Inggris Kejar Ekspor Rp19,13 Kuadriliun via Sold to the World

Pemerintah Inggris meluncurkan Inggris Sold to the World untuk berburu ekspor Rp19,13 kuadriliun. Saat ini hanya sekitar 10% perusahaan Inggris yang berkiprah di perdagangan internasional.

M. Syahran W. Lubis

17 Nov 2021 - 09.02
A-
A+
Inggris Kejar Ekspor Rp19,13 Kuadriliun via Sold to the World

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anna-Marie Trevelyan./Chronicle Live

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk meningkatkan ekspor tahunan Inggris menjadi 1 triliun pound sterling (Rp19,13 kuadriliun) pada akhir dekade ini.

Gagasan yang disebut sebagai Sold to the World dimaksudkan untuk membantu perusahaan meraih peluang baru di pasar global.

Tahun lalu Inggris mengekspor sekitar 600 miliar pound barang dan jasa, tetapi hanya satu dari 10 perusahaan Inggris yang berdagang di luar negeri.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marie Trevelyan mengatakan "penting" bagi perusahaan untuk "melepaskan potensi ekspor penuh mereka".

Sebagai bagian dari rencana 12 poin, lembaga pemerintah seperti Pembiayaan Ekspor Inggris akan menawarkan layanan baru untuk membantu eksportir Inggris mengamankan bisnis.

Juga akan ada program pameran dagang Inggris yang baru untuk membantu perusahaan-perusahaan Inggris dalam memamerkan produk mereka di acara-acara internasional, tulis BBC pada Rabu (17/11/2021).

Koresponden perdagangan global BBC Chris Morris mengatakan target seperti itu telah ditetapkan sebelumnya, tetapi tidak tercapai.

Akan tetapi, tugas itu telah memperoleh urgensi baru, karena di negara-negara kaya lainnya, ekspor pulih lebih cepat dari penguncian terkait virus corona. Namun, konteks yang tidak disebutkan pemerintah adalah Brexit.

BBC melihat jauh lebih sulit untuk mengekspor ke Uni Eropa (UE) di bawah kesepakatan perdagangan bebas baru Inggris daripada di pasar tunggal.

Sementara itu, Kantor Tanggung Jawab Anggaran memperkirakan ekspor ke UE akan sekitar 15% lebih rendah dalam jangka panjang.

"Bisnis telah menangani secara langsung tantangan yang dilemparkan Brexit kepada mereka selama bagian terbaik dari 5 tahun," kata Emma Rowland, penasihat kebijakan di Institute of Directors.

Dia berpandangan ada peluang baru di seluruh dunia, tetapi negara-negara anggota UE tidak boleh diabaikan, karena mereka tetap menjadi pasar ekspor terbesar Inggris.

"Meskipun ada potensi signifikan untuk aktivitas perdagangan di dunia yang lebih luas, pemerintah harus mengamankan solusi pragmatis untuk tantangan ekspor ke UE," tambahnya.

"Hanya dengan demikian ekspor Inggris dapat mewujudkan potensi penuhnya," kata Rowland.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.