Inggris Tuduh Putin Mau Kudeta, Militer Jerman Pro-Rusia Mundur

Inggris menuding Rusia bermaksud menggulingkan pemerintahan Ukraina yang sah. Pada perkembangan terpisah, tokoh militer Jerman mundur karena mengeluarkan komentar yang memihak Rusia.

John Andhi Oktaveri & M. Syahran W. Lubis

23 Jan 2022 - 12.30
A-
A+
Inggris Tuduh Putin Mau Kudeta, Militer Jerman Pro-Rusia Mundur

Tentara Rusia di perbatasan negaranya dengan Ukraina./BBC

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah Inggris menuduh Rusia hendak melakukan makar dengan menggantikan pemerintahan Ukraina dengan pemerintahan pro-Moskwa, sementara Kepala Angkatan Laut Jerman Kay-Achim Schönbach mengundurkan diri setelah mengeluarkan komentar yang memihak Rusia.

Inggris mengatakan Rusia hendak menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan mantan anggota parlemen Ukraina Yevheniy Murayev sedang dipertimbangkan sebagai calon potensial pemimpin baru.

Murayev adalah kepala partai kecil pro-Rusia Nashi yang saat ini tidak memiliki kursi di parlemen Ukraina. Kementerian Luar Negeri Inggris menyebut beberapa politisi Ukraina lainnya yang dikatakan memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia juga dijagokan untuk menguasai pemerintahan.

Akan tetapi, tidak dijelaskan bagaimana cara yang akan digunakan Rusia untuk membentuk pemerintahan yang bersahabat di Kiev.


Pemerintah Inggris membuat klaim berdasarkan penilaian intelijen tanpa memberikan bukti untuk mendukungnya. Spekulasi itu muncul di tengah perang kata-kata antara Moskwa dan Barat atas desain Rusia di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan informasi itu menyoroti sejauh mana aktivitas Rusia yang dirancang untuk menumbangkan pemerintahan Ukraina dan menanamkan pemikiran Kremlin, sebagaimana dikutip CNBC pada Minggu (23/01/2022).

Truss mendesak Rusia untuk mengurangi eskalasi, mengakhiri rencana agresi dan disinformasi, serta memilih jalur diplomasi. Inggris menegaskan kembali pandangannya bahwa “setiap serangan militer Rusia ke Ukraina akan menjadi kesalahan strategis besar-besaran dengan biaya besar.”

Sebelumnya Inggris mengirim senjata anti-tank ke Ukraina sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan negara pecahan Uni Soviet tersebut terhadap potensi serangan Rusia.

Di tengah upaya diplomatik untuk meredakan krisis, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace akan bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk melakukan pembicaraan di Moskwa. Namun, belum ada jadwal yang diberikan untuk pertemuan itu, yang akan menjadi pembicaraan pertahanan bilateral pertama Inggris-Rusia sejak 2013.

AS melakukan kampanye agresif dalam beberapa bulan terakhir untuk menyatukan sekutu Eropanya melawan invasi baru Rusia ke Ukraina. Gedung Putih menyebut penilaian Pemerintah Inggris "sangat memprihatinkan" dan mengatakan pihaknya mendukung Pemerintah Ukraina yang terpilih.

Sementara itu, negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania akan mengirim rudal anti-tank dan anti-pesawat buatan AS ke Ukraina dalam langkah yang menurut Menlu AS Antony Blinken didukung sepenuhnya oleh Washington.

“Saya mempercepat dan mengizinkan dan kami sepenuhnya mendukung transfer peralatan pertahanan sekutu NATO [Pakta Pertahanan Atlantik Utara] dari Estonia, Latvia, dan Lithuania yang diberikan ke Ukraina untuk memperkuat kemampuannya mempertahankan diri terhadap agresi Rusia yang tidak beralasan dan tidak bertanggung jawab,” kata Blinken. Dia menambahkan bahwa pihaknya salut kepada mereka atas dukungan mereka ke Ukraina.

Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, awal pekan ini menggambarkan pasokan senjata Barat ke Ukraina sebagai “sangat berbahaya”. Menurutnya, mereka "tidak melakukan apa pun untuk mengurangi ketegangan".

Pihak Barat telah menolak tuntutan utama Moskwa agar NATO tidak menjadikan Ukraina sebagai anggota, tidak ada senjata aliansi yang akan dikerahkan di dekat perbatasan Rusia, dan bahwa mereka akan menarik kembali pasukannya dari Eropa Tengah dan Timur.

SIKAP JERMAN

Pada perkembangan terpisah, Kepala Angkatan Laut Jerman Kay-Achim Schönbach mengundurkan diri atas komentar kontroversial yang dia buat atas Ukraina yang cenderung membela Rusia.

Schönbach mengatakan gagasan bahwa Rusia ingin menyerang Ukraina adalah omong kosong. Dia menambahkan bahwa semua yang diinginkan Presiden Putin adalah rasa hormat.


Sejumlah negara telah memasok senjata ke Ukraina, termasuk AS dan Inggris, tetapi Jerman menolak permintaan amunisi dari Ukraina.

Schönbach mengatakan pada Sabtu (22/01/2022) bahwa dia mengundurkan diri dari perannya "dengan segera" untuk "mencegah kerusakan lebih lanjut".

Dia membuat komentar saat berbicara di sebuah diskusi think-tank di India pada Jumat (21/01/2022) dan video itu kemudian dipublikasikan ke media sosial. Dalam video tersebut, Schönbach mengatakan Putin perlu diperlakukan sama oleh Barat. "Sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar dia tuntut dan mungkin juga pantas mendapatkannya," tuturnya.

Schönbach menambahkan bahwa semenanjung Krimea, yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014, "hilang dan tidak akan pernah kembali".

Kementerian luar negeri Ukraina menggambarkan komentar Schönbach "sangat tidak dapat diterima".

Jerman menolak untuk mengirim senjata dan menawarkan untuk mengirim Ukraina satu unit rumah sakit lapangan. Keputusan itu dengan sendirinya memblokir upaya Estonia mengirim senjata asal Jerman ke Ukraina, menurut Wall Street Journal yang dikutip BBC.

Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan kepada surat kabar Welt am Sonntag bahwa Berlin sudah mengirimkan respirator ke Ukraina dan tentara Ukraina yang terluka parah dirawat di rumah sakit militer Jerman.

Ukraina mengecam tanggapan Jerman yang minimal itu, menuduh Berlin merusak persatuan Barat dengan menolak mentransfer senjata ke Ukraina atau mengizinkan beberapa sekutunya melakukannya.

Menlu Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dalam serangkaian posting di Twitter bahwa sikap Jerman mendorong Putin untuk melancarkan serangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.