Free

Heboh Duo Kweefanus di Filipina

Hartono Kweefanus dan Hoediono Kweefanus yang berasal dari Indonesia berhasil menambah kekayaannya menjadi US$3,6 miliar dari bursa saham Filipina.

12 Jun 2021 - 14.36
A-
A+
Heboh Duo Kweefanus di Filipina

Bursa Efek Filipina. - Bloomberg

Monde Nissin Corp. baru saja menuntaskan IPO pada Selasa 1 Juni 2020. Total dana yang diraup dari aksi korporasi itu mencapai lebih dari US$1 miliar.

Hal itu membuat keluarga Hartono Kweefanus dan Hoediono Kweefanus yang berasal dari Indonesia berhasil menambah kekayaannya menjadi US$3,6 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kondisi itu tak lepas dari kepemilikan saham kedua keluarga tersebut terhadap Monde Nissin Corp. yang cukup besar.

Sekadar catatan, Hartono Kweefanus dan Hoediono Kweefanus merupakan suksesor sekaligus anak dari Hidajat Darmono yang merupakan pendiri Monde Nissin.

Saat ini, Hartono menjabat sebagai ketua dewan direksi sekaligus direktur di Monde Nissin Corp. Sementara itu, Hoediono menjadi wakil ketua dewan direksi sekaligus direktur perusahaan. Adapun, istri Hoediono Betty Ang yang berasal dari Filipina, menjabat sebagai direktur sekaligus presiden perusahaan.

Jika ditilik lebih lanjut, cuan yang diperoleh Hartono, Hoediono dan istrinya dari IPO Monde Nissin bisa dilihat dari kepemilikan saham mereka di perusahaan.

Hartono Kweefanus. /mondenissin.com

 

Seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (10/6), Hartono terekam memiliki 23% saham perseroan. Sementara itu, Hoediono menggenggam saham sebesar 5,3% dan Betty sebanyak 18%. Mereka menjadi pemegang saham dengan porsi terbesar di perusahaan.

Sekadar catatan, selain mencatatkan diri di jajaran direksi Monde Nissin Corp, Hoediono juga menjadi presiden dan direktur di beberapa perusahaan grup yakni PT Nissin Biscuit dan PT Monde Makkota. Selain itu, dia juga menempati posisi direktur Monde Nissin Singapore Pte. Ltd., Monde Nissin International Investments Ltd., Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd., Monde Nissin New Zealand Limited, KBT International Holdings, Inc., Monexco International Ltd., dan Monde Nissin (Thailand) Co. Ltd.

Sementara itu, Hartono juga menjadi direktur di Monde M.Y. San Corporation, PT Khong Guan Biscuit Indonesia, dan KBT International Holdings, Inc., serta Direktur Monde Land, Inc.

Selain keluarga Kweefanus, terdapat juga nama warga negara Indonesia di daftar pemilik saham perseroan. Mereka adalah Henry Soesanto, Monica Darmono, Eveline Darmono, dan Anna Rosdiana Darmono.

Adapun, Henry Soesanto adalah orang Indonesia yang menjadi petinggi di beberapa perusahaan Group Monde. Mengutip situs resmi Monde Nissin, Henry menjadi orang yang cukup berpengaruh tidak hanya kantor pusat tetapi juga di cabang internasional.

Dia menjadi petinggi di beberapa perusahaan cabang seperti Monde Land, Inc., Monde Rizal Properties, Inc., Monde Nissin Singapore Pte. Ltd., Monde Nissin UK Ltd., Monde Nissin International Investments Ltd., Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd., Monde Nissin New Zealand Limited, All Fit & Popular Foods Inc.

 

Hoediono Kweefanus. /mondenissin.com

Misi Monde Nissin

Setelah berhasil menggelar IPO, Nissin Moden menargetkan peningkatan penjualan mi instannya di Asia. Hal itu tak lepas dari produk mi instan yang menjadi bisnis inti perusahaan.

Menurut Soesanto, meski sudah lama menjadi pemimpin pasar di Filipina, riset menunjukkan konsumsi negara dalam kategori tersebut yakni mi instan masih relatif lebih rendah dibandingkan negara tetangganya.

Dia mengatakan rata-rata pelanggan di sana hanya makan sekitar 36 bungkus mi per tahun, sedangkan di Vietnam dan Indonesia biasanya mengonsumsi sekitar 50 bungkus.

Sejauh ini, Monde Nissin hadir di lebih dari 30 negara, dan menjadikan Filipina dan Thailand sebagai salah satu pasar utamanya. Selanjutnya, dia berencana untuk meningkatkan ekspor ke pasar yang ada di seluruh Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah dan Asia, dan menjelajah ke negara-negara baru, termasuk Jepang, Indonesia dan Vietnam, menurut prospektusnya.

“Kami hanya ingin masuk ke konsumen. Kami masih melihat potensi pertumbuhan,” katanya, seperti dilansir dari CNN International, Kamis (10/6).

Adapun Lucky Me! Adalah salah satu merek mi instan andalan Nissin di Filipina. Perusahaan mengklaim hampir setiap orang Filipina tumbuh dengan merek tersebut dan akan terus menjadi pelanggan perusahaan.

Klaim itu tampaknya tak berlebihan. Lucky Me adalah mie instan terlaris di Filipina lantaran menguasai 68% pasar produk tersebut secara nasional.

Di sisi lain, Monde Nissin juga mempertimbangkan kemungkinan dual listing nantinya di London, selain di Filipina. Perusahaan tidak menutup kemungkinan gagasan penawaran sekunder di bursa saham Inggris, di mana Nissin memegang sekitar seperempat dari portofolio.

Jika ditarik mundur, Monde Nissin awalnya didirikan oleh pengusaha Indonesia Hidajat Darmono yang dikenal sebagai Kwee Boen Twie pada 1979 yang, berfokus pada industri makanan dan minuman ringan.

Perusahaan tersebut awalnya berdiri dengan nama Monde Denmark Nissin Biscuit Corporation dengan produk pertama Nissin Butter Coconut Biscuits and Nissin Wafers. (Asteria Desi Kartika Sari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.