WHO: 700.000 Orang di Eropa Terancam Meninggal Terkait Covid

Sebanyak 700.000 orang terancam kehilangan nyawa hingga Maret tahun depan di Eropa di tengah vaksinasi yang tak maksimal.

M. Syahran W. Lubis

24 Nov 2021 - 08.20
A-
A+
WHO: 700.000 Orang di Eropa Terancam Meninggal Terkait Covid

Ilustrasi/Economist Intelligence Unit

Bisnis, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa 700.000 orang lagi terancam meninggal karena Covid-19 hingga Maret tahun depan di Eropa dan sebagian Asia.

Korban tewas sudah melebihi 1,5 juta di 53 negara yang disebut WHO sebagai wilayah Eropa. WHO memperingatkan "stres tinggi atau ekstrem" di unit perawatan intensif di 49 negara pada Maret 2022.

Eropa menghadapi lonjakan kasus, mendorong Austria untuk kembali ke penguncian dan yang lainnya untuk mempertimbangkan langkah-langkah baru.

Sejumlah negara, termasuk Prancis, Jerman dan Yunani, juga bisa segera menjadikan vaksinasi booster sebagai persyaratan bagi warganya untuk dianggap divaksinasi lengkap.

Tetapi beberapa negara telah menyaksikan protes sengit terhadap langkah-langkah baru. Belanda menyaksikan beberapa malam kerusuhan karena penguncian sebagian.

Dalam penilaiannya, WHO memperingatkan Covid sebagai penyebab kematian tertinggi di kawasan Eropa.

"Kematian kumulatif yang dilaporkan diproyeksikan mencapai lebih dari 2,2 juta pada musim semi tahun depan, berdasarkan tren saat ini," kata WHO sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (24/11/2021) pagi WIB.

Kematian terkait Covid yang dikonfirmasi baru-baru ini berlipat ganda menjadi hampir 4.200 sehari, tambah WHO. Di Rusia saja, jumlah kematian harian baru-baru ini mencapai 1.200.

Menurut WHO, tingginya jumlah orang yang tidak divaksinasi dan prevalensi varian Delta di beberapa negara merupakan faktor kunci di balik tingkat penularan yang tinggi di kawasan Eropa.

Direktur WHO Eropa Hans Kluge mendesak mereka yang belum divaksinasi untuk mendapatkan suntikan.

"Kita semua memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk membantu mencegah tragedi yang tidak perlu dan hilangnya nyawa, dan membatasi gangguan lebih lanjut terhadap masyarakat dan bisnis selama musim dingin ini," katanya.

Selain negara-negara Eropa, WHO juga menganggap Israel dan negara-negara bekas Soviet seperti Tajikistan dan Uzbekistan—yang sebenarnya secara geografis masuk Asia—sebagai wilayah Benua Biru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.