Joe Biden Tegaskan Amerika Tidak Mencari Perang Dingin Baru

Presiden Amerkika Serikat Joe Biden berbicara untuk pertama kali di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Senin (21/9/2021) malam WIB. Dia menyatakan tak ada rencana negaranya menciptakan perang dingin.

M. Syahran W. Lubis

22 Sep 2021 - 01.18
A-
A+
Joe Biden Tegaskan Amerika Tidak Mencari Perang Dingin Baru

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara di sidang Majelis Umum PBB pada Senin (21/9/2021) malam WIB./BBC

Bisnis, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York pada Selasa (21/9/2021) malam WIB menyatakan AS “tidak mencari Perang Dingin baru atau dunia yang terbagi menjadi blok-blok kaku".

AS, kata Biden dalam pidato pertamanya di sidang Majelis Umum PBB sebagaimana dilansir laman resmi Al Jazeera, "siap bekerja dengan negara mana pun yang meningkatkan dan mengejar resolusi damai untuk tantangan bersama, bahkan jika kita memiliki ketidaksepakatan yang intens di bidang lain".

Pernyataan itu tampaknya merupakan tanggapan terhadap Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang akhir pekan ini memperingatkan AS dan China sedang menuju "Perang Dingin yang akan berbeda dari yang lalu, dan mungkin lebih berbahaya dan lebih sulit untuk dikelola".

Biden juga mengatakan AS terus mendukung solusi dua negara untuk Palestina-Israel, sambil menambahkan bahwa dukungan AS untuk "negara Yahudi merdeka tidak diragukan lagi".

Dia menambahkan pula bahwa AS bersedia untuk mengembalikan kepatuhan penuh pada kesepakatan nuklir Iran jika Teheran melakukan hal yang sama.

Dalam pidatonya, Biden mengungkapkan pula desakannya tentang kerja sama global untuk melalui "satu dekade yang menentukan bagi dunia kita".

Seruannya untuk persatuan datang di tengah ketegangan dengan sekutu atas penarikan AS dari Afghanistan dan pertikaian diplomatik besar dengan Prancis mengenai kesepakatan kapal selam yang berlandaskan pakta AUKUS.

PENDANAAN IKLIM

AS juga mengumumkan akan menggandakan janji pendanaan iklimnya. Biden, seperti dilaporkan BBC, mengatakan AS akan meningkatkan pendanaan untuk negara-negara berkembang menjadi US$11,4 miliar pada 2024. Ini berarti AS menawarkan lebih dari setengah dari janji Uni Eropa untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perubahan iklim.

Negara-negara maju telah berjanji menyediakan negara-negara miskin US$100 miliar per tahun pada 2020, tetapi itu belum tercapai.

Menegaskan kembali dukungannya untuk demokrasi dan diplomasi, Biden mengatakan: "Kita harus bekerja sama tidak seperti sebelumnya."

Sidang Umum ke-76 di New York City berlangsung dengan latar belakang krisis iklim dan pandemi sekali dalam seabad, yang keduanya mempertajam kesenjangan global.

Biden mendorong kerja sama dengan mengatakan: "Apakah kita memilih untuk memperjuangkan masa depan kita bersama atau tidak, itu akan bergema untuk generasi yang akan datang. Sederhananya, menurut pandangan saya, kita berdiri pada titik belok dalam sejarah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.