Free

Covid Tak Mungkin Hilang, Indonesia Akan Tetapkan jadi Endemi?

Kegiatan vaksinasi menjadi bagian dari upaya percepatan program vaksinasi nasional guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Meski sudah divaksinasi, masyarakat tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan karena Covid-19 termasuk varian Delta selalu mengintip.

Aprianus Doni Tolok

7 Sep 2021 - 14.07
A-
A+
Covid Tak Mungkin Hilang, Indonesia Akan Tetapkan jadi Endemi?

Presiden Joko Widodo saat secara simbolis membagikan paket obat gratis kepada perwakilan penerima yaitu pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman), Kamis (15/7/2021)./Bisnis-Nancy Junita-tangkapan layar

Bisnis, JAKARTA - Wacana hidup berdampingan dengan Covid-19 yang pernah disampaikan pemerintah pada awal wabah merebak kini seakan hidup kembali. Dengan bahasa yang berbeda, pemerintah menyebutkan Covid-19 tidak mungkin hilang.

Mungkinkah Indonesia menetapkan Covid-19 sebagai endemi seperti akan dilakukan Malaysia setelah vaksinasi selesai pada Oktober mendatang? 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan virus Corona (Covid-19) tidak bisa hilang secara keseluruhan. Oleh karena itu, ujarnya, yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikannya.

“Ini penting supaya tidak menjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan. Sehingga masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip, varian Delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait evaluasi PPKM dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021).

Jokowi meminta masyarakat tidak salah mengartikan data penurunan kasus hingga tingkat ketersediaan tempat tidur sebagai ‘lampu hijau’ untuk bebas melaksanakan kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Menurutnya, kelengahan dalam menjalankan protokol kesehatan sangat berpotensi membuat kasus Covid-19 kembali melonjak. Kepala Negara pun memerintahkan para bawahannya untuk selalu memantau perkembangan kasus di setiap daerah.

"Perlu kita segera sikapi agar angka-angka yang terus menurun ini bisa kita tekan terus, terutama kasus aktif," katanya.

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menyaksikan vaksinasi massal./Antara

Dengan upaya yang keras, Jokowi optimistis pada akhir September ini jumlah kasus aktif akan berada di bawah 100.000. Jokowi juga meminta jajarannya mewaspadai masuknya varian baru virus Corona yaitu varian Mu.

Presiden mengimbau para menteri terkait, khususnya Menteri Perhubungan memperhatikan secara detail dan terus waspada terhadap varian tersebut. “Jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan,” tegasnya.

Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 7 - 13 September 2021, sedangkan PPKM di luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua pekan yaitu 7 - 20 September 2021.

BERHARAP ENDEMI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada kesempatan terpisah menyampaikan harapan agar pandemi Covid-19 segera menjadi endemi. Wapres juga menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 menjadi bagian dari upaya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (RSKGM FKG UI) di Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2021).

Wakil Presiden Ma'ruf Amin/Antara-Aditya Pradana Putra

Wapres menyampaikan ada dua jenis vaksin yang digunakan dalam kegiatan tersebut yaitu Sinovac dan Moderna yang merupakan hasil kerja sama antara UI dan berbagai lembaga pemerintah serta swasta.

“Dari laporan yang saya terima, di sini 500 orang [divaksinasi] per hari dari warga UI sendiri sampai masyarakat. Pemerintah mengapresiasinya karena menganggap ini sangat penting,” kata Wapres kepada awak media, Selasa (7/9/2021).

Menurutnya, kegiatan vaksinasi ini menjadi bagian dari upaya percepatan program vaksinasi nasional guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Meski sudah divaksinasi, Wapres mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Dia juga berharap pandemi Covid-19 bisa lebih cepat bertransisi menjadi endemi sehingga percepatan vaksinasi harus dilakukan. “Karena itu kita persiapkan 77 persen atau 200,8 juta penduduk Indonesia harus/sudah divaksinasi. Targetnya akhir Desember ini harus selesai,” ujarnya.

Selain vaksinasi, pemerintah juga berupaya meningkatkan upaya 3T (testing, tracing, treatment), dan masyarakat diminta disiplin menegakkan protokol kesehatan. (Fitri Sartina Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.