Kenaikan Produksi dan Covid-19 Bebani Harga Minyak

Pergerakan harga minyak pada perdagangan hari ini terbebani oleh ancaman kenaikan produksi dan Covid-19. Simak penjelasannya.

Duwi Setiya Ariyanti

17 Nov 2021 - 15.54
A-
A+
Kenaikan Produksi dan Covid-19 Bebani Harga Minyak

Pergerakan harga minyak pada perdagangan hari ini terbebani oleh ancaman kenaikan produksi dan Covid-19. (Antara)

Bisnis, JAKARTA— Dua harga minyak acuan tertekan pada perdagangan hari ini akibat kekhawatiran tentang kenaikan produksi dan kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Dikutip dari Markets Insider, Rabu (17/11/2021) pukul 15:33 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$80,32 per barel atau terkoreksi 0,4 persen. Harga minyak acuan asal Texas itu mencapai titik tertingginya yakni US$80,69 per barel yang sekaligus menjadi level pembukaaan pada perdagangan hari ini.

Tren yang sama terjadi pada minyak Brent yang mencapai US$81,94 per baarel atau terkoreksi 0,4 persen. Harga minyak acuan asal Eropa itu sempat menyentuh level tertingginya pada perdagangan hari ini yakni US$82,18 per barel setelah dibuka pada US$82,05 per barel.

Tim Analis Monex Investindo Futures dalam hasil risetnya menyebut bahwa harga minyak dipengaruhi oleh perkembangan produksi dan pandemi Covid-19 yang kembali merebak di beberapa negara. Harga minyak berpotensi bergerak pada level support US$80,05 per barel hingga US$79,3 per barel dan level resistance pada US$80,8 per barel hingga US$81,8 per barel.

“Terbebani oleh perkiraan kenaikan produksi global serta kekhawatiran kenaikan kasus virus Covid-19 di Eropa berpeluang memicu penurunan harga minyak,” katanya.

Dikutip dari Antara, negara kartel minyak (OPEC) telah melihat tanda surplus pasokan minyak. Seperti diketahui, OPEC+ bersepakat menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) per bulan untuk mengganti pasokan yang dikurangi sepanjang 2020.

"Surplus sudah dimulai pada Desember," kata Sekretaris Jenderal OPEC, Mohammad Barkindo.

Dia menyebut sinyal ini harus menjadi perhatian agar berhati-hati mengambil keputusan berikutnya. OPEC dijadwalkan kembali melakukan pertemuan pada 2 Desember 2021.

"Ini adalah sinyal bahwa kita harus sangat, sangat berhati-hati," katanya.

Produksi minyak dari cekungan Permian Texas diperkirakan mencapai rekor 4,953 juta barel per hari (bph) pada Desember.

Stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat untuk minggu keempat berturut-turut, dengan analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan sekitar 1,4 juta barel pekan lalu.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan harga rata-rata Brent berada di sekitar US$71,5 per barel pada 2021 dan US$79,4 pada 2022, sementara Rosneft mengatakan mungkin mencapai US$120 pada paruh kedua 2022, menurut kantor berita TASS.

EIA mencatat bahwa persedian minyak mentah turun 2,5 juta barel menjadi 432,6 juta barel. Penurunan tersebut memperlebar defisit rata-rata lima tahun yakni 7,4 persen dari 6,3 persen pada sepekan sebelumnya.

Ekspektasi produksi bulanan yang dirilis pada Senin (15/11/2021) menunjukkan terdapat kenaikan 85.000 bph dengan kontribusi terbesar kemungkinan datang dari cekungan Permian.

Di sisi lain, Amerika Serikat mengajak China mengeluarkan cadangan strategisnya untuk mendinginkan harga minyak. Adapun, kenaikan harga minyak membuat harga bahan bakar minyak naik dan menghambat momen pemulihan ekonomi setelah tertekan pandemi Covid-19.

Analis ING, Warren Patterson dalam keterangannya menyebut bahwa mengeluarkan cadangan strategis merupakan langkah singkat untuk mengendalikan harga minyak. Dia menyebut IEA, EIA dan OPEC telah meramalkan bahwa minyak bakal kelebihan pasokan pada tahun depan.

“Itu mungkin baik untuk menurunkan harga minyak hari ini, mari lihat bila kita bisa melihat mereka merilis cadangan strategis,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Duwi Setiya Ariyant*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.