Sudahkan RI Lewati Gelombang Ketiga Covid-19? Ini Penjelasannya

Setelah gelombang ketiga Indonesia memang masih akan menghadapi gelombang selanjutnya tapi kecil dan makin kecil. Syaratnya tentu protokol kesehatan masih jalan dan vaksinasi segera meluas.

Rustam Agus

27 Sep 2021 - 14.01
A-
A+
Sudahkan RI Lewati Gelombang Ketiga Covid-19? Ini Penjelasannya

Ilustrasi pasien Covid-19/Bisnis

Bisnis, JAKARTA – Peringatan agar mewaspadai gelombang ketiga Covid-19 gencar disuarakan sehingga tetap menjalankan protokol kesehatan ketat selama masa pandemi.

Dengan begitu tren penurunan kasus positif di Indonesia bisa terus berlanjut. Masyarakat  dinilai harus tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat seiring gelombang ketiga Covid-19 yang masih berpotensi terjadi di Indonesia.

Namun, di sisi lain tak sedikit pula pihak yang menyebut bahwa Indonesia sebenarnya  sudah melewati gelombang ketiga Covid-19 tanpa disadari.

Foto tangkapan layar CCTV Lobi RSUD Saiful Anwar Malang, Jatim diambil pada Kamis (17/12/2020) saat Covid -19 sedang mewabah tinggi/Istimewa

Seperti diungkapkan oleh ahli patologi klinis sekaligus Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Sebelas Maret Surakarta Tonang Dwi Ardyanto yang menyebut lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa bulan lalu bisa dikatakan sebagai gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

"Sebenarnya, kita telah melewati 3 kali gelombang. Hanya, gelombang pertama di September 2020, tidak begitu terasa bagi masyarakat. Yang merasakan adalah Faskes (fasilitas kesehatan) dan Nakes (tenaga kesehatan). Kapasitas testing masih terbatas saat itu, sehingga yang banyak terdeteksi baru pada nakes," katanya dalam sebuah forum diskusi pada Sabtu (25/7/2021) malam. 

Menurut Tonang, pada Januari 2021, baru masyarakat ikut merasakan gelombang kedua. Mulai ada antrian di IGD tetapi puncaknya memang pada Juli 2021, antrean sangat terasa, pasokan oksigen menjadi persoalan. Bahkan sampai ada yang terpaksa meninggal dunia dalam antrian atau masih di situasi isolasi mandiri. 

Tonang melanjutkan setelah gelombang ketiga Indonesia memang masih akan menghadapi gelombang selanjutnya, tapi kecil dan makin kecil. Syaratnya tentu protokol kesehatan  masih jalan dan vaksinasi segera meluas.

"Estimasi optimis, benar-benar bisa terkendali baru pada akhir 2022. Itu yang optimistis. Artinya harus tetap bersiaga untuk kemungkinan yang lebih buruk dari harapan," ujarnya.

Namun, menurut Tonang ada hal yang justru harus dicermati secara jenih.

Vaksinasi massal/Bisnis

Secara alami, gelombang memang akan menurun. Indonsia hanya berharap memiliki pengukuran yang benar-benar dapat mengukur seberapa besarnya pandemi.

Pengukuran itu adalah kapasitas test PCR. Bila alat ukur terlalu pendek, maka sulit bagi Indonesia untuk mengetahui secara tepat besarnya pandemi. 

"Usul saya sederhana, seperti pernah beberapa kali saya sampaikan. Selama 3 pekan ke depan, mari kita genjot PCR kita minimal memenuhi target minimal di setiap propinsi. Pisahkan hitungannya dengan tes antigen. Agar kita mendapatkan gambaran benar-benar seberapa pandemi telah turun. Dengan demikian, kita tidak terjebak pada gelembung optimisme," tutupnya. (Rezha Hadyan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rustam Agus

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.