMA sebesar 8,77 persen menjadi Rp372. Lalu ASII sebesar 3,45 persen menjadi Rp6.000 per saham.

Selanjutnya, pergerakan indeks juga ditekan oleh pelemahan saham INTP yang turun 2,24 persen ke level Rp12.000. Adapula saham PWON yang terkoreksi 1,64 persen ke harga Rp480.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.