Amerika Peringatkan Lagi Rusia Soal Ukraina, Putin Senang

Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin soal sanksi tegas jika Rusia menyerang Ukraina. Keduanya berbincang melalui telepon pada Jumat (31/12/2021) pagi WIB.

M. Syahran W. Lubis

31 Des 2021 - 08.18
A-
A+
Amerika Peringatkan Lagi Rusia Soal Ukraina, Putin Senang

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri, video)./The White House.jpg

Bisnis, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa menjatuhkan sanksi baru terhadap negara itu terkait dengan krisis Ukraina dapat menyebabkan kehancuran total dalam hubungan mereka.

Berbincang melalui video call pada Jumat (31/12/2021) pagi WIB, Putin mengatakan sanksi seperti itu akan menjadi "kesalahan besar".

Sementara itu, Biden mengemukakan kepada Putin bahwa AS dan sekutunya akan menanggapi dengan tegas setiap invasi ke Ukraina. Itu merupakan pengulangan atas pernyataan Biden pada awal bulan ini.

Video call tersebut, yang diminta oleh Rusia, adalah percakapan kedua presiden tersebut bulan ini dan berlangsung selama hampir 1 jam.

Ini menandai upaya terbaru untuk meredakan ketegangan di perbatasan timur Ukraina dengan Rusia, di mana para pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 100.000 tentara Rusia telah dikirim.


Peningkatan jumlah tentara Rusia tersebut memicu kekhawatiran di Barat dengan AS mengancam Putin dengan sanksi "tidak seperti yang pernah dilihatnya" jika Ukraina diserang.

Rusia membantah berencana menyerang Ukraina dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan. Pemerintah Rusia mengemukakan bahwa mereka berhak memindahkan pasukannya secara bebas di tanahnya sendiri.

Meski kedua pihak bertukar peringatan selama panggilan telepon, Penasihat Kebijakan Luar Negeri Rusia Yuri Ushakov mengatakan kepada wartawan tak lama setelah itu bahwa Putin senang dengan percakapan itu. Dia menambahkan bahwa itu telah menciptakan "latar belakang yang baik" untuk pembicaraan berikutnya.

Seorang pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan nada itu "serius dan substantif." "Presiden Biden menegaskan bahwa kemajuan substantif dalam dialog ini hanya dapat terjadi di lingkungan deeskalasi," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

"Dia menjelaskan bahwa AS dan sekutu serta mitranya akan merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut," tambahnya seperti ditulis BBC.

Pejabat AS dan Rusia akan bertemu untuk pembicaraan langsung di Jenewa, Swiss, bulan depan dan Gedung Putih mengatakan Biden mendesak mitranya dari Rusia untuk mengejar solusi diplomatik.

Dalam pesan liburan sebelum panggilan telepon pada Jumat pagi WIB, Putin mengatakan kepada Biden bahwa dia "yakin" bahwa mereka dapat bekerja sama berdasarkan "saling menghormati dan mempertimbangkan kepentingan nasional masing-masing".

Juru bicaranya, Dmitry Peskov, mengatakan:  "Kami percaya bahwa hanya melalui pembicaraan dapat menyelesaikan semua masalah langsung di antara kami."

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada parlemen pada awal bulan ini bahwa Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan dan dapat bersiap melakukan serangan militer skala besar pada akhir Januari.

Rusia berpendapat pembangunan militer di perbatasan adalah tindakan perlindungan terhadap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi militer Barat.

Dia menginginkan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO tidak memperluas lebih jauh ke timur dan bahwa senjata tertentu tidak dikirim ke Ukraina atau negara tetangga mana pun. AS menolak apa yang disebutnya sebagai upaya Kremlin untuk mengendalikan masa depan negara-negara merdeka.

Ukraina belum ditawari keanggotaan NATO, tetapi memiliki hubungan dekat dengan blok tersebut.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina bukan hal baru. Pada 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina dan segera setelah itu mulai mendukung pemberontakan separatis di timur Ukraina yang menewaskan sekitar 14.000 orang dalam pertempuran secara berkala.

Washington dan sekutu Eropanya memperingatkan Rusia untuk menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika pasukan menyeberang ke Ukraina lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.