Kawasan Industri Batang Makin Terang, Investor Silakan Datang

Dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, PLN melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam dua tahap. Investor akan makin tertarik menanamkan modalnya setelah KITB memperoleh kepastian pasokan listrik dari PLN.

Rayful Mudassir & Yanita Petriella

7 Nov 2021 - 18.53
A-
A+
Kawasan Industri Batang Makin Terang, Investor Silakan Datang

Pembangunan Kawasan Industri Batang di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah./Antara/Harviyan Perdana Putra

Bisnis, JAKARTA — Pasokan listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah mulai mengalir, sehingga diharapkan dapat menarik investor untuk segera datang dan berinvestasi membangun industrinya di kawasan tersebut.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memasok listrik perdana ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dengan total daya 531,5 kilo Volt Ampere (kVA).

Executive Vice President Retail Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Feby Joko Priharto mengatakan bahwa perseroan telah berkomitmen menghadirkan listrik andal sebagai energi penggerak perekonomian.

“Hadirnya listrik ini tentunya kami harapkan dapat menarik para investor untuk segera berinvestasi dan membangun industrinya di kawasan ini,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (7/11/2021).

Dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, PLN melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam dua tahap.

Pertama, membangun jaringan tegangan menengah 20 kilo Volt (kV) dari Gardu Induk Weleri sebanyak 2 feeder. Kedua, akan dibangun Gardu Induk 2x60 Mega Volt Ampere (MVA) di kawasan tersebut.

Sejumlah alat berat beroperasi di pembangunan akses darurat Tol Trans Jawa di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang di Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (26/8/2020). /ANTARA

Dengan beroperasinya pembangkit baru tersebut juga akan menjadikan jumlah cadangan listrik lebih 30%. 

Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono optimistis investor akan makin tertarik menanamkan modalnya setelah KITB memperoleh kepastian pasokan listrik dari PLN.

“Saat ini KITB dalam waktu kurang dari 1 tahun sudah bekerja sama dengan lima tenant dari berbagai Negara, dengan total luas lebih dari 80 hektare. Dengan adanya listrik hari ini yang masuk di KITB, kami lebih percaya diri dalam menarik investor-investor,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Bupati Batang Wihaji mengapresiasi dukungan PLN terhadap industri di kawasan itu.

“Saya kira ini bagian dari jaminan, baik selaku korporat di Kawasan Industri Terpadu Batang maupun pemerintah untuk meyakinkan kepastian infrastruktur, termasuk di dalamnya kepastian listrik,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan KIT Batang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, juga sebagai pengembangan kawasan ekonomi baru di Batang khususnya dan Jateng umumnya.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada Rabu (21/4/2021).

Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah./Antara/Harviyan Perdana Putra

Presiden menyampaikan pengembangan KIT Batang secara keseluruhan seluas 4.300 hektare dan saat ini hampir selesai seluas 450 hektare dan siap digunakan untuk investasi berkaitan dengan teknologi.

"Saya berharap segera dapat dibangun dan dapat dimanfaatkan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya serta membuka peluang seluas-luasnya, sehingga juga ada arus modal masuk untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," ujarnya pada Rabu (21/4/2021).

Dalam mendukung percepatan pengembangan KIT Batang, Kementerian PUPR secara terpadu telah memulai pembangunan infrastruktur dasar seperti konektivitas, air baku dan air minum, pengelolaan sampah dan sanitasi serta penyediaan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri.

"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri. Kalau pun produk dari luar, harus punya pabrik di sini,” ucapnya.

Infrastruktur yang dibangun di antaranya pembangunan simpang susun akses menuju KIT Batang yang terhubung dengan Jalan Tol Batang–Semarang. Akses KIT Batang dibangun sepanjang 3,1 kilometer dengan anggaran Rp450 miliar.

Kemudian pembangunan jalan kawasan 1A sepanjang 4 km dan Jembatan Kali Mata Air sepanjang 120 meter dengan biaya Rp185 miliar. Kontraktor pelaksana proyek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dukungan konektivitas juga dilakukan dengan membangun jalan kawasan Ruas 1B sepanjang 3,6 km dan Jembatan Kali Kembar sepanjang 80 meter.

Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen SDA menyiapkan pembangunan Bendung Sungai Urang dan Bendung Kedung Langgar untuk memenuhi kebutuhan air baku serta penanganan drainase di empat titik, yakni Mata Air sepanjang 400 meter, Brontok 770 meter, Pelabuan 861 meter, dan Pesanggrahan 100 meter.

Di lokasi KIT Batang, Kementerian PUPR juga menyiapkan tempat pengolahan sampah terpadu berkapasitas 35 ton per hari, sistem penyediaan air minum (SPAM) berkapasitas 285 liter per detik, dan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 m3 per hari.

Kementerian PUPR juga membangun 10 tower rumah susun bagi pekerja di KIT Batang setinggi lima lantai dengan  luas 5.735 meter persegi dengan kapasitas 257 orang per tower. Kehadiran rusun yang lokasinya dekat dengan tempat kerja diharapkan dapat memberikan nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.