Krisis Ukraina, Presiden Rusia Putin Sebut Bola Ada di Barat

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa bola ada di tangan Barat terkait dengan krisis negaranya dengan Ukraina.

M. Syahran W. Lubis

24 Des 2021 - 00.21
A-
A+
Krisis Ukraina, Presiden Rusia Putin Sebut Bola Ada di Barat

Presiden Rusia Vladimir Putin./Reuters

Bisnis, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Barat untuk segera memberikan jaminan keamanan untuk meredakan krisis yang dipicu oleh pembangunan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

"Andalah yang harus memberi kami jaminan, dan memberikannya segera, sekarang," ujarnya dalam konferensi pers tahunannya sebagaimana dilansir BBC.

Putin menuntut agar North Atlantic Treaty Organization (NATO) meninggalkan kegiatan militer di Eropa Timur dan tidak mengakui Ukraina sebagai anggota. Dia mengancam tindakan militer, tetapi menyangkal berencana menyerang Ukraina.

Pejabat keamanan Ukraina mengatakan lebih dari 100.000 tentara Rusia dikirim ke dekat perbatasannya dan Amerika Serikat mengancam Putin dengan sanksi "tidak seperti yang pernah dilihatnya" jika Ukraina diserang.

Pemimpin Rusia menetapkan "garis merah" di Ukraina, dan Putin bersemangat ketika ditanya pada Kamis (23/12/2021) apakah dia akan menjamin bahwa tidak akan ada invasi.

"Kami tidak datang ke perbatasan AS atau Inggris, tidak, mereka datang ke perbatasan kami," katanya, menuduh NATO menipu Rusia dengan lima gelombang ekspansi sejak 1990-an.

Dalam daftar tuntutan yang digarisbawahi pekan lalu, Rusia mengatakan ingin NATO kembali ke posisi semula pada 1997, tuntutan yang dilihat sebagai non-starter untuk Polandia, Baltik, dan negara-negara Eropa Timur lainnya yang bergabung dengan aliansi militer defensif Barat.

Putin mengatakan tindakan militer bukanlah pilihan yang disukainya dan dia menyatakan harapan bahwa pembicaraan akan dilakukan dengan AS awal tahun depan di Jenewa, Swiss, seraya menambahkan: "Bola ada di tangan mereka, mereka harus memberi kami tanggapan."

Rusia menginvasi Georgia pada 2008 dan kemudian merebut Krimea dari Ukraina pada 2014, dan Moskwa mencari jaminan bahwa kedua negara tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Pasukan tambahan dipindahkan ke Krimea dan latihan militer akan dilakukan di sana. Jerman menyatakan kekhawatirannya atas gerakan pasukan Rusia dan mengatakan dialog "sekarang penting untuk mencoba meredakan krisis besar".

Republik Baltik Lithuania, Latvia, dan Estonia juga mengkhawatirkan pembangunan militer Rusia. Presiden Lithuania Gitanas Nauseda menggambarkan situasi saat ini sebagai "yang paling berbahaya dalam 30 tahun terakhir".

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan pekan ini bahwa dia berharap untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia awal tahun depan, tetapi berkeras bahwa keanggotaan aliansi Ukraina tergantung pada NATO dan Pemerintah Ukraina.

Meski ketegangan meningkat di sekitar perbatasan Ukraina, kesepakatan gencatan senjata 2020 telah diperbarui di bagian timur negara itu. Separatis yang didukung Rusia merebut sebagian besar wilayah timur pada 2014 dan sejak saat itu berperang dengan militer Ukraina.

Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak memuji kesepakatan yang ditengahi oleh organisasi keamanan Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), yang bermarkas di Wina, Austria, sebagai langkah menuju de-eskalasi.

Lebih dari 14.000 orang tewas selama 7 tahun konflik. Meskipun pertempuran berakhir pada 2015, bentrokan terus pecah dan gencatan senjata Juli 2020 dimaksudkan untuk mengakhiri kekerasan.

Pelanggaran gencatan senjata meningkat akhir-akhir ini, dan pejabat pertahanan di Kiev, ibu kota Ukraina, menuduh Rusia mengirim 122.000 tentara ke dalam jarak 200 km dari perbatasan Ukraina. Sebanyak 143.500 lainnya, menurut Pemerintah Ukraina, ditempatkan dalam jarak 400 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.