Stok Daging Sapi Diprediksi Surplus Hingga Akhir 2021

Stok daging sapi di importir mencapai 12.900 ton. Sementara itu, volume yang disalurkan selama November dan Desember diperkirakan sekitar 2.000 sampai 2.100 ton.

Iim Fathimah Timorria

23 Nov 2021 - 16.13
A-
A+
Stok Daging Sapi Diprediksi Surplus Hingga Akhir 2021

Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis, JAKARTA — Stok daging sapi yang saat ini dikelola para importir diklaim telah melebihi kebutuhan konsumsi hingga akhir tahun ini. Dengan demikian, pemerintah belum berencana menambah pengadaan suplai dari luar negeri. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyebutkan stok daging sapi impor di asosiasi mencapai 12.900 ton. Sementara itu, volume yang disalurkan selama November dan Desember diperkirakan sekitar 2.000 sampai 2.100 ton.

 “Stok dalam kondisi berlebihan kalau untuk daging sapi impor. Harga juga cenderung stabil dari negara pemasok,” kata Suhandri, Senin (22/11/2021).

Dia menyebutkan 60 persen pasokan daging sapi berasal dari Australia, yang juga memasok sapi bakalan untuk Indonesia. Terlepas dari kondisi harga sapi bakalan yang stabil tinggi, dia mengatakan harga daging sapi tidak naik signifikan.

“Pemesanan sudah dilakukan sebelum tren harga naik, sudah di-setting sehingga harga tak naik signifikan. Selain impor dari Australia ada juga sebagian dari Amerika Serikat dan Selandia Baru,” tambahnya.

Dia juga mengatakan permasalahan logistik global tidak mempengaruhi harga daging sapi impor. Pelaku usaha hanya merasakan beberapa penundaan dalam proses pengiriman akibat ketersediaan kontainer yang belum normal.

Ketika ditanyai mengenai rencana pemerintah menambah alokasi impor untuk beberapa BUMN, Suhandri menyatakan belum mendengar perkembangan terbaru. Dia hanya sempat mendengar ada penugasan tambahan untuk impor daging sapi oleh PT Berdikari (Persero).

“Terakhir saya dengar ada 10.000 ton alokasinya, tetapi untuk industri. Namun, saya belum tahu kepastiannya seperti apa,” kata dia.

Sampai dengan 11 November 2021, stok daging sapi nasional mencapai 45.540 ton. Dengan konsumsi rata-rata 40.620 ton per bulan, stok tersebut bisa memenuhi kebutuhan selama 1,1 bulan.

Konsumen memilih makanan dan bahan makanan di salah satu supermarket di Jakarta, Kamis (7/5/2020)./Bisnis

Sementara itu, PT Berdikari (Persero) melaporkan belum menerima penugasan untuk impor tambahan daging sapi, terutama untuk daging sapi asal Pakistan. Namun, perusahaan menyatakan kesiapan untuk melaksanakan penugasan jika penugasan resmi diberikan.

“Terkait dengan penambahan penugasan kepada Berdikari, sampai saat ini kami belum secara formal menerima surat penugasan importasi daging sapi/kerbau yang diutamakan dari Pakistan,” kata Sekretaris Perusahaan Berdikari Dheni Karmavina.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas 26 Oktober yang tertulis dalam laporan rutin pasokan dan harga pangan, disebutkan bahwa telah disepakati alokasi impor daging/kerbau tambahan sebesar 20.000 ton untuk Perum Bulog (Persero) guna memenuhi kebutuhan konsumsi.

Tambahan kuota juga diberikan kepada PT Berdikari dengan volume 10.000 ton. Importasi sendiri diutamakan dari Pakistan menurut laporan tersebut.

Dheni mengatakan belum ada kejelasan status kesehatan dari Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan atau Office International des Epizooties (OIE) untuk daging sapi/kerbau dari Pakistan. Meski demikian, perusahaan menyatakan kesiapan untuk menjalankan penugasan.

“Kami senantiasa siap dalam melaksanakan penugasan pemerintah mulai dari penugasan kembali untuk importasi daging sapi asal Brasil dan daging kerbau asal India, ataupun pangan lainnya sesuai dengan peruntukan dan ranah wewenang yang diberikan,” jelasnya.

Selain melaksanakan importasi daging, Dheni juga menjelaskan bahwa perusahaan juga melakukan pengadaan sapi indukan sebanyak 1.000 ekor untuk mendukung program Desa Korporasi Sapi dari Kementan RI.

Perusahaan juga melakukan impor 2.000 ekor sapi bakalan Australia untuk digemukkan, bekerja sama dengan PT Berdikari United Livestock sebagai anak usaha di Sidrap dan Subang, serta dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di Jatitujuh.

“Saat ini Berdikari telah mengantongi izin mendatangkan sapi hidup sebanyak 20.000 ekor yang direncanakan masuk secara bertahap,” kata dia.

Di sisi lain, Bulog melaporkan telah merealisasikan 95,5 persen impor daging kerbau India dari 80.000 ton yang ditugaskan. Perusahaan menargetkan seluruh volume penugasan dapat masuk ke Tanah Air sampai akhir tahun ini.

“Impor daging kerbau untuk penugasan 80.000 ton sudah hampir selesai, sekitar 95,5 persen sudah terealisasi,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal.

Realisasi tersebut setara dengan 76.400 ton. Adapun data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengenai ketersediaan bahan pangan pokok memperlihatkan bahwa realisasi impor daging kerbau per 11 November 2021 oleh Perum Bulog adalah 73.780 ton.

Sementara itu, rencana impor selama November adalah 3.192 ton.

“Kami memang menargetkan sampai akhir tahun 100 persen terealisasi untuk memastikan stok tersedia,” katanya.

Dia juga memastikan daging kerbau impor yang telah masuk ke Tanah Air langsung didistribusikan melalui jalur distribusi di wilayah-wilayah operasional Bulog. Perusahaan juga bekerja sama dengan penyalur pihak ketiga dalam proses distribusi.

Meski demikian, Awaluddin belum bisa mengomentari soal tambahan kuota impor daging kerbau konsumsi yang diterima Perum Bulog.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas 26 Oktober yang tertulis dalam laporan rutin pasokan dan harga pangan Kemendag, disebutkan bahwa telah disepakati alokasi impor daging/kerbau tambahan sebesar 20.000 ton untuk Perum Bulog guna memenuhi kebutuhan konsumsi.

Tambahan kuota juga diberikan kepada PT Berdikari dengan volume 10.000 ton. “Saya perlu update lagi soal hal ini,” kata Awaluddin.

Terpisah, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Syamsul Ma’arif Mengatakan bahwa dia belum mengetahui soal alokasi tambahan tersebut.

“Mohon maaf, saya belum dapat informasi terkait,” katanya melalui pesan tertulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.