Adu Ekspansi Emiten Rumah Sakit di 2022

Sejumlah emiten rumah sakit bersaing meningkatkan kapasitas rumah sakit melalui penyelesaian dan akuisisi rumah sakit baru pada 2022 mendatang.

Rinaldi Mohammad Azka

12 Des 2021 - 16.00
A-
A+
Adu Ekspansi Emiten Rumah Sakit di 2022

RS Mitra Keluarga Bintaro/mika

Bisnis, JAKARTA — Sejumlah emiten rumah sakit telah mengagendakan rencana penambahan unit rumah sakit baru sebagai bagian dari strategi ekspansi pada 2022 mendatang.

Direktur Keuangan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) Aristo Setiawidjaja menjelaskan ekspansi tahun ini sesuai target yaitu 3-4 rumah sakit per tahun. Oleh karena itu, tahun depan pun perseroan akan melanjutkan langkah ekspansi dengan laju yang sama.

"Untuk 2021, Hermina telah menambah dua lokasi di Ciledug dan Cibitung. Lokasi ketiga akan dibuka di Cilegon bulan ini. Oleh karena itu, di tahun 2021 akan bertambah tiga RS secara total," urainya kepada Bisnis, Minggu (12/12).

Grup RS Hermina akan menambah tiga rumah sakit terbaru tahun depan yakni di Soreang, Tasikmalaya, dan Banda Aceh. Adapun, belanja modal yang dianggaran pada tahun ini dan tahun depan sudah lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pada 2018-2020 yang mencapai Rp750 miliar.

"Untuk 2022 belanja modal diperkirakan sebesar Rp900 miliar sampai dengan Rp1 triliun. Jadi, kalau dilihat dari tahun 2018, 2019, 2020 secara rata-rata hermina mengeluarkan Rp750 miliar capex per tahun. Namun, pada 2021 memang dianggarkan Rp900 miliar hingga Rp1 triliun," urainya.

Dana capital expenditure hingga Rp1 triliun pada 2022 bakal dipakai meningkatkan kapabilitas dan kemampuan melakukan prosedur kesehatan yang lebih kompleks. Hal ini membutuhkan pelatihan tambahan terhadap dokter dan juga dibutuhkan peralatan untuk melakukan prosedur-prosedur tersebut.

"Saat ini di masa pandemi untuk melakukan medical tourism pasien Indonesia yang berobat di luar negeri menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, memberikan structural opportunity bagi penyedia jasa kesehatan di Indonesia agar dapat memberikan pelayanan tersebut," terangnya.

Hermina terangnya, berkomitmen meningkatkan kapabilitas yang dimiliki dan direfleksikan dengan jumlah belanja modal yang lebih besar pada 2021 dan 2022.

Mengenai Omicron, HEAL menegaskan belum begitu memperhatikan adanya varian baru Covid-19. Namun, baru akan memperhatikan varian baru tersebut jika jumlah hospitalisasi telah menanjak.

Emiten Rumah Sakit yang baru saja melantai di bursa, PT Bundamedik Tbk. (BMHS) juga bakal terus menggenjot kapasitas tempat tidur melalui ekspansi penambahan rumah sakit pada 2022.

Corporate Secretary Bundamedik menjelaskan rencana ekspansi perseroan masih sesuai ekspektasi dengan jumlah tempat tidur yang sudah ditingkatkan 32 persen hingga September 2021.

"Terkait ekspansi, secara grup pencapaian masih sesuai ekspektasi, di mana kapasitas melalui jumlah tempat tidur sudah kami tingkatkan sebanyak 32 persen sampai dengan September 2021 melalui pertumbuhan organik di RS yang sudah kami miliki," urainya kepada Bisnis, Minggu (12/12).

Lebih lanjut, jumlah klinik satelit morula sudah mencapai hampir 50 klinik dan jumlah outlet baru lab mencapai 15 laboratorium baru.

Di samping itu, BMHS menargetkan klinik BIC Denpasar di Bali yang sudah dibuka dan ditargetkan bisa beroperasi penuh sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) pada Desember 2021.

Untuk 2022, Bundamedik Healthcare System menargetkan setidaknya penambahan 2--3 rumah sakit baru, 2 klinik bayi tabung baru, dan 30 outlet lab baru.

"Beberapa rencana ekspansi melalui akuisisi dan greenfield juga masih kami proses dan diharapkan bisa diselesaikan segera," paparnya.

Di sisi lain, terkait perkembangan varian baru Covid-19, BMHS terus memfokuskan diri pada persiapan-persiapan pelayanan, khususnya prosedur kesehatan dan kebersihan di seluruh jaringan bisnis Grup BMHS.

Layanan tes Covid-19 maupun perawatan untuk pasien Covid-19 juga menjadi perhatian utama serta prioritasnya untuk selalu tersedia bagi pasien-pasiennya.

BMHS pada akhir November 2021 baru saja melaporkan telah mengakuisisi salah satu perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan di Palembang, PT Pintu Ilmu.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Direksi Bundamedik dan Pintu Ilmu mengumumkan bahwa sebagian besar saham PT Pintu Ilmu akan diambil alih oleh Bundamedik, sehingga Bundamedik menjadi pemegang saham mayoritas perseroan.

PT Pintu Ilmu mengelola RSIA Az-Zahra yang berada di pusat Kota Palembang yang telah mulai beroperasi pada tahun 2002 beralamat di Jalan Brigjen H. Hasan Kasin 1-2 Bukit Sangkal Palembang. RSIA Azzahra tersebut mulai dibangun oleh dr. HM Zailani, SpOG sebagai penyandang dana tunggal.

Kemudian pada 2007 telah dibuka dua Sertifikat Badan Usaha baru yang secara bertahap akan menjadi bagian dari RSIA Azzahra, yaitu Klinik Reproduksi Azzahra dan Kusuma Azzahra Skin and Beauty Center.

Selanjutnya pada 2009 direncanakan penyelesaian gedung RSIA Az-Zahra yang menambah 10 tempat tidur VIP dan VVIP. Kini RSIA Az-Zahra telah berdiri sebuah gedung baru.

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) juga menargetkan terdapat penambahan dua rumah sakit pada 2022 mendatang yang dibangun sendiri serta mengakuisisi satu rumah sakit milik perusahaan lain.

Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Wijaya menjelaskan untuk pembangunan rumah sakit sejauh ini masih sesuai dengan rencana awal. Adapun, MIKA telah membuka satu rumah sakit baru di Pondok Tjandra, Sidoarjo, Jawa Timur pada Februari 2021 lalu.

"Untuk tahun 2022 akan ada dua RS baru yang saat ini sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan akan dibuka tahun 2022 nanti yaitu di Deltamas, Jawa Barat, dan Pamulang, Tangerang Selatan," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (12/12).

Lebih lanjut, MIKA juga bakal mengakuisisi satu rumah sakit baru. "Jika semua berjalan lancar kemungkinan akan ada satu RS yang dapat kami akuisisi di akhir tahun 2021 ini atau paling lambat awal tahun 2022," imbuhnya.

Sementara itu, emiten rumah sakit milik Dato' Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan penyelesaian satu rumah sakit di Kota Bandung pada 2022.

Corporate Management Sejahteraraya Anugrahjaya menjelaskan bahwa untuk tahun 2021, ekspansi rumah sakit yang dilakukan SRAJ adalah melalui adanya penambahan rumah sakit Mayapada Hospital Surabaya yang baru saja dibuka di 22 November 2021 yang lalu.

Ini merupakan rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur yang terdiri atas 16 lantai dan tiga basement. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono.

"Saat ini, perseroan juga sedang melakukan proses pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Bandung dengan target selesai pembangunan di akhir tahun 2022," urainya, Minggu (12/12).

Mayapada Hospital Bandung berlokasi di jalan Terusan Buah Batu, yakni rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur yang dibangun 11 lantai dan progres pembangunan baru 17,1 persen baru mencapai lantai 3. Topping off struktur ditargetkan awal Februari 2022, sedangkan beroperasi penuh pada Desember 2022.

SRAJ menargetkan dapat mengoperasikan lima rumah sakit tahun ini dan enam rumah sakit pada tahun depan. Belanja modal yang disiapkan mencapai Rp800 miliar tahun ini.

Selain Mayapada Hospital Surabaya, SRAJ juga tengah membangun gedung baru Mayapada Hospital Tangerang dengan tambahan jumlah kapasitas 91 tempat tidur yang terdiri atas bangunan baru 5 lantai dan gedung parkir.

Pengerjaannya sudah 46,39 persen secara keseluruhan bangunan baru dapat beroperasi akhir Desember 2021. Lebih lanjut, SRAJ melakukan perawatan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku bagi kasus apapun terkait Covid-19, mengingat mulai adanya kekhawatiran varian baru Covid-19 Omicron.

"Kami juga memantau perkembangan dan pemberitahuan dari WHO mengenai varian terbaru, dibarengi dengan edukasi secara maksimal kepada masyarakat," imbuh manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.