Dua Indeks ESG Baru Sukses Ungguli IHSG di Awal 2022

Jelang sebulan terbit, dua indeks BEI berbasis ESG yang bekerja sama dengan Yayasan KEHATI mencatatkan kinerja lebih dari IHSG dalam dua pekan awal tahun 2022.

Ika Fatma Ramadhansari

16 Jan 2022 - 18.29
A-
A+
Dua Indeks ESG Baru Sukses Ungguli IHSG di Awal 2022

Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis, JAKARTA — Dua indeks baru yang berbasiskan prinsip environmental, sosial dan governance (ESG) sukses berkinerja lebih unggul ketimbang indeks komposit IHSG selama hampir sebulan sejak kedua indeks ini diluncurkan.

Kedua indeks tersebut yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI. Dua indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) berbasis ESG ini merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI).

Berdasarkan data BEI di akhir perdagangan Jumat (14/1), keduanya mencatatkan kinerja lebih dari indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam dua pekan awal tahun 2022. Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI telah tumbuh 2,23 persen, sedangkan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI 2,16 persen.

Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dengan kode indeks ESGSKEHATI yang berisikan 48 konstituen parkir di level 124,96. Kemudian untuk Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI dengan kode indeks ESGQKEHATI yang berisikan 45 konstituen parkir di posisi 123,65.

Sementara itu, IHSG selama dua pekan pertama tahun ini bergerak fluktuatif dari hari ke hari juga membukukan pertumbuhan sebesar 1,70 persen.

Kinerja dua indeks berbasis ESG yang baru rilis pada 20 Desember 2021 lalu ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks berbasis ESG terdahulu yaitu IDX ESG Leaders yang diluncurkan Desember 2020 dengan mencetak kenaikan 1,71 persen sepanjang tahun 2022.

Namun, indeks pertama berbasis ESG yang telah melantai dari Juni 2009 lalu yaitu indeks Sri KEHATI memimpin kinerja dengan tumbuh hingga 2,90 persen sepanjang tahun 2022. Indeks Sri KEHATI sendiri terdiri dari 25 konstituen.

Lalu jika melirik kinerja pada awal dirilisnya dua indeks baru tersebut, yaitu pada bulan Desember 2021, kedua indeks tersebut menorehkan perbaikan kinerja. Bursa mencatat di akhir tahun 2021, secara year- to-date (YtD) salah satu indeks bahkan sempat mengalami koreksi.

Indeks tersebut adalah ESGQKEHATI yang turun 1,71 persen atau 2,10 poin ytd pada 2021. Sementara itu, untuk ESGSKEHATI tercatat naik 0,74 persen atau 0,90 poin YtD di 2021, yang mana pada saat itu telah melantai selama sembilan hari di bursa.

Sebagai informasi, indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI merupakan indeks yang berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya serta memiliki likuiditas yang baik. Klasifikasi industri indeks tersebut mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDC-IC).

Lalu untuk indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI merupakan indeks yang berisikan 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan serta memiliki likuiditas yang baik.

Dari kedua indeks tersebut konstituen yang terdaftar di dalamnya sebagian besar sama.  Namun, terdapat beberapa perbedaan emiten yang terdaftar di dalamnya selain memang jumlah konstituen kedua indeks ini berbeda.

Indeks ESGSKEHATI memiliki emiten BRPT, CTRA, ERAA, EXCL, ISAT, LPKR, MDKA, dan TBIG. Sedangkan pada indeks ESGQKEHATI terdapat emiten ADHI, CPIN, EMTK, SCMA, dan WEGE didalamnya.

Selain dari itu, 40 emiten lainnya adalah emiten yang sama terdaftar dalam dua indeks berbasis ESG yang belum genap umurnya satu bulan.

CENDERUNG BULLISH

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan bahwa berdasarkan analisis teknikal, kedua indeks ESG baru ini sedang berada dalam fase penguatan.

“Kalau secara analisa teknikal ini masih di dalam tahap bullish consolidation kalau menurut saya,” ungkap Nafan kepada Bisnis, Sabtu (15/1).

Nafan mengungkapkan bahwa mulai dari awal kedua indeks tersebut melantai, terdapat fluktuasi pergerakan yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen terkait, baik itu positif maupun negatif.  

Terbitnya indeks pada bulan Desember 2021, menurutnya menjadi sentimen positif bagi pergerakannya. Sementara itu, pada bulan Januari 2021 terjadi fluktuasi berkaitan dengan berbagai sektor yang masuk dalam konstituennya yang merupakan emiten sector leader berkualitas baik.

Selain itu, para pelaku pasar, ungkapnya, saat ini masih menyoroti dinamika perkembangan varian Omicron Covid-19 yang terjadi dalam skala global, termasuk Indonesia.

Nafan menyampaikan dengan meningkatnya kasus harian di Tanah Air, membuat pelaku pasar cenderung bersikap prudent  terutama untuk dua indeks berbasis ESG yang baru ini. Menurutnya, pelaku pasar masih menunggu katalis positif yang akan berkembang ke depannya.

Dia mengakui bahwa penerapan ESG untuk kedepannya akan dicermati oleh para investor. Penerapan ESG pada setiap emiten menurutnya juga meningkatkan ekspektasi kenaikan harga saham maupun kinerja fundamental emiten.

Terkait hal tersebut, berdasarkan hasil riset Mirae Asset Sekuritas, Nafan pun merekomendasikan beli untuk saham BBRI, BBNI, SMGR, ANTM, INTP, INCO, ICBP, INDF, KLBF, dan JPFA yang terdapat dalam dua indeks tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.