Bisnis, JAKARTA - Pemerintah menawarkan peluang usaha pengalengan ikan kepada investor di forum promosi investasi, beberapa waktu lalu. UPI Mina Bahari 45 berharap bisa menggaet modal Rp34 miliar.
UPI Mina Bahari 45 adalah unit pengolahan ikan yang berbasis di Bantul, Yogyakarta. Unit ini memanfaatkan berbagai macam ikan bahan baku, dan melayani jasa pengalengan produk pangan dari kalangan usaha kecil.
Dalam forum bertajuk Akselerasi Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan, UPI Mina Bahari 45 mengajukan investasi sebesar Rp34 miliar pada usaha pengalengan ikan, dengan margin keuntungan tiap produk sebesar 20%, perkiraan IRR 5 tahun pertama sebesar 48% dan payback period kurang dari 3 tahun.
Bambang Tri Mulyono, Pimpinan UPI Mina Bahari 45, mengatakan beberapa keunggulan usaha pengalengan itu, di antaranya tersertifikasi BPOM, GMP dan Halal, serta metode produksi sesuai dengan standar keamanan pangan dunia.
"Kami sudah menerapkan HACCP, digital inventory system dan model bisnis dibangun dengan asumsi kelas menengah sebagai konsumen utamanya," ujar Bambang saat pitching di forum yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan World Bank, baru-baru ini.
UPI adalah sentra pengolahan berbagai macam bahan baku ikan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi pangan masyarakat. Di unit ini, ikan bahan baku tak hanya masak secara sederhana dengan digoreng atau dibakar saja, namun juga dilakukan pengolahan ikan menjadi beragam variasi menu seperti otak-otak, nugget, abon, dimsum, pempek, hingga keripik.
Olahan makanan yang dikalengkan memiliki sejumlah keunggulan. - Foto dislautkan.jogjaprov.go.id
Seiring perkembangan teknologi dan peluang usaha yang menjanjikan, UPI yang ada di Kabupaten Bantul membuat terobosan baru dan kekinian, yakni dengan mengemas olahan ikan menggunakan kaleng atau dikalengkan.
Olahan makanan yang dikalengkan memiliki keunggulan tersendiri. Selain dapat tahan lama, produk dengan kemasan kaleng itu mudah dan praktis dapat dikonsumsi serta memiliki tingkat kehigienisan yang baik.
Lebih dari itu, UPI ini juga berhasil menghadirkan aneka olahan ikan dalam kaleng bercita rasa Nusantara, di antaranya sarden, pecak ikan tongkol, bandeng balado, bandeng rawe Lombok ijo, sambel belut cabai hijau, sarden gabus, hingga welut geprek.
Melalui inovasi teknologi pengolahan dan menu masakan, UPI Mina Bahari 45 optimistis bisa memasarkan produk-produknya itu hingga ke mancanegara.
SANGAT PROSPEKTIF
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan ekspor hasil perikanan per Oktober 2021 mencapai US$4,56 miliar, meningkat 6,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, dari sisi pembiayaan usaha kelautan dan perikanan juga meningkat signifikan, yakni Rp6,52 triliun sampai dengan September 2021. "Peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan sangat prospektif. Untuk itulah, pemerintah terbuka terhadap investasi di sektor ini," kata Artati di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Ambroise Brenier, Senior Natural Resources Management Specialist World Bank, mengatakan pentingnya pendanaan yang melibatkan swasta untuk menggerakkan sektor perikanan ini guna menjaga keberlanjutan dan ekonomi biru.
"Kita dorong investor untuk berbagi pengetahuan, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti yang kita lakukan pada forum investasi ini," kata Breiner dalam forum bertajuk "Akselerasi Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan" yang digelar KKP bekerja sama dengan World Bank.