Rupiah Bergerak Lesu Meski Data Ekonomi RI Positif

Spekulasi pelaku pasar terhadap hasil pertemuan the Fed pekan ini menjadi sentimen negatif yang menekan rupiah.

Mutiara Nabila

15 Des 2021 - 11.28
A-
A+
Rupiah Bergerak Lesu Meski Data Ekonomi RI Positif

Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA - Mata uang rupiah kembali dibuka lesu meskipun dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Hal itu dipicu oleh spekulasi terhadap kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed).

Pada perdagangan Rabu (15/11/2021) pukul 09.05 WIB, rupiah turun 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.332,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,09 persen menuju 96,484.

Pada pukul 09.56 WIB, rupiah kembali turun 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.339,5 per dolar AS. Indeks dolar AS juga turun 0,05 persen menjadi 96,518. 09:09 WIB

Pelemahan mata uang garuda berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi Indonesia yang positif. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan sentimen positif terhadap rupiah berasal dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama 2021 telah on-track dan akan dilanjutkan pada 2022.

“Kebijakan belanja countercyclical pemerintah, khususnya melalui program PEN telah melindungi masyarakat yang rentan serta menstimulasi sektor usaha untuk kembali tumbuh positif,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Selasa (14/12/2021).

Adapun, salah satu hasil dari PEN tersebut adalah hasil produksi (output) Indonesia telah kembali ke level sebelum pandemi dengan realisasi PEN per 10 Desember 2021 mencapai 69,8 persen. Selanjutnya, pada 2022 telah dialokasikan anggaran Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun.

Selain itu, Ibrahim menunjukkan APBN 2022 juga akan fokus pada penanganan pandemi. Sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan Covid-19.

Meski begitu, sentimen negatif menekan rupiah cukup kuat. Sentimen negatif itu berasal dari ekspektasi pasar terkait dengan hasil pertemuan bank sentral AS yang diperkirakan hawkish pekan ini. Ibrahim pun memperkirakan rupiah berpotensi menguat tipis dalam rentang Rp14.300 - Rp14.390 pada perdagangan hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.