Free

KUBA SIAP SUNTIK ANAK USIA 2 TAHUN PAKAI VAKSIN PRODUK SENDIRI

Negara pulau berpenduduk 11,2 juta orang itu akan memvaksinasi semua anak-anak. Hal itu dilakukan Kuba sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar ditutup sejak Maret 2020.

John Andhi Oktaveri

7 Sep 2021 - 14.36
A-
A+
KUBA SIAP SUNTIK ANAK USIA 2 TAHUN PAKAI VAKSIN PRODUK SENDIRI

Vaksin Abdala buatan Kuba/DW/Xinhua/picture alliance-Joaquin Hernandez

Bisnis, JAKARTA - Kuba menjadi negara pertama yang akan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak berusia dua tahun. Kuba menggunakan vaksin Covid-19 buatan sendiri selama vaksinasi.

Meski tidak diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin buatan Kuba diklaim memiliki kemanjuran tinggi.

Negara pulau berpenduduk 11,2 juta orang itu akan memvaksinasi semua anak-anak. Hal itu dilakukan Kuba sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar ditutup sejak Maret 2020. Demikian dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (7/9).

Tahun ajaran baru dimulai kemarin. Pelajaran disampaikan melalui program televisi karena sebagian besar rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak pada Jumat lalu. Vaksinasi kepada anak-anak dimulai dengan penyuntikan terhadap anak yang berusia 12 tahun ke atas.

Ilustrasi/anadolu

Pada Senin kemarin, pemerintah mulai mendistribusikan vaksin pada kelompok usia dua sampai 11 tahun di provinsi tengah Cienfuegos.

Beberapa negara lain di dunia memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun. Beberapa lainnya melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.

Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana memvaksinasi anak-anak yang lebih muda. Namun, Kuba adalah yang pertama melakukannya.

Chili kemarin menyetujui vaksin Sinovac untuk anak-anak antara enam dan 12 tahun. Vaksin Kuba, yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional.

Vaksin itu didasarkan pada teknologi protein rekombinan yang sama dengan yang digunakan Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis yang juga menunggu persetujuan WHO.

Tidak seperti banyak suntikan lain yang digunakan, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan ekstrem.

Mayoritas sekolah di Kuba telah ditutup sejak Maret 2020, naun dibuka kembali selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu sebelum ditutup kembali pada Januari.

VAKSIN KUBA DIPRODUKSI IRAN

Diberitakan pada akhir Juli 2021, Iran akan menjadi negara pertama yang mulai memproduksi salah satu vaksin Covid-19 buatan Kuba dalam skala industri.

Kedua negara itu berada di bawah sanksi keras Amerika Serikat yang mereka katakan telah lama membebani akses untuk mendapatkan obat-obatan dan keperluan medis.

Sanksi itu memotivasi Kuba dan Iran untuk mandiri. Kuba dan Iran telah menghasilkan serangkaian vaksin eksperimental Covid-19, dan beberapa diberi nama patriotik, seperti Soberana 2 atau Sovereign 2 untuk vaksin buatan Kuba.

Data awal Kuba dari uji klinis fase akhir menunjukkan Soberana 2 dan vaksin Covid-19 tercanggih lainnya, Abdala, adalah salah satu yang paling efisien di dunia, dengan lebih dari 90 persen kemanjurannya.

Namun, para kritikus mengatakan mereka akan tetap skeptis sampai data uji klinis tersebut dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional yang telah diulas.

Institut Pasteur Iran pada awal 2021 setuju untuk berkolaborasi dengan Institut Finlay Kuba, yang mengembangkan vaksin Soberana 2, Kerja sama itu dimaksudkan untuk menerapkan uji klinis fase tiga dari vaksin buatan Iran, yang mengarah pada persetujuan untuk penggunaan darurat pada awal Juli.

Iran dan Kuba akan memproduksi jutaan dosis vaksin Soberana 2 di negara Timur Tengah itu dengan nama PastuCovac, kata kepala Institut Finlay Vicente V©rez Bencomo saat berkunjung ke Teheran, menurut media pemerintah Kuba.

"Biasanya Anda membutuhkan 15 tahun untuk mengembangkan vaksin dari nol hingga fase industrialisasi, tetapi kami melakukan semua langkah dalam setahun," katanya. "Dan buktinya vaksin itu bekerja dengan sangat baik," sambung Bencomo.

Ilustrasi/Anadolu

Sektor biotek Kuba memiliki sejarah panjang dalam pengembangan vaksin, memproduksi 80 persen vaksin yang digunakan di negara kepulauan Karibia itu dan mengekspor beberapa di antaranya.

Meksiko, Vietnam, Argentina, dan Jamaika adalah di antara negara-negara yang telah menyatakan minatnya untuk memproduksi atau membeli vaksin Covid-19 buatan Kuba.

Hal itu dapat memberikan keuntungan ekonomi dan diplomatik bagi Kuba yang telah kekurangan uang dan menghadapi kritik baru-baru ini atas tindakan keras pemerintahnya terhadap protes yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, Kuba juga mungkin mendapat dukungan untuk permintaan agar Washington mencabut embargo perdagangannya. Kuba dan Iran, yang terdaftar di antara 20 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia, menyatakan sanksi AS telah menghambat langkah tanggap kedua negara itu terhadap pandemi, termasuk dalam hal pengembangan vaksin.

Sanksi AS tersebut secara teoritis mengecualikan produk medis tetapi seringkali dalam praktiknya membuat perusahaan farmasi asing berhenti berdagang dengan Iran dan Kuba, dan mencegah bank-bank memproses transaksi dengan kedua negara itu.

Washington pada Juni mengeluarkan panduan pelonggaran cara pengiriman produk untuk memerangi pandemi ke beberapa negara yang dikenai sanksi berat termasuk Iran, namun tidak untuk Kuba. (Edi Suwiknyo, Hadijah Alaydrus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.