Bisnis, JAKARTA – Setidaknya lima proyek di calon ibu kota negara di Kalimantan Timur dibangun menggunakan dana surat berharga syariah negara.
Pertama, prasarana pendidikan tinggi di Institut Teknologi Kalimantan dengan alokasi Rp86,6 miliar pada 2019 untuk gedung pembelajaran dan Rp99,9 miliar pada 2020 untuk laboratorium terpadu.
Kedua, prasarana bandara APT Pranoto di Samarinda untuk dukungan konektivitas ibu kota negara (IKN). Pengembangan APT Pranoto melalui SBSN ini dilaksanakan pada 2020–2023 dengan alokasi Rp326,37 miliar.
Ketiga, prasarana dan sarana di Politeknik Negeri Balikpapan dengan alokasi Rp65 miliar pada 2021.
Keempat, Rumah Negara Prajurit TNI AD di Kodam VI Mulawarman dengan alokasi Rp13,43 miliar pada 2021. Pembiayaan SBSN untuk sektor perumahan prajurit TNI AD merupakan bagian dari total pembiayaan SBSN 2021 untuk sektor perumahan TNI-Polri yang jumlahnya mencapai Rp1,2 triliun yang tersebar di berbagai matra.
Kelima, MAN Insan Cendekia Paser dengan alokasi SBSN Rp 53,9 miliar yang telah dilakukan sejak 2018 hingga 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menandatangani prasasti penanda aset SBSN di Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Balikpapan, Kaltim, Rabu (5/1/2021), mengatakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur penyangga IKN menggunakan dana hasil penerbitan SBSN. Beberapa proyek telah rampung dan tercatat sebagai aset negara.
Dalam kesempatan itu pula, dia menginspeksi pembangunan infrastruktur penyangga IKN di Kaltim yang dibiayai oleh dana SBSN. Dia meminta kementerian dan lembaga pelaksana SBSN proyek 2022 untuk menjaga, memelihara, dan memanfaatkan hasil pembangunan itu dengan optimal.
"Saya ingin menyampaikan kepada Bapak/Ibu sekalian sebagai pelaksana dari proyek yang dibiayai oleh SBSN telah mendedikasikan komitmen terbaik untuk menjaga dan terus melaksanakan pembangunan secara amanah dengan dana dan anggaran dari Rrkyat Indonesia," ujarnya.