WHO: Omicron Jangkiti Separuh Eropa, Vaksin Perlu Diperbarui

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan separuh Eropa akan terjangkiti virus corona varian Omicron. WHO juga menyatakan terbuka kemungkinan vaksin Covid yang ada sekarang perlu diperbarui.

M. Syahran W. Lubis

12 Jan 2022 - 16.37
A-
A+
WHO: Omicron Jangkiti Separuh Eropa, Vaksin Perlu Diperbarui

Markas WHO di Jenewa, Swiss./The New York Times

Bisnis, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan vaksin Covid-19 saat ini mungkin perlu diperbarui jika ingin memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap varian-varian baru virus corona yang muncul termasuk Omicron, yahng diprediksi menjangkiti separuh Eropa.

Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Komposisi Vaksin Covid-19 (TAG-CO-VAC), yang terdiri atas 18 ahli, mengatakan bahwa meskipun vaksin yang ada saat ini memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh sejumlah varian Covid, ke depannya perlu dikembangkan vaksin yang dapat mencegah infeksi dan penularan.

Sementara itu, komposisi vaksin Covid-19 yang ada saat ini mungkin perlu diperbarui demi memberikan perlindungan dan kekebalan terhadap virus corona yang berevolusi.

Pembaruan semacam itu perlu didasarkan pada alur-alur yang secara genetik dan antigen dekat dengan varian virus corona yang beredar. Pembaruan itu pun harus mendapatkan respons yang "luas, kuat, dan jangka panjang" guna "mengurangi perlunya dosis penguat (booster) yang berturut-turut”.


Untuk itu, para ahli WHO mendorong produsen-produsen vaksin Covid-19 untuk menyediakan data mengenai kinerja vaksin yang ada saat ini serta vaksin yang dikhususkan untuk varian Omicron. Data itu diperlukan untuk membantu menentukan kapan perubahan komposisi vaksin mungkin diperlukan.

Mengenai penanganan varian Omicron saat ini, para ahli WHO menekankan pentingnya akses global yang lebih luas terhadap vaksin Covid-19 yang ada saat ini, tulis Antara pada Rabu (12/01/2022).

JANGKITI SETENGAH EROPA

WHO juga memperingatkan bahwa setengah dari Eropa akan terjangkit varian Omicron dalam 6 hingga 8 pekan ke depan.

Hans Kluge, Direktur Regional Eropa WHO mengatakan "gelombang pasang barat-ke-timur" Omicron menyapu seluruh wilayah, di atas lonjakan varian Delta. Proyeksi tersebut didasarkan pada 7 juta kasus baru yang dilaporkan di seluruh Eropa pada pekan pertama 2022.

Jumlah infeksi naik lebih dari dua kali lipat dalam 2 pekan. "Hari ini varian Omicron mewakili gelombang pasang baru dari barat ke timur, menyapu seluruh wilayah di atas gelombang Delta di semua negara hingga akhir 2021," kata Dr Kluge seperti ditulis BBC pada Rabu.

Dia mengutip Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, yang memperkirakan bahwa "lebih dari 50% populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6 hingga 8 pekan ke depan".

Dia mengatakan negara-negara Eropa dan Asia Tengah tetap berada di bawah "tekanan kuat" ketika virus menyebar dari negara-negara barat ke Balkan. "Bagaimana setiap negara sekarang merespons harus diinformasikan oleh situasi epidemiologi, sumber daya yang tersedia, status pengambilan vaksinasi dan konteks sosial ekonomi.”

Studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron sangat menular dan dapat menginfeksi orang bahkan jika mereka telah divaksinasi lengkap. Rekor jumlah orang yang tertular membuat sistem kesehatan berada di bawah tekanan yang parah.

Pada Senin (10/01/2022), Inggris melaporkan 142.224 kasus virus yang dikonfirmasi lebih lanjut dan 77 kematian. Sejumlah rumah sakit menyatakan insiden "kritis" karena ketidakhadiran staf dan meningkatnya tekanan yang disebabkan Covid.

Di tempat lain, jumlah rumah sakit juga meningkat. Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran memperingatkan pekan lalu bahwa Januari akan menjadi masa sulit bagi rumah sakit.

Kluge menambahkan bahwa pasien Omicron menggunakan tempat tidur konvensional di rumah sakit, sementara Delta membebani departemen ICU.

Di Eropa timur, Polandia melaporkan bahwa 100.000 orang meninggal akibat virus di negara itu sejak awal pandemi. Polandia sekarang memiliki tingkat kematian tertinggi keenam di dunia akibat Covid-19, dan hampir 40% penduduknya tetap tidak divaksin.

Di Rusia, pejabat tinggi kesehatan konsumen Anna Popova mengatakan pada pertemuan gugus tugas virus corona pemerintah bahwa tanpa tindakan untuk mengendalikan penyebaran virus, jumlah harian kasus Covid baru di sana bisa mencapai 100.000. 

Popova mengatakan 305 kasus yang diketahui dari varian Omicron telah terdeteksi sejauh ini, di 13 wilayah negara itu. Rusia mencatat setidaknya 311.281 kematian dan 10,5 juta kasus hingga saat ini.

Pada Senin, perusahaan farmasi Pfizer mengatakan akan dapat meluncurkan versi vaksinnya yang menawarkan perlindungan khusus terhadap Omicron, yang akan diluncurkan pada Maret. Pakar kesehatan mengatakan belum jelas apakah ini memang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.