Keringanan Pajak Selesai, Harga Rumah di Inggris Tetap Melaju

Harga rumah di Inggris bulan lalu tetap melaju kencang melebuhi perkiraan meski keringanan pajak telah selesai pada akhir Oktober 2021.

M. Syahran W. Lubis

2 Des 2021 - 18.41
A-
A+
Keringanan Pajak Selesai, Harga Rumah di Inggris Tetap Melaju

Perumahan di London, Inggris, di bawah pelangi, foto file 9 April 2016./Reuters

Bisnis, JAKARTA – Harga perumahan di Inggris sepanjang bulan lalu terus meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan, menurut Nationwide Building Society.

Seperti ditulis Bisnis.com yang mengutip Bloomberg, kondisi itu terjadi di tengah berakhirnya keringanan pjak untuk para pembeli rumah 31 Oktober 2021.

Harga rata-rata rumah meningkat 0,9% menjadi 252.687 pound sterling (Rp4,85 miliar), menurut pemberi pinjaman hipotek.

Peningkatan itu lebih tinggi dari perkiraan. Para ekonom memperkirakan kenaikan hanya 0,4%, bahkan kecepatannya melampaui perkiraan paling optimistis 0,5%. Sementara itu, tingkat pertumbuhan tahunan naik menjadi 10%.

Akhir Oktober merupakan berakhirnya pemotongan pajak untuk pembelian rumah yang membantu memicu ledakan sejak diperkenalkan pada Juli 2020.

Akan tetapi, faktor-faktor lain yang mendukung pasar tetap ada, termasuk kekurangan rumah untuk dijual dan permintaan yang didorong oleh pandemi untuk properti yang lebih besar jauhnya. dari pusat kota. Biaya pinjaman juga tetap rendah, meskipun prospek kenaikan suku bunga Inggris pada Desember.

Angka dari bank sentral Inggris Bank of England pekan ini menunjukkan bahwa persaingan ketat antarpemberi pinjaman membawa tingkat efektif pinjaman hipotek baru turun menjadi 1,59 persen pada Oktober dan itu menjadi rekor terendah.

Andrew Simmonds, Direktur Parker's Estate Agents yang berbasis di Bristol, mengemukakan bahwa permintaan properti tetap sangat kuat, sementara pasokan sangat lemah, dan hasilnya adalah pertumbuhan harga rumah dua digit.

Nationwide Building Society tetap memperingatkan adanya tekanan pada standar hidup untuk rumah tangga, dengan percepatan inflasi, suku bunga siap untuk naik, dan kenaikan pajak bisa memukul saat masuk musim semi.

Varian virus corona Omicron, lanjut Simmonds, baru dapat membuat orang lebih berhati-hati dalam berbelanja.

PENINGKATAN BIAYA HIDUP

Robert Gardner, Ekonom Kepala Nationwide Building Society, menyebutkan sementara kepercayaan konsumen stabil pada November, sentimen tetap jauh di bawah level yang terlihat selama musim panas, sebagian sebagai akibat dari peningkatan tajam dalam biaya hidup. Selain itu, inflasi akan meningkat lebih lanjut, mungkin menuju 5 persen pada kuartal mendatang.

"Prospeknya tetap tidak pasti, di mana sejumlah faktor menunjukkan laju aktivitas mungkin melambat. Tidak jelas apa dampak varian omicron baru pada ekonomi yang lebih luas."

Dia menambahkan: "Bahkan jika kondisi ekonomi terus membaik, kenaikan suku bunga dapat memberikan pengaruh pendinginan di pasar. Memang, pertumbuhan harga rumah telah melampaui pertumbuhan pendapatan dengan margin yang signifikan dan, sebagai akibatnya, keterjangkauan perumahan sudah kurang menguntungkan daripada yang terjadi sebelum pandemi melanda."

Aktivitas perumahan telah mendingin dalam beberapa bulan terakhir, dengan jumlah transaksi turun hampir 30% year-on-year (yoy) pada Oktober tetapi Gardner mengatakan itu "hampir tak terhindarkan" setelah berakhirnya keringanan pajak bea meterai.

Transaksi tahun ini telah melampaui total untuk 2020 dengan sisa waktu 2 bulan dan persetujuan pembelian rumah masih berjalan di atas rata-rata bulanan 2019.

"Indikasi awal menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja tetap kuat, meskipun skema cuti berakhir pada akhir September. Jika ini dipertahankan, kondisi pasar perumahan mungkin tetap cukup baik dalam beberapa bulan mendatang," kata Gardner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.