Korsel & RI Bahas Keterlambatan Pembayaran Proyek Pesawat Tempur

Indonesia pertama kali setuju untuk menanggung 20 persen dari biaya pengembangan pesawat tempur baru pada 2010, tetapi berhenti melakukan pembayaran pada 2017, dengan jumlah pembayaran yang terlambat saat ini mencapai 800 miliar won.

Zufrizal

10 Nov 2021 - 14.47
A-
A+
Korsel & RI Bahas Keterlambatan Pembayaran Proyek Pesawat Tempur

Purwarupa pertama pesawat tempur KF-X generasi berikutnya Korea Selatan, yang secara resmi diberi nama KF-21 Boramae, di fasilitas Korea Aerospace Industries Co. di kota tenggara Sacheon. Foto diambil pada 9 April 2021.-yna.co.kr/Yonhap

Bisnis, JAKARTA — Korea Selatan dan Indonesia dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Jakarta pada Rabu (10/11/2021) membahas pembayaran yang terlambat untuk proyek pengembangan pesawat tempur bersama, kata seorang sumber.

Kang Eun-ho, Kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (Defense Acquisition Program Administration/DAPA), dan perunding Korsel lainnya tiba di Jakarta pada Selasa (9/11/2021), ketika Seoul berusaha untuk menepis keraguan yang masih ada atas komitmen Indonesia untuk proyek 8,8 triliun won (US$7,4 miliar), yang disebut KF-X.

 "Kami akan melakukan yang terbaik selama negosiasi berdasarkan rasa saling percaya antara Korea Selatan dan Indonesia dan keinginan mereka untuk bekerja sama," kata Kang kepada Kantor Berita Yonhap seperti dikutip dari yna.co.kr, Rabu (11/10/2021).

Kegagalan Indonesia untuk melakukan pembayaran menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia dapat menarik diri dari proyek tersebut. Kekhawatiran semacam itu semakin meningkat ketika Indonesia menarik teknisinya di Korsel kembali pada Maret tahun lalu, dengan alasan penyebaran pandemi Covid-19.

Indonesian Fighter eXperiment.jpg

KAI KF-21 Boramae.-Wikipedia

Namun, melalui sinyal positif, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat di Seoul mengenai pembayaran yang terlambat selama kunjungannya ke Korsel pada April lalu, yang bertepatan dengan acara peluncuran purwarupa jet tempur buatan dalam negeri pertama negara itu, bernama KF- 21 Boramae.

Pada Agustus, sejumlah teknisi Indonesia kembali ke Korsel, meningkatkan harapan program pengembangan pesawat tempur bersama akan mendapatkan momentum baru.

Selama audit parlemen bulan lalu, Ketua DAPA Kang Eun-ho menyatakan keyakinannya bahwa negosiasi dengan Indonesia akan selesai pada November.

Korea Selatan telah mengerjakan proyek KF-X sejak 2015 untuk mengembangkan jet tempur buatan sendiri yang canggih untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 Angkatan Udara yang sudah tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.