Free

Jumlah Kematian Terkait Covid di Rusia dalam Sehari Catat Rekor

Rusia masih harus berjuang mengatasi pandemi Covid-19 dan jumlah kematian dalam sehari akibat virus tersebut pada Sabtu (16/10/2021) mencapai rekor harian. Hal itu disebabkan hanya seperti warga Rusia yang bersedia divaksin.

M. Syahran W. Lubis

17 Okt 2021 - 07.54
A-
A+
Jumlah Kematian Terkait Covid di Rusia dalam Sehari Catat Rekor

Vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia./Euronews

Bisnis, JAKARTA – Rusia pada Sabtu (16/10/2021) mencatat rekor 1.000 kematian terkait dengan Covid-19 dalam sehari untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai awal tahun lalu.

Angka itu meningkat sepanjang pekan, dengan Kremlin menyalahkan masyarakat Rusia karena tidak melakukan vaksinasi, tulis BBC.

Hanya sekitar sepertiga dari populasi yang mendapat suntikan, di tengah ketidakpercayaan yang luas terhadap vaksin.

Angka 222.000 kematian Covid di Rusia adalah yang tertinggi di Eropa, dengan 33.000 infeksi lainnya dilaporkan pada Sabtu. Pemerintah menghindari pembatasan ketat karena mengatakan perlu menjaga ekonomi tetap berjalan. Kremlin malah berfokus pada sikap apatis publik terhadap vaksinasi.

Pekan ini juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan: "Dalam situasi di mana infeksi berkembang, perlu untuk terus menjelaskan kepada orang-orang bahwa mereka harus divaksinasi. Sangat tidak bertanggung jawab untuk tidak divaksinasi. Itu membunuh."

Pemerintah menegaskan sistem kesehatan belum kewalahan dan dapat mengatasi meningkatnya jumlah pasien. Namun, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mendesak dokter yang meninggalkan praktik karena takut Covid untuk segera divaksinasi dan kembali bekerja.

Jumlah kasus aktif orang yang terinfeksi di Rusia adalah sekitar 750.000, juga yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada Februari 2020. Infeksi keseluruhan sejak wabah dimulai sekarang mendekati 8 juta.

Angka persentase orang Rusia yang telah mendapatkan vaksinasi tunggal dan lengkap secara mengejutkan berdekatan, keduanya hanya kurang dari sepertiga populasi.

Ini menunjukkan sejumlah besar orang tidak ingin divaksinasi sama sekali. Jajak pendapat terbaru menunjukkan angka itu bisa lebih dari 50%.

Rusia tidak lambat dalam mengembangkan vaksin. Sputnik V-nya diluncurkan dengan cepat tahun lalu dan telah disetujui tiga lainnya, tatapi tampaknya gagal meyakinkan banyak orang di rumah bahwa vaksin diperlukan atau dapat diandalkan.

Kenyataannya, Rusia lebih sukses menjual Sputnik V di seluruh dunia. Namun, itu pun bermasalah. Meski vaksin itu tersedia untuk negara lain dengan cepat, terdapat persoalan dalam pengirimannya, sehingga beberapa negara tidak dapat mendapatkan dosis mereka tepat waktu.

Sekitar 70 negara telah mengizinkan penggunaan Sputnik V, tetapi, seperti vaksin Rusia lainnya, itu belum disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini, bersama dengan kurangnya vaksin internasional di Rusia, menyebabkan beberapa orang Rusia memanfaatkan paket wisata vaksinasi.

Serbia, yang bisa dimasuki orang Rusia tanpa visa, adalah salah satu negara di mana pendatang bisa mendapatkan suntikan vaksin seperti Pfizer, dan membuka kemungkinan bepergian keliling dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.