Presiden Prancis Macron Tuding PM Australia Morrison Tak Jujur

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison bertemu di pengujung KTT G20. Ini pertemuan mereka pertama kali sejak pembentukan pakta AUKUS. Selepas perbincangan mereka, Macron menyatakan Morrison tak jujur.

M. Syahran W. Lubis

1 Nov 2021 - 10.25
A-
A+
Presiden Prancis Macron Tuding PM Australia Morrison Tak Jujur

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. — BBC

Bisnis, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan PM Australia Scott Morrison berbohong kepadanya tentang kesepakatan kapal selam yang dibatalkan.

Ketika ditanya apakah menurutnya Morrison tidak jujur, presiden menjawab: "Saya rasa tidak, saya tahu," sebagaimana dilansir BBC pada Senin (1/11/2021) pagi WIB.

Macron sangat marah setelah Australia membatalkan kesepakatan senilai US$37 miliar untuk membangun 12 kapal selam, dan malah menegosiasikan pakta pertahanan baru dengan AS dan Inggris yang disebut AUKUS.

Morrison menyangkal bahwa dia tidak jujur. Pertemuan keduanya di pengujung KTT G20 merupakan yang pertama sejak perselisihan mengemuka pada September.

Baca Juga: Korea Utara Tuding AUKUS Picu Perlombaan Senjata Nuklir

Di sela-sela pertemuan di Roma, Italia, Presiden Macron ditanya oleh seorang jurnalis Australia apakah dia bisa memercayai Morrison lagi. "Kami akan melihat apa yang akan dia berikan," jawab Macron.

"Saya sangat menghormati negara Anda. Saya memiliki banyak rasa hormat dan banyak persahabatan untuk masyarakat Anda. Saya hanya mengatakan ketika kita memiliki rasa hormat, Anda harus jujur ​​dan Anda harus berperilaku sejalan dan konsisten dengan nilai itu."

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam pembatalan kontrak pembuatan kapal selam akibat munculnya AUKUS itu sebagai "tikaman dari belakang", dan Paris memanggil duta besarnya untuk Australia dan AS.

Ilustrasi kapal selam. — BBC

Berbicara setelah komentar Macron, Scott Morrison mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak berbohong dan bahwa dia sebelumnya telah menjelaskan kepadanya bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan pertahanan Australia, demikian ditulis BBC.

Baca Juga: AUKUS Belah Asean, Picu Kemarahan Prancis, Usik China

Dia menambahkan bahwa membangun kembali kepercayaan dan hubungan antara kedua negara sudah dimulai.

Pada Jumat pekan lalu, Presiden AS Joe Biden juga mengadakan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Macron sejak pakta Aukus disepakati.

Selama pertukaran yang tampaknya canggung, Biden mengakui bahwa AS "canggung" dalam negosiasi. Macron mengatakan penting untuk "melihat ke masa depan".

Para pemimpin akan memiliki lebih banyak waktu untuk memperbaiki hubungan, karena ketiganya sekarang menuju Glasgow, Skotlandia untuk KTT Perubahan Ikklim COP26.

Baca Juga: China Airshow Digelar di Tengah Isu AUKUS

Pakta AUKUS akan memungkinkan Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya, menggunakan teknologi yang disediakan oleh AS. Ini juga akan mencakup AI dan teknologi lainnya, dan merupakan salah satu kemitraan pertahanan terbesar Australia dalam beberapa dekade.

Pakta tersebut menggagalkan kesepakatan yang ditandatangani oleh Australia pada 2016 bagi Prancis untuk membangun 12 kapal selam konvensional.

Ini secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan kekuatan militer China yang sedang tumbuh. China mengutuk perjanjian itu sebagai "sangat tidak bertanggung jawab".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.