Free

Bisnis Indonesia Awards 2024: Eks Bos OJK Sebut Suku Bunga Tinggi Akibat Ini

Wimboh menyebutkan kondisi suku bunga acuan yang masih tinggi menjadi tantangan utama bagi dunia usaha.

Annasa Rizki Kamalina

13 Jun 2024 - 15.39
A-
A+
Bisnis Indonesia Awards 2024: Eks Bos OJK Sebut Suku Bunga Tinggi Akibat Ini

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017–2022 Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Juri menyampaikan paparan terkait penjurian saat Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 di Jakarta, Kamis (13/6/2024). Bisnis Indonesia kembali menyelenggarakan Bisnis Indonesia Awards (BIA), ajang penghargaan bagi perusahaan-perusahaan dengan kinerja terbaik yang mengusung tema Agility in Uncertainty. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA – Ketua Dewan Juri Bisnis Indonesia Award (BIA) 2024 sekaligus Eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017–2022 Wimboh Santoso mengungkapkan sederet tantangan dunia usaha pascapandemi Covid-19. Ketidakpastian ekonomi saat ini sebagai dampak dari tantangan beruntun pascapandemi.

Wimboh menyebutkan kondisi suku bunga acuan yang masih tinggi menjadi tantangan utama bagi dunia usaha. Hal tersebut berangkat dari kondisi hiperinflasi yang mencerminkan permintaan yang cukup tinggi usai pandemi Covid-19.

Hyperinflation ini suatu refleksi bahwa demand cukup strong karena ekspansi anggaran pemerintah masa [pandemi] Covid-19 yang defisit luar biasa, tidak pernah tererjadi sebelumnya,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam ajang BIA 2024, Kamis (13/6/2024).

Akibatnya, bank sentral di AS harus menaikkan Fed Fund Rate (FFR) yang kemudian diikuti oleh bank-bank sentral di seluruh Indonesia, tak terkecuali Indonesia.

Wimboh melihat suku bunga acuan dari The Fed yang tertahan tinggi untuk waktu yang lama atau higher for longer pun ditransmisikan pada suku bunga BI Rate yang juga bertahan di atas 6%.

Baca Juga :


 

“Kenaikan suku bunga ini jadi tantangan bagi para pebisnis, yang ditunggu-tunggu kapan turunnya,” lanjutnya.

Kondisi inflasi di Amerika Serikat (AS) yang belum sesuai harapan, membuat Negeri Paman Sam tersebut mengurungkan niatnya untuk menurunkan Fed Fund Rate (FFR).

Meski demikian, dalam Federal Open Market Committee (FOMC) terdapat indikasi akan turunnya FFR sebanyak satu kali pada akhir tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017–2022 Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Juri menyampaikan paparan terkait penjurian saat Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 di Jakarta, Kamis (13/6/2024). Bisnis Indonesia kembali menyelenggarakan Bisnis Indonesia Awards (BIA), ajang penghargaan bagi perusahaan-perusahaan dengan kinerja terbaik yang mengusung tema Agility in Uncertainty. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Untuk itu, Wimboh bersama dunia usaha berharap agar FFR akan turun lebih cepat. Pasalnya, tekanan dunia usaha bukan hanya dari suku bunga, namun juga konflik yang terjadi baik antara Rusia-Ukraina maupun yang terjadi di Timur Tengah.

“Ini lah yang kita sebut ketidakpastian. Sehingga para pengusaha mau tidak mau dituntut untuk lebih agile untuk menghadapi ini dan melihat ke dalam bagaimana supaya lebih strong menghadapi ketidakpastian,” jelasnya.

Untuk itu, Wimboh menyebutkan hadirnya Bisnis Indonesia Award (BIA) 2024 menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga :

 

Melalui tema "Agility in Uncertainty" atau Ketangkasan dalam Ketidakpastian, sangat relevan mengingat dinamika perekonomian global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Serta barang tentu bagaimana para pelaku industri dalam melalui tahun politik di Indonesia.

Tema ini sangat relevan dengan kondisi dunia usaha selama lima tahun terakhir, di mana perusahaan-perusahaan harus beradaptasi dengan cepat dan efektif untuk tetap bertahan dan berkembang.

Penjurian Bisnis Indonesia Awards 2024 dilakukan oleh sejumlah pihak, antara lain Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso dan Wakil Menteri Keuangan Periode 2014-2019 Mardiasmo. Kemudian, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Ekonomi (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.